Benarkah Polusi Udara Berdampak Negatif pada Tanaman?

Tanaman menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit

Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), 4,2 juta kematian terjadi setiap tahun akibat paparan polusi udara. Rupanya, polusi tidak hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga makhluk hidup lain seperti tanaman!

Seberbahaya apakah efeknya dan seperti apa ciri-ciri tanaman yang terdampak polusi? Let's find out together!

1. Sebenarnya, sebagian tanaman bisa menghilangkan polutan dari lingkungan

Benarkah Polusi Udara Berdampak Negatif pada Tanaman?ilustrasi tanaman (pexels.com/Akil Mazumder)

Seperti yang kita ketahui, tumbuhan merupakan penghasil oksigen. Dengan proses fotosintesis, tumbuhan menyerap karbon dioksida dari udara lalu melepaskan oksigen yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas.

Bahkan, sebagian besar tanaman bisa menghilangkan polutan dari lingkungan. Contohnya seperti Cotoneaster franchetii, semak lebat yang selalu hijau yang 20 persen lebih efektif dalam menyerap polusi, ujar Royal Horticultural Society (RHS).

Bahkan, semak ini bisa menyerap polusi dalam jumlah yang setara dengan perjalanan mobil sejauh 800 kilometer dalam waktu tujuh hari! What a good news, right?

2. Nyatanya, polusi memiliki dampak negatif pada tanaman

Benarkah Polusi Udara Berdampak Negatif pada Tanaman?ilustrasi polusi udara (pexels.com/Pixabay)

Ternyata, polusi punya dampak negatif pada tanaman. Polusi yang dimaksud tidak hanya udara, tetapi juga air dan tanah. Polusi itu disumbang oleh sektor industri, transportasi, dan komersial.

Mengutip Greentumble, polutan bisa mengubah metabolisme tanaman dan membuatnya menjadi lemah serta rentan terhadap penyakit atau serangan hama. Seperti apa ciri-ciri tanaman yang terpapar polutan?

Yang dapat dilihat secara langsung adalah kerusakan pada daun, seperti menguning dan rontok. Selain itu, terjadi kerusakan pada akar dan tidak mampu berfotosintesis dengan baik. Akibatnya, tanaman menjadi kerdil dan tidak tumbuh dengan optimal.

3. Logam berat juga bisa memengaruhi tanaman

Benarkah Polusi Udara Berdampak Negatif pada Tanaman?ilustrasi limbah logam berat (humicchina.com)

Tanah yang tercemar logam berat tersebar di seluruh penjuru dunia. Logam berat yang dimaksud ialah kobalt, tembaga, besi, mangan, nikel, seng, vanadium, dan masih banyak lagi. Logam berat dianggap sebagai ancaman utama karena sangat berbahaya bagi tumbuhan dan hewan.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Applied and Environmental Soil Science di tahun 2014, tanaman yang tumbuh di tanah yang tercemar logam berat menunjukkan penurunan pertumbuhan, kinerja, dan hasil. Itu adalah akibat dari perubahan fisiologis dan biokimia pada tanaman.

Sebenarnya, tanaman memerlukan logam berat tertentu untuk pertumbuhan dan pemeliharaannya. Namun, logam berat dalam jumlah besar justru menjadi racun bagi tanaman!

4. Mengapa tanaman sensitif terhadap polusi?

Benarkah Polusi Udara Berdampak Negatif pada Tanaman?ilustrasi menyiram tanaman (gardeningknowhow.com/amenic181)

Sebagai organisme hidup, tanaman bergantung pada beberapa hal untuk kelangsungan hidupnya. Seperti air, udara, jumlah cahaya dan suhu yang sesuai, sumber nutrisi, ruang, serta media untuk tumbuh, dilansir Greentumble.

Tanaman mengambil zat dari lingkungan sekitarnya, dari tanah (melalui akar) dan udara (lewat daun). Lalu, zat ini dipakai untuk memasok energi pada sel-sel dan membangun jaringannya.

Paparan polusi bisa memengaruhi tanaman secara negatif. Apalagi, tanaman tidak memiliki mobilitas seperti hewan untuk menghindarinya. Semakin tinggi konsentrasi polutan, semakin buruk kondisi tanaman tersebut.

Baca Juga: Mengganggu Lingkungan Juga, Ini 7 Fakta Polusi Cahaya di Sekitar Kita

5. Seperti apa dampak pencemaran udara pada tanaman?

Benarkah Polusi Udara Berdampak Negatif pada Tanaman?ilustrasi tanaman yang mengering (pixabay.com/Gray_Rhee)

Pencemaran udara berasal dari berbagai sumber, seperti emisi dari kendaraan, cerobong asap pabrik, pembakaran bahan bakar fosil untuk energi (terutama listrik), hingga pembakaran sampah dan kebocoran gas. Dampaknya pada tanaman bersifat langsung dan tidak langsung.

  • Dampak langsung: Zat kimia yang bertanggung jawab atas polusi langsung adalah ozon dan nitrogen oksida. Zat ini diendapkan langsung dari udara, lalu memengaruhi metabolisme daun dan penyerapan karbon. Ketika itu terganggu, tanaman akan kesulitan mendapatkan energi untuk hidup.
  • Dampak tidak langsung: Biasanya melalui tanah dan dimulai dari akar. Beberapa polutan seperti merkuri, timbal, dan kadmium dari aktivitas industri jatuh ke tanah lalu mengubah komposisi kimia dan pH tanah. Imbasnya, tanaman kesulitan mendapatkan nutrisi untuk berkembang.

Tanaman yang rusak akibat polusi udara mengalami perubahan warna daun seperti klorosis (menguning), bronzing (menjadi ungu atau perunggu), reddening (kemerahan karena peningkatan pigmen antosianin), atau mottling (muncul bintik atau bercak tidak beraturan dengan corak atau warna yang berbeda). Selain itu, terlihat lesi nekrotik pada daun dan tanaman menjadi kerdil.

6. Pencemaran air tak kalah berbahaya

Benarkah Polusi Udara Berdampak Negatif pada Tanaman?ilustrasi pencemaran air (ipleaders.in)

Pencemaran air terjadi saat bahan kimia, limbah, mikroorganisme berbahaya, atau terlalu banyak sedimen mencemari air tawar dan air tanah. Misalnya, lewat kontaminasi biologis (seperti jasad yang hanyut di sungai), limbah pabrik yang langsung dibuang ke air tanpa diolah, hingga pestisida atau pupuk yang berada di aliran air.

Air sangat krusial bagi tanaman. Fungsinya untuk membawa nutrisi ke sel-sel tubuh, menjaga struktur sel, dan mendukung proses fotosintesis. Keasaman air atau pH yang pas untuk tanaman adalah 5,5 hingga 7,5, mengutip Greentumble.

Namun, jika tanaman kekurangan air, daunnya akan menggulung dan tanaman bisa mati. Sebaliknya, kelebihan air membuat akarnya kekurangan oksigen, membusuk, dan mati. Jika pH air di atas 7,5, tanaman akan mengalami klorosis besi yang ditandai dengan daun berubah menjadi kuning dengan urat hijau tua.

Jika air mengandung nitrogen dan fosfor yang tinggi, tanaman akan mengalami pertumbuhan berlebihan. Daun dan cabangnya tumbuh terlalu cepat, sementara sistem akarnya tidak berkembang dan tidak bisa menyediakan nutrisi yang cukup. Alhasil, tanaman melemah dan rentan terhadap cuaca atau penyakit.

7. Pencemaran tanah juga perlu diwaspadai

Benarkah Polusi Udara Berdampak Negatif pada Tanaman?ilustrasi pencemaran tanah (pixabay.com/Prylarer)

Dan yang terakhir adalah pencemaran tanah. Sumbernya bisa dari sampah yang menumpuk di suatu area atau pembuangan bahan kimia beracun. Selain itu, hujan asam yang jatuh ke tanah bisa memengaruhi kelangsungan hidup tanaman.

Polutan yang paling umum ditemukan dalam tanah adalah mikroplastik, timbal, asbes, petrokimia, pestisida, hingga herbisida (glifosat). Bahan kimia beracun akan menghilangkan nutrisi yang ada di tanah. Jika diserap oleh tanaman, sel-selnya akan rusak dan tidak memperoleh cukup nutrisi untuk berkembang.

Di sisi lain, tanah yang mengandung timbal terlalu tinggi akan menghambat fotosintesis, menyebabkan tanaman tidak tumbuh subur, dan kemudian mati. Sementara, merkuri pada tanah menyebabkan efek toksik pada tanaman dan mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Sciences Europe di tahun 2020.

Nah, itulah penjelasan mengenai dampak polusi pada tanaman, mulai dari polusi udara, air, hingga tanah. Semoga polusi semakin berkurang di masa depan, ya!

Baca Juga: Tak Cuma Bising, Kenali 7 Fakta dan Bahaya Polusi Suara di Sekitarmu!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya