Sering Erupsi, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Gunung Sinabung

Gunung berapi ini termasuk yang paling aktif di Indonesia!

Indonesia terletak pada wilayah cincin api. Imbasnya, gempa dan gunung meletus kerap melanda negeri kita tercinta ini. Baru-baru ini, Gunung Sinabung kembali meletus. Gunung Sinabung adalah gunung berapi aktif yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Gunung dengan ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut ini dinobatkan sebagai gunung berapi paling aktif se-Asia Tenggara.

Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa Gunung Sinabung lebih sering erupsi dibandingkan dengan gunung berapi lain? Dan seberapa sering erupsi itu terjadi? Temukan jawabannya di sini!

1. Baru saja mengalami erupsi pada 9 Juni lalu

Sering Erupsi, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Gunung Sinabungindependent.co.uk

Tak terhitung seberapa sering Gunung Sinabung mengalami erupsi. Yang terbaru, gunung ini kembali meletus pada Minggu (9/6) pada pukul 16.28 waktu setempat. Letusan memiliki ketinggian kolom abu hingga 7 kilometer, berwarna hitam pekat dan condong ke arah selatan. Erupsi memiliki durasi 9 menit 17 detik dan terekam dalam seismogram.

Dalam peristiwa ini, setidaknya ada tiga kecamatan yang terdampak letusan Gunung Sinabung. Di antaranya adalah Kecamatan Payung, Kecamatan Naman Teran dan Kecamatan Tiga Binanga. Penduduk sekitar disarankan untuk tetap tinggal di rumah dan mengenakan masker wajah ketika berada di luar ruangan untuk melindungi diri dari abu vulkanik, terang laman Independent.

2. Letusan Gunung Sinabung memakan banyak korban jiwa

Sering Erupsi, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Gunung Sinabungenca.com

Tak terhitung sudah berapa korban jiwa akibat letusan Gunung Sinabung. Seperti yang terjadi pada 29 Agustus 2010, letusan yang terjadi menyebabkan lebih dari 12 ribu warga dievakuasi. Letusan ini adalah pertama kalinya sejak 400 tahun tidak mengalami erupsi. Sejak itu, Gunung Sinabung menjadi gunung berapi yang sangat aktif.

Berlanjut pada 15 September 2013, Sinabung kembali meletus pada pukul 3 pagi waktu setempat dan menyebabkan 3.700 orang yang berada dalam radius 3 kilometer di sekitar gunung dievakuasi. Lalu, letusan pada Februari 2014 menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan erupsi pada 22 Mei 2016 menyebabkan 7 orang tewas dan banyak orang yang mengalami luka bakar.

3. Gunung Sinabung merupakan gunung bertipe stratovolcano

Sering Erupsi, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Gunung Sinabungnewsweek.com

Setidaknya, ada tiga tipe gunung yang dibedakan dari jenis letusannya, yakni gunung api strato (kerucut), gunung api maar dan gunung api perisai. Gunung Sinabung adalah gunung bertipe strato yang memiliki ciri-ciri mengalami letusan berkali-kali dengan dapur magma yang dalam dan kekentalan magma tinggi.

Sebelum meletus pada 2010, Gunung Sinabung diketahui tertidur selama 400 tahun dan tak mengalami erupsi sama sekali. Diprediksi, letusan terjadi pada tahun 1600, diidentifikasi dari adanya aliran lava tua di beberapa sisi gunung.

4. Erupsi juga memiliki efek ekonomi sosial pada masyarakat setempat

Sering Erupsi, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Gunung Sinabungjakartaglobe.id

Ketika erupsi datang, rumah-rumah di sekitarnya pun bisa luluh lantak dalam sekejap. Erupsi Gunung Sinabung menyebabkan lebih dari 12 ribu orang mengungsi dan sekitar 2.670 KK dipindahkan secara permanen ke pemukiman baru. Sementara, letusan pada tahun 2017 membuat 370 KK dipindahkan ke pemukiman yang baru saja dibangun.

Tak hanya itu, paparan abu vulkanik juga berimbas pada sektor pertanian dan perkebunan di sekitar Gunung Sinabung. Komoditas utama yang terpengaruh adalah cabai, tomat dan kentang. Lahan pertanian padi dan jagung rusak, begitu pula dengan jeruk, kopi dan kakao. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memprediksi nilai total kerugian sebesar 1,35 triliun dan sektor pertanian mengalami kerugian sebesar 1,06 triliun.

5. Erupsi Sinabung tak hanya membahayakan manusia, tetapi juga hewan

Sering Erupsi, Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu tentang Gunung Sinabungstraitstimes.com

Letusan gunung berapi tak hanya berimbas pada manusia dan kehidupannya, tetapi juga pada hewan yang tinggal di sekelilingnya. Pada Gunung Sinabung sendiri, erupsinya tak hanya berefek pada hewan-hewan ternak seperti ayam, sapi, kambing atau babi serta hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, tetapi berdampak pada hewan liar.

Macan tutul yang turun gunung ditemukan mati di desa Kuta Gugung, ular sanca sepanjang 10 meter ditemukan di desa Payung serta kambing hutan Sumatra yang ditemukan di desa Beras Tepu, begitu laporan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Utara (BKSDA) seperti yang dikutip oleh The Jakarta Post. Hewan-hewan liar tersebut diketahui turun gunung untuk menyelamatkan diri dari letusan Gunung Sinabung.

Nah, itulah fakta-fakta yang perlu kamu ketahui seputar Gunung Sinabung. Semoga bisa memperkaya wawasanmu, ya!

Baca Juga: Ngeri tapi Indah, Inilah 14 Potret Unik Letusan Gunung Sinabung

Baca Juga: [FOTO] Erupsi Gunung Sinabung, Abu Vulkanik Guyur Wilayah Berastagi

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya