Kekejaman di Balik Proses Pembuatan Foie Gras atau Hati Angsa

Dipaksa makan sampai hatinya bengkak!

Berbicara soal makanan mewah yang harganya selangit, apa yang tercetus di benakmu? Seperti caviar dari telur ikan sturgeon, daging sapi wagyu grade A5, lobster mutiara, hingga foie gras atau hati angsa.

Khusus yang terakhir, ternyata terdapat kekejaman di balik proses pembuatannya. Ketahui selengkapnya di bawah ini!

1. Hati angsa atau bebek menjadi bengkak karena diberi makan secara paksa dalam jumlah besar

Kekejaman di Balik Proses Pembuatan Foie Gras atau Hati Angsailustrasi foie gras (meatmeathome.com)

Melansir Animal Equality, foie gras diterjemahkan menjadi hati berlemak atau fatty liver. Makanan mewah ini terbuat dari hati angsa atau bebek yang membesar secara tidak normal akibat steatosis hati karena diberi makan secara paksa dalam jumlah besar.

Masakan khas Prancis ini memiliki rasa yang lembut, kaya, dan buttery. Foie gras dijual dalam kondisi utuh atau diolah menjadi pâté, parfait, dan mousse, hingga menjadi pelengkap makanan lain seperti steak. Berdasarkan hukum Prancis, foie gras dianggap sebagai warisan budaya dan gastronomi Prancis yang dilindungi.

2. Pipa berisi makanan dimasukkan ke tenggorokan bebek 2-3 kali sehari

Kekejaman di Balik Proses Pembuatan Foie Gras atau Hati Angsailustrasi angsa yang dipaksa makan (ipsnews.net)

Mungkin, proses pembuatan foie gras akan membuatmu ngilu dan tidak tega. Mengutip People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), untuk menghasilkan foie gras, pipa dimasukkan ke tenggorokan bebek jantan dua kali sehari atau tiga kali sehari pada angsa.

Pipa tersebut mengalirkan 2,2-4 pon (0,9-1,8 kilogram) biji-bijian dan lemak ke dalam perut mereka. Proses ini disebut sebagai gavage. FYI, bebek atau angsa normalnya hanya makan beberapa ratus gram per hari.

Imbas pemberian makan secara paksa, hati angsa atau bebek membengkak hingga 10 kali ukuran normalnya. Perutnya pun membesar dan membuat mereka kesulitan berdiri. Bahkan, saking stresnya, angsa atau bebek mungkin mencabut bulu mereka sendiri dan menyerang satu sama lain!

3. Mereka dipaksa tinggal di kandang yang sangat sempit

Kekejaman di Balik Proses Pembuatan Foie Gras atau Hati Angsailustrasi kandang angsa (daily.jstor.org)

Penderitaan angsa atau bebek tidak berakhir sampai di situ. Mereka dipaksa tinggal di kandang sempit seukuran tubuhnya, sehingga mereka tidak bisa bergerak atau membersihkan diri.

Bebek atau angsa di peternakan foie gras terlihat lemah, lesu, dan lumpuh karena infeksi kaki akibat berdiri di atas kisi-kisi logam selama proses gavage, menurut pengakuan reporter Newsweek. Tak sedikit yang mengalami masalah kesehatan seperti infeksi jamur, kerusakan kerongkongan, diare, patah tulang dada, lesi, dan gangguan fungsi hati.

Melansir PETA, beberapa angsa atau bebek mati karena pneumonia aspirasi, yang terjadi ketika biji-bijian masuk ke paru-paru atau karena tersedak muntahannya sendiri. Bahkan, unggas yang diberi makan paksa memiliki tingkat kematian hingga 20 kali lipat daripada mereka yang tidak diberi makan secara paksa.

4. Angsa atau bebek diperlakukan dengan kasar

Kekejaman di Balik Proses Pembuatan Foie Gras atau Hati Angsailustrasi bebek yang sakit (sentientmedia.org)

Berdasarkan investigasi PETA di Hudson Valley Foie Gras di New York, ditemukan bahwa pekerja harus memberi makan paksa 500 bebek atau angsa tiga kali sehari. Karena target yang sangat tinggi, sering kali hewan tersebut diperlakukan kasar, yang membuat mereka terluka dan menderita.

Tentu saja, praktik ini menewaskan banyak bebek atau angsa. Kebanyakan, mereka mati karena organnya pecah akibat pemberian pakan yang berlebihan. That's why, bonus akan diberikan pada pekerja yang membunuh kurang dari 50 ekor per bulan.

Selain itu, pekerja mengaku pada penyelidik PETA bahwa ia merasakan benjolan seperti tumor di beberapa tenggorokan bebek. Kadang terdapat belatung pada luka di lehernya. Ngerinya lagi, ada yang tenggorokannya berlubang hingga air tumpah dari sana saat ia minum!

Baca Juga: 7 Alasan Kamu Perlu Berhenti Menonton Sirkus Lumba-lumba

5. Foie gras yang dijual diambil dari hewan yang sakit

Kekejaman di Balik Proses Pembuatan Foie Gras atau Hati Angsailustrasi foie gras (animalequality.org)

Menurut perhitungan Hudson Valley Foie Gras, sekitar 15.000 ekor bebek mati di peternakan setiap tahun sebelum bisa disembelih. Dan setiap minggunya, foie gras yang dijual diambil dari 5 ribu ekor bebek yang sakit.

Selain itu, sebelum proses pemaksaan makan dimulai, ribuan bebek muda dijejalkan ke dalam ruangan, sebelum dikurung di kandang berukuran 4x6 kaki (1,2x1,8 meter) untuk selusin bebek. Bisa dibayangkan, betapa sempitnya?

Ada pula yang ditaruh di kandang besi (seperti kandang baterai) di mana kepala dan lehernya menonjol untuk memudahkan manusia memberi makan secara paksa. Mereka tidak bisa berbalik atau melebarkan sayap dan hanya bisa berdiri, berbaring, serta memutar kepala. So sad!

6. Karena kekejamannya, beberapa negara melarang foie gras

Kekejaman di Balik Proses Pembuatan Foie Gras atau Hati Angsailustrasi kampanye menentang foie gras (peta.org.uk)

Melansir Food Navigator, produksi foie gras dilarang di beberapa negara, seperti Republik Ceko, Finlandia, Italia, Polandia, dan Turki. Sementara, produksi di Inggris sudah ilegal sejak tahun 2006, namun impor masih diperbolehkan.

Sedangkan, di California, Amerika Serikat (AS), foie gras sempat dilarang pada tahun 2004 atas desakan aktivis hak-hak binatang. Namun, di tahun 2015, Stephen V. Wilson, Hakim Distrik AS memutuskan memenangkan penggugat dan foie gras bisa dimakan serta dijual lagi di California, tetapi tidak diproduksi di sini. Suatu kemunduran?

7. Apa yang bisa kita perbuat?

Kekejaman di Balik Proses Pembuatan Foie Gras atau Hati Angsailustrasi protes menentang foie gras (lunion.fr)

Mungkin, kita merasa tidak punya peran yang signifikan untuk menghentikan kekejaman dalam proses pembuatan foie gras. Namun, tetap ada yang bisa kita lakukan! Apakah itu?

Cara terbaik adalah dengan menolak memakannya dan membagikan informasi ini kepada keluarga dan teman agar mereka menghindari foie gras juga. Masih banyak pilihan makanan lain yang tidak melibatkan kekejaman dalam proses pembuatannya, kan?

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai kekejaman dalam proses pembuatan foie gras. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca Juga: 7 Alasan untuk Stop Aktivitas dan Atraksi Menunggang Gajah

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya