Sejarah Pasta Gigi dari Masa Lampau Hingga Kini

Ramuan pasta gigi sudah dibentuk dari zaman Mesir kuno

Menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi sudah menjadi bagian dari perawatan diri untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Jenis dan merek pasta gigi yang dijual di supermarket juga bermacam-macam. Ada yang khusus untuk anak-anak tetapi ada juga yang untuk gigi sensitif.

Namun, pernahkah kamu bertanya bagaimana pasta gigi yang kita gunakan setiap hari bisa tercipta? Apakah dari dulu teksturnya sudah berupa pasta dan mengandung fluorida? Pertanyaan-pertanyaan ini akan dibahas tuntas di artikel ini. Penasaran, kan? Simak pembahasannya di sini.

1. Bangsa Mesir menggunakan bubuk untuk membersihkan gigi sekitar 5000 Sebelum Masehi

Sejarah Pasta Gigi dari Masa Lampau Hingga Kiniilustrasi kebudayaan Mesir kuno (unsplash.com/2H Media)

Merujuk dari sebuah artikel berjudul "Oral Hygiene Practices: Ancient Historical Review" di jurnal Orofacial Research tahun 2012, bangsa Mesir membuat bubuk gigi yang terbuat dari campuran abu kuku sapi (ox hooves), cangkang/kulit telur yang dibakar, dan batu apung. Bubuk ini kemudian dicampur dengan air lalu digosokkan ke permukaan gigi untuk membersihkan gigi.

Masih di negara Mesir, dikutip dari Realm of History, sekitar 4000 Masehi ditemukan naskah yang berisi ramuan atau resep untuk membuat bubuk agar gigi menjadi putih. Bahan yang digunakan untuk membuat bubuk tersebut antara lain campuran garam, merica, daun mint, dan bunga iris.

2. Bangsa Yunani dan Romawi menyempurnakan ramuan pasta gigi

Sejarah Pasta Gigi dari Masa Lampau Hingga Kiniilustrasi bubuk arang (pixabay.com/KawikaFilms)

Dilansir jurnal Orofacial of Research tahun 2012, Bangsa Yunani dan Romawi menyempurnakan ramuan dari Mesir untuk membuat pasta gigi. Mereka menambahkan bahan abrasif seperti tulang yang dihancurkan dan cangkang tiram untuk membersihkan kotoran yang menempel pada gigi.

Bangsa Romawi kemudian menambahkan bubuk arang, bubuk kulit kayu, dan penguat rasa untuk menghilangkan bau mulut yang tidak sedap. Tidak hanya ini saja, dikutip DOCS Education, Bangsa Romawi juga menggunakan air seni binatang dan manusia sebagai obat kumur untuk membuat gigi menjadi putih. Hal ini disebabkan oleh kandungan amonia yang terdapat di air seni berfungsi sebagai agen pembersih.

3. Sabun ditambahkan ke dalam salah satu bahan untuk membuat pasta gigi

Sejarah Pasta Gigi dari Masa Lampau Hingga Kiniilustrasi seseorang yang membersihkan busa pasta gigi dengan air (pexels.com/cottonbro studio)

Merangkum laman Delta Dental of Arkansas dan Hello Chews Australia, seorang dokter gigi bernama Peabody di tahun 1824 menambahkan sabun ke dalam ramuan pasta gigi. Fungsi dari sabun tersebut untuk membuat pasta gigi berbusa.

Kemudian di tahun 1850-an, Dokter John Harris menambahkan kapur ke dalam ramuan pasta gigi. Mengutip sebuah artikel di laman Geology Science, peran kapur di ramuan pasta gigi adalah sebagai penghalus atau abrasif ringan.

4. Colgate menjual pasta gigi di stoples

Sejarah Pasta Gigi dari Masa Lampau Hingga Kiniilustrasi pasta gigi Colgate (unsplash.com/Atikah Akhtar)

Nama Colgate tentu tidak asing di telinga kita karena ini merupakan salah satu merek pasta gigi yang sering ditemukan di supermarket. Laman Colgate menyebutkan perkembangan pasta gigi ke arah modern dimulai sekitar tahun 1800an dan pasta gigi yang digunakan masyarakat waktu itu masih dalam bentuk bubuk hingga tahun 1850.

Merujuk kepada sumber yang sama, produk pasta gigi bernama Crème Dentifrice yang dikemas dalam stoples diciptakan di tahun 1850. Colgate kemudian memproduksi pasta gigi ini dalam jumlah besar di tahun 1873. Di tahun 1892, pasta gigi mulai dijual dalam kemasan tabung yang dapat dilipat.

5. Pasta gigi masa kini

Sejarah Pasta Gigi dari Masa Lampau Hingga Kiniilustrasi pasta gigi di atas sikat gigi (unsplash.com/ William Warby)

Pasta gigi yang sekarang kita gunakan mengandung fluorida dan senyawa lain untuk melindungi gigi dan gusi dari bakteri sekaligus untuk menghilangkan bau mulut yang tidak sedap. Dikutip dari British Dental Nurses' Journal tahun 2020, standar penggunaan fluorida di dalam pasta gigi baru ditetapkan di akhir tahun 1950.

Merujuk sumber yang sama, pasta gigi kini menggunakan senyawa seperti sodium lauryl sulphate (SLS), cocamidopropyl betaine (tego betain) dan sodium methyl cocoyl taurate (adinol) untuk menghasilkan busa sehingga dapat menyebarkan agen pembersih ke seluruh mulut dan menghilangkan plak gigi. Senyawa yang berfungsi untuk mencegah plak yang dimasukkan ke dalam ramuan pasta gigi mulai dikenalkan ke masyarakat di tahun 1980.

Dari informasi di atas kita dapat mempelajari bahwa masyarakat zaman dahulu sudah menggunakan pasta gigi meskipun dalam bentuk bubuk untuk membersihkan gigi. Mereka juga menggunakan bubuk kulit kayu dan bubuk arang untuk menghilangkan bau mulut. Produk pasta gigi yang kita gunakan sekarang merupakan hasil inovasi dan pengembangan yang dilakukan oleh ilmuwan dan dokter untuk memastikan kesehatan gigi dan gusi tetap terjaga.

Baca Juga: Benarkah Pasta Gigi Mengandung Fluorida Berbahaya? Cek Faktanya!

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya