5 Teori Menyeramkan di Balik Lagu Anak 'London Bridge Is Falling Down'

London Bridge is falling down, my fair lady

London Bridge is falling down,
Falling down, falling down.
London Bridge is falling down,
My fair lady.

Sebagian orang pasti tidak asing dengan lirik lagu ini. Apalagi bagi para orangtua yang anak-anaknya biasa menonton channel YouTube Cocomelon. London Bridge is Falling Down adalah sebuah lagu anak-anak yang biasanya dinyanyikan dalam permainan yang menjadi terkenal pada abad ke-19 di Inggris dan Amerika Serikat.

Apakah kalian tahu, ternyata lagu ini memiliki fakta yang menyeramkan? Dari beberapa sumber sebenarnya mengatakan memang tidak ada yang pasti tentang apa maksud dari lagu anak ini, tapi nyatanya ada beberapa teori yang berhubungan dengan lagu ini. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Teori hukuman mati di dalam jembatan

5 Teori Menyeramkan di Balik Lagu Anak 'London Bridge Is Falling Down'ilustrasi praktik immurement (Wikimedia Commons/Moritz Bermann)

Dilansir Sporcle, diduga Jembatan London atau London Bridge dibangun dengan praktik immurement. Immurement adalah praktik hukuman mati di mana seseorang dikurung dalam sebuah bangunan tanpa adanya jalan keluar dan dibiarkan mati karena kelaparan dan dehidrasi.

Tradisi ini dilakukanoleh masyarakat Eropa kuno. Mereka percaya bahwa bangunan akan lebih kokoh setelah pelaksanaan hukuman mati ini.

2. Teori serangan bangsa Viking

5 Teori Menyeramkan di Balik Lagu Anak 'London Bridge Is Falling Down'penyerangan Viking (Vikings of Scandinavia)

Terdapat sebuah sajak yang berhubungan dengan hancurnya Jembatan London oleh Olaf II dari Norwegia pada tahun 1014 (atau 1009). Bila diterjemahkan, sajak ini memiliki arti yang mirip dengan lagu London Bridge is Falling Down.

London Bridge is broken down. —
Gold is won, and bright renown.
Shields resounding,
War-horns sounding,
Hild is shouting in the din!
Arrows singing,
Mail-coats ringing —
Odin makes our Olaf win!

Terdengar mirip, kan? Namun, beberapa sejarawan meragukan terjadinya penyerangan ini.

3. Teori pengorbanan anak

5 Teori Menyeramkan di Balik Lagu Anak 'London Bridge Is Falling Down'sekelompok anak-anak bermain London Bridge (All That's Interesting)

Melansir dari MyLondon, teori ini mengacu pada penguburan anak secara hidup-hidup di fondasi jembatan. Pada dasarnya, hal ini sama seperti teori hukuman mati di dalam Jembatan London.

Penguburan ini dilandasi oleh gagasan bahwa jembatan akan runtuh jika tidak ada tubuh yang dikubur di fondasinya. Mereka percaya arwah anak-anak yang dikubur ini akan menjadi arwah penjaga jembatan agar jembatan tetap kokoh. Namun, hingga saat ini tidak ada arkeolog yang berhasil menemukan sisa-sisa manusia di fondasinya.

Baca Juga: Kisah Seram Bukit Soeharto yang Simpan Sejarah Kelam di Zaman Jepang

4. Teori usia dan kerusakan

5 Teori Menyeramkan di Balik Lagu Anak 'London Bridge Is Falling Down'Jembatan London baru pada abad ke-19 (Cornell University Library)

Mengacu pada film animasi Walt Disney, The Truth of Mother Goose, lagu ini disebut mengarah pada kerusakan yang dialami Jembatan London akibat kombinasi dari usia tua dan kebakaran besar.

Sebuah kebakaran besar yang terjadi di London pada tahun 1666 memang sempat merusak struktur Jembatan London. Pada akhirnya di abad ke-19, jembatan London direkonstruksi.

5. Teori identitas 'Fair Lady'

5 Teori Menyeramkan di Balik Lagu Anak 'London Bridge Is Falling Down'Maud of Scotland (Wikimedia Commons (Walter de Gray Birch)

Dilansir All Thats's Interesting, ada tiga hasil yang didapatkan dari upaya mengungkap siapa Fair Lady sebenarnya, yaitu:

  1. Bunda Maria. Penyerangan Viking berada pada tanggal 8 September 1009, tanggal tradisional kelahiran Bunda Maria. Dalam sajak anak-anak, meski para Viking bisa menghancurkan Jembatan London tapi mereka tidak bisa mengambil alih kota karena dilindungin Bunda Maria yang ditulis sebagai 'fair lady'.
  2. Matilda dari Skotlandia, dia adalah permaisuri Henry I yang pada tahun 1110 sampai tahun 1118 bertanggung jawab atas pembangunan rangkaian jembatan yang melintasi sungai Lea itu.
  3. Eleanor dari Provence, seorang permaisuri dari Henry III yang memiliki hak atas penghasilan dari jembatan pada tahun 1269 sampai 1281.

Itulah sederet teori mengenai lagi London Bridge is Falliing Down yang apabila kita perhatikan ternyata tidak ada nuansa bahagia sama sekali.

Mochamad Farisy Maulana Yusuf Photo Writer Mochamad Farisy Maulana Yusuf

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya