5 Fakta Unik Mengenai Maiko, Calon Geisha di Jepang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini layanan streaming Netflix menampilkan cerita pendek berjudul The Makanai: Cooking for the Maiko House yang bercerita tentang kehidupan dua anak remaja perempuan yang berniat menjadi Maiko di kota Kyoto. Maiko adalah sebutan untuk calon Geisha yang mana usia mereka biasanya lebih muda yaitu antara 15 hingga 19 tahun.
Melalui penggalan cerita tersebut kita dapat melihat bahwa untuk menjadi seorang Maiko tidaklah mudah. Nah, seperti apakah kehidupan Maiko sebelum menjadi Geisha? Simak ulasannya berikut ini!
1. Untuk menjadi seorang Maiko harus mencari Okiya terlebih dulu
Usia untuk melamar menjadi Maiko yaitu 15 tahun dan anak tersebut akan tinggal di Okiya untuk memperoleh pendidikan yang telah disiapkan oleh pemilik atau Okasan. Mengutip laman Maiko-Kyoto, beberapa cara untuk menemukan atau mendapatkan Okiya yaitu dengan:
- Bertanya kepada guru sekolah atau saudara yang pernah melamar ke Okiya. Apabila sebelumnya pernah mengikuti kelas upacara minum teh ala Jepang, maka dapat bertanya kepada guru yang mengajar kelas tersebut.
- Menggunakan Internet untuk mendapatkan informasi tentang Okiya.
- Okiya biasanya tergabung dengan asosiasi tertentu. Menghubungi perwakilan di asosiasi tersebut untuk memperoleh kontak Okiya.
2. Durasi belajar mencapai 5 tahun
Setelah diterima di Okiya, murid tersebut akan menempuh pendidikan kurang lebih selama 4 hingga 5 tahun. Mengutip Insidejapantours, murid akan bersekolah di sekolah khusus di Hanamachi yang mana ini merupakan distrik khusus untuk geisha.
Materi pelajaran yang akan dipelajari antara lain berupa kaligrafi, tata cara upacara minum teh, dan puisi. Murid juga harus belajar untuk memainkan alat musik contohnya seperti seruling Jepang, perkusi Jepang, dan shamisen (alat musik gitar khas Jepang).
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Geisha, Salah Satu Simbol Budaya Jepang
3. Mempelajari tarian dan lagu tradisional Jepang
Tidak hanya mempelajari cara bermain alat musik tradisional, Maiko juga harus belajar tarian tradisional beserta lagunya. Dilansir Koan-Maiko, seorang Maiko saat sedang menari harus menerapkan 3 prinsip yaitu "Mai" yang artinya gerakan kaki yang pelan dan diam/tidak berisik, "Odori" yaitu gerakan menari disesuaikan dengan ritme, dan "Furi" yaitu gerakan mimetik/mimesis.
Editor’s picks
Maiko juga belajar seni teater seperti Tokiwazu dan lagu tradisional Jepang contohnya seperti Nagauta, Kouta, dan Hauta. Ketiga lagu ini biasanya diiringi dengan alat musik shamisen.
Merangkum laman Tokiwazu-Mojimasa, bentuk Tokiwazu menyerupai musik opera yang mana terdapat pembawa cerita dan pemain musik yang menggunakan shamisen.
4. Junior maiko vs senior maiko
Seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya, proses untuk menjadi seorang Maiko membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Selama proses tersebut terdapat tingkatan atau tahapan yaitu junior Maiko dan senior Maiko.
Dirangkum Kimono Tea Ceremony Maikoya, seorang murid di tahun pertama untuk belajar menjadi Maiko disebut junior Maiko, sedangkan mereka yang berada di tahun kedua hingga keenam disebut senior Maiko. Perbedaan fisik yang mencolok antara junior dengan senior terdapat pada letak lipstik, warna kerah baju, hiasan rambut (kanzashi), ikat pinggang, dan model rambut (wareshinobu).
Junior maiko mengenakan kerah berwarna merah dan warna lipstik merah hanya di bibir bawah. Kemudian hiasan rambut berupa kelopak bunga panjang yang menggantung di sisi wajah dan ikat pinggang atau obiage yang datar.
5. Karier Maiko
Seorang Maiko dapat menjadi Geisha atau Geiko (sebutan untuk Geisha di Kyoto, Jepang) setelah berusia 20 atau 21 tahun dan dinyatakan layak oleh guru seni serta Okasan (pemilik Okiya).
Mengutip Kimono Tea Ceremony Maikoya, tidak ada ujian khusus untuk menjadi seorang Geisha setelah berada di tahap Maiko. Akan tetapi seorang Maiko harus sudah menguasai tarian yang bernama Kurokami yang mana tarian ini dimainkan pada masa sakkou atau sakkō.
Sakkou adalah masa yang berlangsung selama 2 hingga 4 minggu yang mana Maiko akan mengenakan gaya rambut Sakkou sebagai tanda bahwa pelatihan mereka hampir selesai dan akan segera menjadi Geisha. Kemudian Maiko tidak diperkenankan menyimpan atau menggunakan telepon selular dan hanya diperbolehkan untuk pulang ke rumah 1 atau 2 kali selama setahun.
Tidak jauh berbeda dari anak remaja lain yang menempuh jalur pendidikan seperti sekolah menengah ke atas dan perguruan tinggi, anak remaja yang masuk ke Okiya untuk menjadi Maiko juga harus berlatih. Mereka juga harus berbicara dengan dialek Kyoto selain mempelajari tarian tradisional dan alat musik. Semoga informasi ini dapat menginspirasi kalian untuk tetap semangat dalam menekuni pendidikan, ya!
Baca Juga: 9 Aturan Makan Sushi ala Budaya Jepang, Gak Harus Pakai Sumpit!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.