Penjelasan Ilmiah di Balik Bergosip, Rata-rata 52 Menit per Hari loh!

Hayo, siapa yang doyan banget bergosip?

Siapa sih yang gak pernah bergosip? Tanpa sadar, kita sering membicarakan keburukan teman sendiri dan membuat asumsi yang tak jelas kebenarannya. Apalagi, jika bertemu orang yang tepat, bisa berjam-jam deh menggosip! Let's spill the tea, sis!

Namun, tahukah kamu penjelasan ilmiah di balik bergosip? Siapa yang lebih sering menggosip, apakah perempuan atau laki-laki? Let's find the truth here!

1. Kenapa kita menggosip?

Penjelasan Ilmiah di Balik Bergosip, Rata-rata 52 Menit per Hari loh!thegospelcoalition.org

Ada banyak alasan mengapa kita menggosip. Ada orang yang menyebarkan gosip karena ingin menguatkan posisi sosial dan ingin berkuasa dalam kelompok. Ada kelompok yang mempunyai public enemy (sosok yang dibenci bersama) lalu membicarakan keburukannya dengan tujuan memuaskan ego masing-masing. Ada pula yang menggosip karena ingin memiliki kedekatan dengan orang lain, ungkap laman The Conversation.

Ini karena ketika bergosip, kita berbagi reaksi emosional dengan orang lain. Dan bergosip akan membuat kita lebih dekat dengan orang tersebut, jika mereka mengeluarkan reaksi setuju dan berpihak pada kita. Namun, berbeda lagi jika mereka bereaksi negatif atas gosip yang kita sebarkan, justru akan merusak hubungan satu sama lain.

2. Jangan senang dulu, menggosip bisa membuat kita kurang disukai dan kurang dipercaya

Penjelasan Ilmiah di Balik Bergosip, Rata-rata 52 Menit per Hari loh!stuffjewsshouldknow.com

Menggosip lekat dengan stigma negatif. Orang yang senang menggosip umumnya kurang disukai dan kurang bisa dipercaya, ungkap laman The Conversation. Selain itu, menggosip membuat kita merasa buruk terhadap diri sendiri, terlepas apa yang kita bicarakan itu jahat atau tidak. Tak jarang, ada yang dihantui oleh rasa takut, rasa bersalah dan tidak aman.

Bahkan, orang yang senang menggosip mungkin menderita secara psikologis jika mereka mengetahui bahwa mereka adalah target gosip. Hal ini mungkin imbas dari apa yang mereka lakukan dan ketakutan jika apa yang mereka sebarkan berbalik menjadi bumerang pada diri sendiri.

3. Rata-rata orang menggosip sekitar 52 menit dalam sehari

Penjelasan Ilmiah di Balik Bergosip, Rata-rata 52 Menit per Hari loh!today.com

Tahukah kamu berapa durasi rata-rata orang menggosip dalam satu hari? Menurut penelitian yang dilakukan oleh Robbins dan Alexander Karan, rata-rata orang menggosip sekitar 52 menit dalam satu hari. Penelitian ini melibatkan 467 orang, 269 perempuan dan 198 laki-laki. Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa gosip negatif lebih banyak dua kali lipat dari yang positif, ungkap laman Business Standard.

Selain itu, menggosip tidak memiliki hubungan dengan kelas sosial. Orang dari latar belakang kurang sejahtera dan berpendidikan rendah dan orang dari kalangan berada dan berpendidikan tak jauh berbeda dalam hal bergosip. Dari penelitian itu juga, diketahui orang ekstrovert lebih banyak bergosip dari orang yang introvert.

4. Lebih sering mana, laki-laki atau perempuan yang menggosip?

Penjelasan Ilmiah di Balik Bergosip, Rata-rata 52 Menit per Hari loh!her.ie

Meskipun 'gosip' merupakan kata yang netral, biasanya orang-orang mengasumsikan gosip dengan perempuan. Namun, siapa yang sebenarnya lebih suka menggosip, apakah perempuan atau laki-laki? Faktanya adalah 10 persen laki-laki suka menggosip, ungkap laman Daily Mail. 55 persen laki-laki menggosip di kantor dengan topik tentang perempuan, teman lama hingga tentang pekerjaan.

Sementara, 45 persen perempuan suka menggosip dengan topik tentang keluarga, fashion, teman lama hingga tentang tetangga. Survei ini melibatkan 1.033 orang dewasa dan dilakukan oleh BMRB Research. Sementara menurut SIRC, sebanyak 27 persen perempuan menggosip lewat telepon, lebih banyak dari laki-laki yang hanya berjumlah 21 persen, ungkap laman Everyday Health

Jadi, sebenarnya baik perempuan dan laki-laki sama-sama menyukai gosip, namun dengan perbedaan kecil dalam beberapa aspek. Perlu diingat, bahwa survei tersebut dilakukan di negara lain seperti Inggris, jadi ada perbedaan sosio-kultural dengan yang terjadi di Indonesia. Bisa saja hasilnya berbeda jika survei tersebut diadakan di sini!

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Jika Kamu Senang Bergosip, Yuk Tahan Diri 

5. Menggosip memang buruk, namun setidaknya patuhi aturan ini!

Penjelasan Ilmiah di Balik Bergosip, Rata-rata 52 Menit per Hari loh!employeerightsllc.com

Menggosip punya aturan main tersendiri. Yang paling utama adalah jangan pernah menyebarkan berita yang salah. Gosip yang tidak sesuai fakta akan memicu konflik dan akan berakibat panjang dengan orang yang kita bicarakan. Jangan mudah percaya dengan gosip, selalu bandingkan informasi untuk menghindarkan diri dari hasutan orang lain.

Meskipun sulit, usahakan agar sebuah gosip tetap menjadi rahasia. Jangan sampai orang yang kita bicarakan tahu, karena akan berefek langsung pada hubungan antar persona dan kondisi psikologis mereka, ungkap laman The Conversation. Selain itu, akan lebih baik jika kita menggosip dengan teman yang sudah kita percaya dibandingkan dengan teman yang kurang memiliki kedekatan dengan kita. But, no gossip is much better, right?

6. Gosip bisa membantu mendeteksi mana kawan dan mana lawan

Penjelasan Ilmiah di Balik Bergosip, Rata-rata 52 Menit per Hari loh!thehopeline.com

Gosip bisa membantu kita untuk memprediksi, mana kawan dan mana lawan, ungkap Lisa Feldman Barrett, profesor psikologi di Northeastern University. Ini karena otak kita otomatis terhubung untuk menanggapi gosip. Hal ini bisa kita deteksi dari bagaimana cara orang tersebut menyampaikan gosip dan bagaimana reputasinya di realita.

Dari sana, kita bisa mengetahui apakah mereka berbahaya, tidak jujur atau tidak menyenangkan, lalu bisa mengubah perspektif tentang orang yang bergosip itu untuk seterusnya, ungkap laman National Public Radio. Jadi, sebelum kita mempercayai suatu gosip, pastikan kamu mengetahui betul siapa yang menyebarkannya dan apakah ia bisa dipercaya atau tidak.

7. Tak hanya bagi orang dewasa, gosip juga buruk bagi anak-anak!

Penjelasan Ilmiah di Balik Bergosip, Rata-rata 52 Menit per Hari loh!bandt.com.au

Gosip tak hanya berdampak buruk bagi orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak! Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menjadi korban gosip cenderung memiliki konsep diri yang buruk, khususnya pada anak perempuan. Hal ini dikaitkan dengan masalah kesepian, depresi dan kecemasan, ungkap laman American Psychological Association.

Selain itu, anak yang digosipkan biasanya akan dikucilkan dan dijauhi oleh teman-temannya. Hal ini berdampak buruk pada kondisi psikologis anak tersebut. Gosip tersebut biasanya didasari oleh kecemburuan dan ketidaksukaan pada seseorang, tak jauh berbeda dengan yang terjadi pada orang dewasa.

Nah, itulah penjelasan sains mengenai bergosip. Ingatlah, lebih baik kita berkata sesuatu yang positif dibanding menyakiti hati orang lain!

Baca Juga: 5 Cara Bersikap Menghadapi Orang yang Senang Gosipin Kamu

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya