6 Hewan Ini Mati Setelah Ritual Perkawinan, Umurnya Pendek! 

Ritual kawin yang bisa dibilang sebagai ritual kematian

Beberapa spesies hewan memiliki ritual kawin tersendiri ketika musim kawin tiba. Sebagian ritual terlihat menarik dan indah, bahkan ada yang terbilang aneh. Sayangnya, ritual kawin bisa menjadi akhir hidup bagi sebagian hewan.

Beberapa hewan akan mati ketika atau setelah mereka berhasil mengawini pasangannya. Umumnya pihak yang mati merupakan para pejantan. Dilansir National Geographic, ada berbagai faktor berbeda yang membuat hewan-hewan tersebut mati setelah ritual kawin selesai. Cek hewan apa saja yang mati setelah ritual kawin dan penjelasannya di bawah ini.

1. Antechinus

6 Hewan Ini Mati Setelah Ritual Perkawinan, Umurnya Pendek! potret hewan antechinus (commons.wikimedia.org/מנחם.אל)

Antechinus adalah mamalia yang mirip seperti tikus. Hewan asal Australia ini dikenal memiliki ritual kawin yang cukup aneh. Dilansir National Geographic, ketika musim kawin tiba, para pejantan akan kawin dengan banyak betina. Tiap kali kawin, aktivitas seks hewan ini dapat berlangsung hingga 14 jam, tanpa henti.

Musim kawin antechinus berlangsung selama sekitar tiga minggu. Ritual dan proses kawin mereka yang ekstrim menyebabkan rasa lelah berlebihan. Selain itu, selama musim kawin para pejantan ini juga mengalami stress, karena harus saling bersaing untuk mengawini sebanyak mungkin betina. Pada akhirnya, semua pejantan dari spesies ini akan mati di akhir musim kawin. 

2. Oposum Brazil

6 Hewan Ini Mati Setelah Ritual Perkawinan, Umurnya Pendek! potret oposum Brazil (twitter.com/mongabay. Photo Credit: Brendan Borrell)

Oposum Brazil atau Brazilian slender opossum adalah spesies oposum yang hidup di Amerika Selatan, terutama wilayah Brazil. Pejantan dari hewan marsupial ini juga diketahui memiliki penis yang bercabang. Opossum Society of the United States melansir bahwa hal tersebut sempat membuat orang-orang mengira oposum jantan mengawini betina melalui lubang hidungnya.  

Oposum jantan juga akan mati setelah musim kawin berakhir. Sebuah jurnal dari Oxford University Press melansir bahwa kematian tersebut diakibatkan oleh stress berlebih yang dialami ketika menjalankan ritual kawin sepanjang musim kawin. Sementara itu, para betina akan mengalami penurunan kesuburan setelah satu kali melahirkan. 

3. Bunglon Labord

6 Hewan Ini Mati Setelah Ritual Perkawinan, Umurnya Pendek! potret bunglon Labord jantan (commons.wikimedia.org/Amada44)

Bunglon Labord dikenal sebagai spesies bunglong dengan usia terpendek di dunia. Padahal, hewan asal Madagaskar ini menghabiskan dua per tiga dari masa hidupnya di dalam telur. Hewan ini tumbuh dengan cepat, dan memasuki tahap dewasa hanya dalam waktu dua bulan setelah menetas. 

Baik jantan maupun betina, hewan ini akan mati segera setelah musim kawin dan peneluran selesai. Bunglon berukuran mungil ini memiliki ritual kawin yang cukup agresif, di mana untuk memperoleh hak kawin, para pejantan akan saling bertarung dengan sengit. Tidak hanya itu, bunglon betina juga tak segan bertarung dengan bunglon jantan.

Uniknya, bunglon bernama ilmiah Furcifer labordi ini mengalami peningkatan proses penuaan yang signifikan setelah masa kawin. Dilansir The Guardian, bunglon-bunglon ini akan menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti pergerakannya menjadi lambat, berat badan turun, tubuh melemah, dan kemudian mati. 

Baca Juga: 8 Hewan Ini Suka Berpura-pura Menjadi Hewan Lain, Bisa Mirip Banget!

4. Phascogale 

6 Hewan Ini Mati Setelah Ritual Perkawinan, Umurnya Pendek! potret hewan phascogale (commons.wikimedia.org/מנחם.אל)

Phascogale adalah hewan marsupial berukuran mungil asal Australia. Hewan ini mulai memasuki fase dewasa dan siap berkembang biak ketika berusia 12 bulan. Phascogale betina memiliki masa hidup hingga tiga tahun, namun para pejantan hanya hidup selama satu tahun.

Pendeknya usia phascogale jantan disebabkan oleh kematian setelah ritual kawin. Ketika masuk musim kawin, phascogale jantan akan dengan gencar mengawini betina. Dilansir Tech Times, saat musim kawin mereka bahkan tidak makan sama sekali dan hanya fokus berkembang biak. Ketatnya persaingan antar jantan juga menyebabkan stress pada phascogale, yang kemudian menyebabkan kerusakan organ yang akhirnya memicu kematian.

5. Laba-laba punggung merah Australia

6 Hewan Ini Mati Setelah Ritual Perkawinan, Umurnya Pendek! potret laba-laba punggung merah Australia (commons.wikimedia.org/Birgit Rhode)

Laba-laba punggung merah Australia merupakan salah satu spesies laba-laba beracun. Jika kebanyakan hewan mati karena stress dan kelelahan setelah musim kawin, laba-laba satu ini justru mati akibat kanibalisme. Perilaku kanibalisme ternyata menjadi salah satu ritual kawin laba-laba bernama ilmiah Latrodectus hasselti ini.

Saat musim kawin tiba, laba-laba jantan akan mengunjungi jaring laba-laba betina. Dalam proses kawin, para pejantan akan menempatkan perutnya di dekat mulut laba-laba betina. Dilansir Australian Museum, selama kawin, laba-laba betina akan terus memakan bagian perut laba-laba jantan, hingga mereka mati. Uniknya, setelah kawin, laba-laba betina dapat menyimpan sperma hingga dua tahun, dan menggunakannya untuk menghasilkan telur beberapa kali.  

6. Belalang sembah

6 Hewan Ini Mati Setelah Ritual Perkawinan, Umurnya Pendek! potret belalang sembah betina memakan pejantan (commons.wikimedia.org/Mbdortmund)

Bernasib mirip dengan laba-laba punggung merah Australia, belalang sembah jantan juga menjadi korban kanibalisme dari ritual kawin. Jika laba-laba betina memakan bagian perut laba-laba jantan, belalang sembah betina tidak segan memakan kepala pejantan mereka, segera setelah ritual kawin selesai. Tidak hanya kepala, belalang betina juga akan memakan bagian tubuh lain jika dia mau.

Yang lebih mengejutkan, dilansir PBS, belalang betina dapat kawin dengan lebih dari satu jantan. Setiap jantan akan mengalami hal yang sama setelah ritual kawin selesai. National Geographic melansir bahwa hal ini mungkin karena belalang betina membutuhkan asupan asam amino yang penting untuk menghasilkan telur. Mereka memperoleh zat tersebut dengan memakan pasangannya.

Keanekaragaman hayati semakin diperkaya dengan berbagai cara dan ritual hewan dalam berkembang biak. Namun, kematian beberapa jenis hewan justru terjadi setelah ritual kawin. Hal ini lebih umum dialami oleh para pejantan, dan dapat disebabkan karena kelelahan, penuaan, hingga menjadi korban kanibalisme

Baca Juga: 9 Hewan dengan Jumlah Tidur Terlama, Apakah Mereka Malas?

MONICA GRACIA Photo Verified Writer MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya