Waspadai 7 Alasan Kenapa Topan Hagibis Sangat Berbahaya bagi Manusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa waktu lalu, terjadi bencana yang sangat spektakuler yang sempat melanda Jepang dan sekitarnya, yaitu topan Hagibis. Topan ini terjadi pada 4-20 Oktober 2019 lalu dan menyebabkan 98 orang meninggal dan 7 orang hilang. Kecepatan tertingginya adalah 260 km/jam dan menyebabkan banyak bangunan rusak berat.
Mau tahu penjelasan ilmiah di balik topan Hagibis? Dan mengapa topan ini dianggap sangat berbahaya dan merusak? Temukan jawabannya di bawah ini!
1. Memiliki ukuran yang besar
Tahukah kamu kalau topan Hagibis punya bentangan awan yang luas? Diameter topan ini adalah 1.400 kilometer, yang hampir setengah dari kepulauan Jepang, ujar laman NHK World Japan.
Kecepatan rata-ratanya mencapai 54 km/jam, namun kecepatan maksimal yang tercatat adalah 260 km/jam. Ngeri banget!
2. Mempunyai tekanan sentral yang kuat
Hantaman topan Hagibis yang terjadi di Jepang diperkirakan merusak 85.000 rumah dan membuat 25.000 hektar lahan banjir. Ini disebabkan oleh tekanan sentralnya yang tinggi, yakni mencapai 915hPa pada hari Kamis, 10 Oktober 2019 silam, jelas laman NHK World Japan. Tekanan sentral ini sempat naik hingga 992hPa di dekat Kepulauan Mariana Utara.
3. Terjadi tak lama setelah topan Faxai
Dalam kasus di Jepang, kerusakan yang dahsyat dan melumpuhkan aktivitas terjadi karena dua topan melanda dalam waktu yang berdekatan. Topan Faxai terjadi pada 29 Agustus sampai 12 September 2019, lalu disusul dengan topan Hagibis pada 4-20 Oktober 2019. Warga yang belum pulih pun terkena bencana lagi.
4. Gelombang pasang membuat wilayah pesisir banjir
Editor’s picks
Yang membuatnya semakin parah adalah topan Hagibis datang bersamaan dengan munculnya bulan purnama. Akibatnya, gelombang pasang membuat permukaan laut lebih tinggi dari biasanya. Kombinasi gelombang pasang dan topan Hagibis ini menyebabkan wilayah pesisir Jepang mengalami banjir, ungkap laman NHK World Japan.
Baca Juga: 5 Negara dengan Sistem Penanggulangan Bencana Paling Baik di Dunia
5. Menjadi topan terkuat di Jepang selama 60 tahun terakhir
Menurut laman AsiaNews.it, topan Hagibis yang terjadi di Jepang pada 4-20 Oktober 2019 adalah yang terkuat selama 60 tahun terakhir. Meski telah melakukan langkah antisipasi, alam tetap tak bisa dilawan oleh manusia. Akibatnya, sebanyak 1,6 juta orang dievakuasi dari tempat tinggalnya untuk sementara sampai topan reda.
6. Menimbulkan kerugian material di atas US$15 miliar
Tahukah kamu, berapa kerugian akibat topan Hagibis yang melanda Jepang? Diperkirakan, total kerusakan menimbulkan kerugian di atas US$15 miliar atau setara dengan Rp208 triliun! Bukan hanya itu, topan Hagibis membuat 1.600 penerbangan dibatalkan, mengganggu Grand Prix Suzuka dan membatalkan dua pertandingan Piala Dunia Rugby.
7. Curah hujan yang tinggi membuat rumah terendam
Banjir akibat topan Hagibis tidak hanya terjadi di pesisir akibat gelombang tinggi. Hujan deras yang turun di Jepang juga membuat rumah dan bangunan terendam.
Contohnya, di Prefektur Kanagawa turun curah hujan sebanyak 37,1 inci dalam waktu 24 jam. Bukan hanya menyebabkan banjir, tetapi juga memicu longsor di sejumlah tempat.
Nah, itulah 7 alasan mengapa topan Hagibis sangat mematikan dan berbahaya. Semoga topan sedahsyat ini tidak terjadi lagi, ya!
Baca Juga: Serupa, tapi Tak Sama! Ini 5 Perbedaan Badai dan Topan