Trivia Komodo, Benarkah Racun Komodo Mematikan?

Jangan dekat-dekat kalau ingin selamat!

Salah satu aset tak ternilai bagi Indonesia adalah komodo (Varanus komodoensis), anggota keluarga Varanidae yang endemik di Pulau Komodo, Rinca, Flores, dan Gili Motang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mengutip Smithsonian's National Zoo Conservation Biology Institute, spesimen komodo terbesar panjangnya mencapai 3,13 meter dengan berat 166 kilogram.

Selain gigi dan cakar yang tajam, yang membuat komodo mematikan adalah racunnya. Mari kita ulik lebih dalam tentang fakta racun komodo!

1. Racun komodo diproduksi oleh kelenjar di rahang bawahnya

Menurut tim peneliti yang dipimpin oleh Bryan Fry dari University of Melbourne, Australia, racun komodo diproduksi oleh kelenjar kompleks di rahang bawahnya. Jika racun ini menetes ke luka terbuka, bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa serta menyebabkan pembengkakan dan penurunan tekanan darah (tensi).

Racun ini bisa membunuh manusia dalam beberapa jam. Kita akan kehilangan banyak darah karena racun komodo menghambat pembekuan darah.

2. Selain itu, gigitannya juga cukup kuat

Trivia Komodo, Benarkah Racun Komodo Mematikan?ilustrasi komodo (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Komodo tampak mengerikan karena memiliki sekitar 60 gigi yang tajam. Dilansir A-Z Animals, kekuatan gigitannya sekitar 500-600 pounds per square inch (PSI), jauh lebih kuat dari gigitan anjing yang "hanya" 230-250 PSI.

Namun, gigitan komodo lebih lemah dibandingkan hewan lainnya, seperti buaya air asin dengan kekuatan gigitan 3.700 PSI atau kuda nil dengan kekuatan gigitan 1.820 PSI. Pada intinya, racunnya lebih mematikan daripada gigitannya.

3. Bagaimana cara menghindari serangan komodo?

Menurut laman Forest Wildlife, komodo mempunyai kecenderungan menyerang mangsa yang sendirian. Selama kita berada dalam rombongan bersama ranger, peluang untuk diserang turun drastis.

Hal lain yang perlu diingat adalah:

  • Berjalan pada jalur trekking resmi yang telah ditetapkan. Komodo cenderung menghindari jalur yang sering dilintasi manusia.
  • Jangan membuat gerakan tiba-tiba. Berjalanlah dengan gerakan yang lambat, stabil, dan hati-hati.
  • Jangan memakai parfum yang menyengat karena komodo tertarik dengan aroma yang kuat (termasuk bau darah menstruasi).

Baca Juga: 5 Perbedaan Biawak dan Komodo, Ternyata Umur Komodo Lebih Panjang

Topik:

  • Fatkhur Rozi
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya