7 Mitos seputar Hewan yang Paling Terkenal, namun Ternyata Keliru

Apakah ada mitos yang kamu percayai di sini?

Mitos apa yang kamu yakini? Di Indonesia, ada banyak mitos yang berkembang dan dipercaya oleh masyarakat. Misalnya, kupu-kupu masuk rumah berarti rumah tersebut akan kedatangan tamu. Atau gadis yang duduk di depan pintu akan kesulitan mendapatkan jodoh.

Ada pula mitos seputar hewan yang dipercaya oleh banyak orang, tetapi ternyata keliru. Seperti apa fakta sebenarnya? Mari kita luruskan miskonsepsi itu di sini!

1. Mitos: burung unta mengubur kepalanya di pasir saat merasa terancam

7 Mitos seputar Hewan yang Paling Terkenal, namun Ternyata KeliruUnsplash/Wolfgang Hasselmann

Fakta: Burung unta tidak mengubur kepalanya di pasir saat ketakutan atau merasa terancam. Itu adalah caranya menggali lubang dangkal di pasir untuk dijadikan sarang bagi telurnya, Cleveland Zoological Society menjelaskan.

Burung unta memanfaatkan paruhnya untuk membalik telur di pasir, yang sekaligus menciptakan ilusi bahwa mereka sedang mengubur kepalanya sendiri.

Justru, jika burung unta merasakan bahaya dan tidak bisa melarikan diri, ia akan jatuh ke tanah dan tetap diam. Dengan cara ini, mereka mencoba untuk menyatu dengan lingkungan sekitarnya.

2. Mitos: hiu bisa mencium aroma setetes darah dalam jarak bermil-mil

7 Mitos seputar Hewan yang Paling Terkenal, namun Ternyata KeliruGreat White Shark (Wikimedia Commons/Hermanus Backpackers)

Fakta: Indra penciuman hiu memang punya kepekaan tinggi. Mereka bisa mendeteksi bau hingga 1 bagian darah per 10 miliar bagian air. Ini tergantung bahan kimia dan spesies hiu, laman Science Focus memaparkan.

Namun, terlalu mustahil hiu bisa mencium aroma setetes darah dari jarak bermil-mil. Bila diibaratkan, 1 bagian darah per 10 miliar air itu sama seperti setetes darah di kolam renang ukuran olimpiade, bukan seluas samudra.

3. Mitos: jerapah hanya tidur 30 menit dalam sehari

7 Mitos seputar Hewan yang Paling Terkenal, namun Ternyata KeliruPexels/Pixabay

Fakta: Sebagai hewan diurnal, jerapah punya pola tidur yang cukup normal. Hewan berleher panjang ini tidur sekitar 4,6 jam per hari, laman Business Insider mengklarifikasi.

Menurut penelitian di sebuah kebun binatang di Belanda, ada dua cara jerapah tidur. Yakni berdiri tegak tetapi tidak bergerak sembari memiringkan sedikit lehernya ke depan dianggap sebagai tidur siang ringan.

Sementara, berbaring dengan kaki terlipat dan leher bersandar ke tubuhnya dianggap sebagai tidur nyenyak. Laman Sciencing mengatakan jerapah hanya tidur 4,6 jam sehari untuk menghindari predator. Berbaring membuatnya rentan dari serangan singa, predator utamanya.

4. Mitos: anjing dan kucing itu buta warna

7 Mitos seputar Hewan yang Paling Terkenal, namun Ternyata KeliruUnsplash/ Andrew S

Fakta: Ternyata, anjing dan kucing mempunyai penglihatan yang jauh lebih baik dari yang kita duga. Keduanya bisa melihat warna biru dan hijau. Mereka juga memiliki lebih banyak batang (rods), yaitu sel pengindraan cahaya di mata sehingga bisa melihat lebih baik dalam cahaya redup, dikutip dari laman Business Insider.

Meski begitu, penglihatan anjing dan kucing tetap berbeda dengan manusia. Bagi kucing, warna merah dan merah muda mungkin tampak lebih hijau, sementara warna ungu tampak seperti biru.

Di sisi lain, anjing mempunyai lebih sedikit kerucut (cones), yakni sel-sel pengindraan warna di mata. Sehingga, peneliti memperkirakan penglihatan warna anjing hanya 1/7 dari manusia.

Baca Juga: Manusia Tak Bisa Hidup Tanpa 7 Hewan Ini, Baru Sadar?

5. Mitos: ingatan ikan hanya bertahan selama tiga detik

7 Mitos seputar Hewan yang Paling Terkenal, namun Ternyata Keliruilustrasi ikan mas komet (pixabay.com/imsogabriel)

Fakta: Ikan bisa mengingat informasi hingga lima bulan. Para ilmuwan melatih ikan untuk menanggapi suara tertentu di penangkaran. Ternyata, ikan masih bereaksi berbulan-bulan kemudian saat mereka mendengarnya di alam liar.

Studi ini dilakukan oleh peneliti dari Technion Institute of Technology. Mereka melatih ikan untuk mengasosiasikan suara yang dimainkan dengan waktu makan. Setiap kali suara ini diputar, ikan akan kembali untuk makan. Ternyata, ingatan mereka lebih baik dari perkiraan kita!

6. Mitos: tikus sangat menyukai keju

7 Mitos seputar Hewan yang Paling Terkenal, namun Ternyata KeliruUnsplash/ Joshua J. Cotten

Fakta: Kartun yang kita tonton meyakinkan kita bahwa keju adalah makanan utama tikus. Padahal, tikus mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran untuk bertahan hidup.

Menurut studi yang dilakukan oleh University of Manchester di tahun 2006, menemukan bahwa tikus cenderung mengangkat hidung pada keju daripada makanan lain karena baunya yang kuat. Penelitian ini juga mengatakan bahwa keju kemungkinan berbahaya bagi makhluk kecil seperti tikus.

Tikus adalah hewan yang oportunistik. Artinya, mereka tidak pilih-pilih makanan, bahkan sisa-sisa di tempat sampah sekalipun. Walau tidak ada keju, mereka masih bisa bertahan.

7. Mitos: gajah takut pada tikus

7 Mitos seputar Hewan yang Paling Terkenal, namun Ternyata Keliruilustrasi gajah (pexels.com/Pixabay)

Fakta: Lagi-lagi kita menjadi korban kartun. Dalam banyak kartun, ditampilkan sosok gajah yang takut dengan tikus. Padahal, justru gajah takut pada lebah!

Ketika menjumpai serangga kecil ini, mereka akan mengepakkan telinganya dan mungkin terlihat panik ketika mendengar dengungan lebah. Terutama, lebah Afrika yang berkerumun dan terkenal agresif.

Lebah ini mungkin menyengat area sensitif gajah, seperti belalai, mulut, dan mata, ungkap laman The New York Times. Ketakutan gajah dimanfaatkan petani dengan menempatkan lebah untuk melindungi tanaman dan menjauhkan gajah dari lahan pertanian.

Nah, itulah mitos dan fakta seputar hewan yang perlu kamu ketahui. Mitos mana yang dulu sempat kamu percayai?

Baca Juga: Tak Diduga, 9 Fakta Gigi Hewan Ini Akan Mengejutkanmu

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya