Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantu

Apakah memelihara burung hantu itu ilegal?

Hayo ngaku, saat masih kecil dulu, kamu pasti ingin memelihara burung hantu setelah menonton film Harry Potter. Burung hantu milik Harry Potter bernama Hedwig, yang berjenis burung hantu salju (Bubo scandiacus). Burung hantu adalah hewan peliharaan yang cerdas, ramah pada manusia dan mudah dijinakkan.

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantugiphy.com

Meski kita sangat ingin memelihara burung hantu, ternyata kamu tidak bisa sembarangan. Inilah alasan mengapa burung hantu tidak cocok jadi binatang peliharaan!

1. Burung hantu perlu ruangan yang besar dan tidak dikurung di dalam sangkar

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantugetyourguide.com

Burung hantu bukan binatang peliharaan yang mudah bagi pemula. Yang harus kamu ketahui, burung hantu perlu ruangan yang luas dan tidak bisa dikurung di dalam sangkar, jelas laman The Spruce Pets.

Kamu bisa memeliharanya di dalam rumah dan memberikan akses ke bak mandi yang harus selalu bersih. Mengapa?

Burung hantu perlu membersihkan bulunya secara rutin. Apabila bulunya kotor, saat terbang, sayapnya akan mengeluarkan suara.

Di alam liar, burung hantu terbang diam-diam tanpa suara supaya mangsanya tidak menyadari kehadirannya. Selain itu, mereka perlu sering-sering terbang, jangan mengikat kakinya terus-menerus.

2. Burung hantu memakan daging, bisa hidup atau mati

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantupinterest.com

Berbeda dengan burung hias seperti lovebird, burung hantu tidak bisa diberi makan biji-bijian, pelet atau sayur dan buah segar. Burung hantu merupakan hewan karnivora, di alam liar mereka akan berburu untuk memperoleh makanan. Mereka biasa memakan tikus, kelinci kecil, ayam kecil hingga marmut.

Kamu bisa memberi pakan dalam kondisi hidup atau mati. Selain itu, kamu juga bisa memberinya daging sapi atau ayam mentah.

Tapi, opsi ini tidak untuk jangka panjang, karena burung hantu lebih suka memakan hewan dalam kondisi utuh. Tidak disarankan untuk memberinya cacing, serangga atau siput, ujar laman The Barn Owl Trust.

3. Merupakan hewan yang independen

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantupost-gazette.com

Di alam liar, burung hantu adalah hewan yang soliter dan independen. Mereka biasa tinggal dan berburu sendiri, atau bersama dengan pasangan dan anaknya. Sifatnya ini membuat burung hantu kerap menyerang orang lain (selain pemiliknya) karena dianggap sebagai ancaman, jelas laman The Spruce Pets.

Burung hantu terikat secara emosional dengan pemiliknya, apalagi jika dirawat dengan baik. Itulah mengapa, saat kita jatuh sakit dan tidak bisa merawatnya, mereka akan menjadi stres dan depresi. Burung hantu akan semakin stres apabila mereka dipindah ke pemilik lain karena mereka menganggap pemiliknya sebagai keluarga.

4. Menuntut banyak perhatian dari pemiliknya

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantuedmontonjournal.com

Meski tampangnya terlihat imut dan menggemaskan, burung hantu merupakan attention seeker. Mereka membutuhkan dan menuntut banyak perhatian dari pemiliknya.

Burung hantu akan memekik keras agar diperhatikan dan dituruti kemauannya, jelas laman Bird Eden. Dan mereka akan stres apabila diabaikan.

Hal ini akan menjadi masalah apabila kamu tinggal di lingkungan padat penduduk. Suara burung hantu yang keras akan mengganggu kenyamanan tetangga.

Burung hantu akan lebih berisik saat musim kawin tiba. Bahkan, mereka akan melakukannya di siang atau malam. Itulah mengapa burung hantu tidak terlalu cocok dijadikan hewan peliharaan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Snowy Owl, Burung Hantu Cantik Penghuni Antartika

5. Bulunya sering rontok, harus rajin dibersihkan

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantuflickr.com

Bulu cantik burung hantu akan rontok dan berganti baru setiap tahun. Mereka juga sering memuntahkan pelet, yakni makanan yang tidak tercerna, seperti tulang, bulu, cakar dan gigi. Bulu dan pelet harus segera dibuang dan dibersihkan, karena tidak baik bagi kesehatan burung hantu, terang laman Bird Eden.

FYI, menurut laman Owl Pages, proses pergantian bulu memakan waktu hingga 3 bulan. Jangan lupa untuk membersihkan kotorannya. Saat buang air besar, burung hantu akan membersihkan ceca, yang terletak di ujung usus setiap harinya. Baunya cukup menyengat dan konsistensinya berbentuk semi-padat.

6. Di beberapa wilayah, memelihara burung hantu butuh izin khusus

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantufineartamerica.com

Memelihara burung hantu tidak bisa sembarangan. Di Amerika Serikat, burung hantu tergolong sebagai hewan liar dan calon pemilik harus dilatih dahulu sebelum mendapat lisensi untuk memelihara. Berdasarkan aturan dari US Fish and Wildlife Service, jika kita gagal atau melanggar aturan, burung hantu itu akan diambil dan ditaruh di penangkaran.

Izin memelihara burung hantu di Amerika Serikat sangat ketat dan hanya diberikan pada orang yang bertujuan untuk menangkarkan burung atau menjadikannya sebagai program pendidikan, tukas laman Bird Eden. Di Indonesia, burung hantu tidak seharusnya dipelihara karena termasuk hewan liar, meski masih banyak ditemukan di pasar hewan.

7. Jadi, masihkah kamu ingin memelihara burung hantu?

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantuwallpaperplay.com

Dengan segala pertimbangan dan konsekuensi, pilihan terakhir ada di tanganmu. Menurut Diyah Wara Restiyati, ketua The Owl World of Indonesia, dari 58 spesies burung hantu di Indonesia, hanya 16 spesies di antaranya yang dilindungi oleh undang-undang. Pada kenyataannya, burung hantu banyak dijual, baik di pasar atau secara online.

Ini 7 Alasan Ilmiah Jangan Pelihara Burung Hantugiphy.com

Nah, itulah 7 alasan mengapa burung hantu tidak cocok jadi binatang peliharaan. Demi kebaikan, sebaiknya kamu tidak usah memelihara, ya!

Baca Juga: 6 Fakta Burung Hantu, Hewan Misterius yang Dianggap Pertanda Kematian 

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya