7 Kemacetan Terparah di Dunia, Indonesia Ada dalam Daftar

Sampai ada yang tewas, lho!

Terjebak kemacetan adalah hal yang menyebalkan. Ini membuat kita terlambat sampai ke sekolah, kampus, atau kantor. Selain bikin bad mood, jadwal kita pun menjadi kacau.

Tetapi, bagaimana rasanya terjebak kemacetan hingga berhari-hari? Bahkan, sampai menelan korban jiwa! Berikut ini beberapa kemacetan lalu lintas terparah di berbagai negara yang pernah terjadi!

1. Paris, Prancis, Februari 1980

Mundur ke empat dekade silam, tepatnya pada 16 Februari 1980, terjadi kemacetan parah dari Lyon ke Paris, Prancis. Tak tanggung-tanggung, kemacetan itu membentang sejauh 109 mil atau 175 kilometer!

Penyebabnya adalah orang-orang yang kembali secara bersamaan setelah liburan ski yang dikombinasikan dengan cuaca buruk. Saking parahnya, sampai masuk Guinness World Records.

2. Jerman Timur dan Barat, April 1990

7 Kemacetan Terparah di Dunia, Indonesia Ada dalam Daftarilustrasi macet (pexels.com/Stan)

Pada 12 April 1990, sekitar 18 juta mobil terjebak macet di perbatasan Jerman Timur dan Barat. Padahal, normalnya hanya ada 500.000 kendaraan yang melintasi jalanan tersebut, dilansir History.

Imbasnya, kendaraan mengular sampai sejauh 30 mil (48 kilometer). Kemacetan ini diperkirakan karena reunifikasi atau penyatuan kembali Jerman Timur dan Barat serta libur paskah.

3. Tokyo, Jepang, Agustus 1990

Lebih dari 15.000 mobil terlibat dalam kemacetan lalu lintas terbesar sepanjang sejarah Jepang. Tepatnya pada 12 Agustus 1990, jalanan dipadati kendaraan yang baru kembali dari liburan musim panas.

Topan Winona membuat situasi menjadi semakin runyam. Akibatnya, kemacetan sepanjang 84 mil (135 kilometer) pun tak terhindarkan, mengutip Los Angeles Times.

4. Houston, Amerika Serikat, September 2005

7 Kemacetan Terparah di Dunia, Indonesia Ada dalam Daftarilustrasi macet (pexels.com/Mikechie Esparagoza)

Badai Rita yang mendekati Houston pada 22 September 2005 membuat penduduk berbondong-bondong mengevakuasi diri. Alhasil, 2,5 juta orang yang panik menciptakan kemacetan sepanjang 100 mil (160 kilometer), dilansir The New York Times.

Kemacetan dilaporkan berlangsung selama 48 jam dan membuat banyak pengemudi kehabisan bahan bakar. Setelahnya, badai mulai melemah dan kecepatan angin turun dari 175 mil (281 kilometer) per jam menjadi 140 mil (225 kilometer) per jam.

Baca Juga: 7 Kecelakaan Bus Terparah di Dunia, Berapa Korbannya?

5. Beijing, China, Agustus 2010

Bagaimana rasanya terjebak kemacetan selama 12 hari? Ini terjadi di jalan tol Beijing-Tibet pada Agustus 2010. Saat itu, kendaraan hanya bergerak dengan kecepatan 2 mil (3,2 kilometer) per hari!

Penyebabnya adalah truk-truk yang membawa perlengkapan konstruksi yang menutupi pintu keluar. Tak pelak, kemacetan sepanjang 62 mil (99,7 kilometer) pun terjadi, mengutip Auto Evolution.

6. Chicago, Amerika Serikat, Februari 2011

7 Kemacetan Terparah di Dunia, Indonesia Ada dalam Daftarilustrasi berkendara di tengah badai salju (unsplash.com/Thom Holmes)

Bayangkan bagaimana rasanya terjebak kemacetan saat badai salju dan suhu membeku? Ini yang dirasakan oleh pengendara mobil di Chicago pada 1 Februari 2011. Saking lebatnya salju, sampai menutupi jalan dan menimbun mobil mereka!

Demi menyelamatkan diri, mereka terpaksa meninggalkan mobilnya begitu saja. Kemacetan itu sendiri berlangsung selama 12 jam 45 menit. Setidaknya terdapat ratusan mobil dan beberapa bus yang terjebak.

7. Brebes, Indonesia, Juli 2016

Dan yang terakhir terjadi di negara kita sendiri pada Juli 2016. Tragedi ini dikenal sebagai Brebes Exit (Brexit) dan menelan korban jiwa sebanyak 17 orang, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kebanyakan korban meninggal karena stres dan kelelahan. Mayoritas korban adalah lansia dan anak-anak. Kendaraan hampir tak bergerak sepanjang 34 kilometer selama tiga hari.

Nah, itulah beberapa kemacetan terparah yang pernah terjadi di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Semoga peristiwa ini tidak terulang kembali, ya!

Baca Juga: Tak Disangka, Ini 5 Dampak Terjebak Macet bagi Kesehatan

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya