5 Perbedaan Salmon Liar dan Salmon Peternakan, Lebih Sehat Mana? 

Menimbulkan pro kontra bagi koki, ahli gizi dan lingkungan

Salmon dikenal sebagai ikan yang memiliki gizi tinggi sehingga baik untuk dikonsumsi baik matang ataupun mentah. Peminat yang banyak membuat beberapa orang melihat peluang untuk membudidayakannya. Namun alih-alih mendapatkan respon yang baik, pro kontra tumbuh menjadi sebuah diskusi dan perdebatan.

Kaki memperdebatkan soal perbedaan rasa, ahli gizi memperdebatkan soal nutrisi dan ahli lingkungan memperdebatkan masalah penyakit yang ditimbulkan pada populasi salmon. Dari perdebatan tersebut ada beberapa perbedaan yang bisa diketahui, berikut beberapa perbedaannya.

Baca Juga: 3 Cara Kementan untuk Pulihkan Sektor Peternakan Pasca Wabah PMK

1. Definisi

5 Perbedaan Salmon Liar dan Salmon Peternakan, Lebih Sehat Mana? ilustrasi salmon (pixabay.com/Robert Owen-Wahl)

Seperti namanya salmon liar adalah salmon yang menetas dan tumbuh di habitat aslinya. Sebelum dikonsumsi, salmon tersebut ditangkap oleh nelayan menggunakan perahu atau kapal dan jaring. Biasanya nelayan menggunakan alat bantu yaitu jaring purse seine dan gillnetting. Produksi salmon liar bisa mencapai 992,508 ton ditahun 2007 dan wilayah yang menjadi pusat penangkapannya di negara Alaska, Russia, Japan.

Sedangkan salmon peternakan adalah salmon yang dibudidayakan dan dipanen di peternakan. Mulai dari penetaskan hingga siap untuk dikonsumsi, salmon berada di tempat tersebut. Tempat yang biasa digunakan adalah keramba laut. Di tahun 2007, produksi salmon peternakan mencapai 2,165,321 ton. Wilayah yang menjadi pusat peternakan salmon adalah di negara Chili, Norwegia.

2. Proses produksi

5 Perbedaan Salmon Liar dan Salmon Peternakan, Lebih Sehat Mana? ilustrasi salmon (unsplash.com/CA Creative)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salmon liar ditangkap dari habitat laut alaminya. Salmon biasanya berenang di sepanjang garis pantai lalu kembali ke aliran asalnya untuk bertelur, di situlah para nelayan akan menangkapnya. Setelah ditangkap, salmon akan disimpan di kapal dengan sistem air laut berpendingin sehingga ikan tetap beku saat sampai di daratan. Satu kapal di Alaska bisa menangkan 1 juta pon pada musim salmon bertelur.

Karena pertumbuhannya yang liar, ketersediaan salmon liar bisa dikatakan stagnan sehingga jumlah salmon liar di pasaran hanya sekitar 30-40 persen. 

Sedangkan salmon peternakan dibesarkan dengan dua tahap. Tahap pertama telur ditetaskan dalam tangki air tawar selama 12-18 bulan menghasilkan smolt (juvenile salmon). Setelah itu smolt dipindahkan di jaring apung atau kandang di laut dan diberi makan selama satu sampai dua tahun. Dimana satu kandang laut bisa menampung 90.000 ikan.

Setelah itu dipanen menggunakan kapal khusus untuk mengangkut ikan ke fasilitas pemrosesan. Proses pemanenan ini dikontrol dengan ketat untuk menjaga kualitas daging salmon tersebut. Dengan metode tersebut, salmon peternakan lebih banyak jumlahnya sekitar 60-70 persen di pasaran karena produksinya bisa disesuaikan dengan permintaan.

Baca Juga: 3 Cara Kementan untuk Pulihkan Sektor Peternakan Pasca Wabah PMK

3. Kelebihan

5 Perbedaan Salmon Liar dan Salmon Peternakan, Lebih Sehat Mana? ilustrasi salmon (pexels.com/RODNAE Productions)

Dibandingkan dengan produk nabati, salmon liar bisa disetarakan dengan produk organik dengan nutrisi dan kandungan kimia yang lebih murni. Salmon liar makan makanan yang ada di alam liar sehingga gizinya lebih tinggi dengan lebih sedikit kalori, lebih sedikit lemak dan lemak jenuh, lebih banyak mineral dan lebih sedikit natrium daripada salmon peternakan. Selain itu, beberapa orang menyatakan rasanya lebih enak.

Sedangkan salmon peternakan memiliki kelebihan memiliki harganya lebih murah karena produksi bisa dikontrol dan diatur sesuai dengan kebutuhan. Serta kualitasnya terkontrol dengan diberi makanan olahan tinggi lemak dan tinggi protein yang membuat salmon lebih besar dan memiliki lebih banyak asam lemak omega 3 serta omega 6.

4. Kekurangan

5 Perbedaan Salmon Liar dan Salmon Peternakan, Lebih Sehat Mana? ilustrasi salmon (pixabay.com/Jumi Kang)

Karena jumlahnya yang tak bisa diatur, salmon liar tersedia tergantung dengan musim. Hal ini berdampak pada harganya yang lebih mahal. Selain itu, kekurangan salmon liar adalah nutrisi yang tak terkontrol.

Untuk salmon peternakan ada kemungkinan prevalensi parasit dan penyakit yang disebabkan oleh kepadatan biomassa. Peternak akan mengatasinya dengan menggunakan antibiotik atau obat-obatan untuk mencegah penyakit tersebut. Hal ini dijaga untuk menghilangkan kekhawatiran saat dikonsumsi apalagi salmon sering dikonsumsi saat mentah. Tak jarang, salmon peternakan lebih banyak dimasak dulu sebelum dikonsumsi.

5. Harga

5 Perbedaan Salmon Liar dan Salmon Peternakan, Lebih Sehat Mana? ilustrasi salmon (pexels.com/Ivan Samkov)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salmon liar memiliki harga yang lebih tinggi tergantung dengan jenis dan lokasi. Dibandingkan dengan salmon peternakan, harga salmon liar bisa mencapai 3 sampai 4 kali lipat sekitar 16,99 - 79,99 dollar perpons atau 260.000 -  1.234.000 rupiah per setengah kg dibandingkan salmon peternakan.

Sedangkan salmon peternakan bisa murah 1/3 atau 1/4 dari harga salmon liar tergantung dengan jenis dan letak geografisnya. Harganya sekitar 5,99 - 34,99 dollar perposn atau 92.000 - 539.000 rupiah per setengah kg.

Walaupun memiliki perbedaan, baik salmon liar ataupun salmon peternakan memiliki nutrisi yang baik untuk manusia. Keduanya mengandung protein dan kalsium yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Serum dengan Kandungan DNA Salmon, Cegah Penuaan Dini! 

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya