7 Penjelasan Ilmiah tentang Selingkuh, Kenapa Orang Bisa Melakukannya

Intip fakta-fakta di bawah ini!

Publik dibuat terkejut oleh terbongkarnya isu Pangeran William selingkuh dari Kate Middleton. Rasanya gak masuk akal, sebab pernikahan mereka terbilang bahagia, setidaknya di depan publik. Begitu pula ketika isu Jay Z selingkuh dari Beyonce, lagi-lagi publik dibuat tak percaya.

Sama halnya dengan cinta, perselingkuhan pun bisa dijelaskan secara ilmiah kok. Mau tahu lebih lanjut? Just scroll down and read!

1. Kecenderungan untuk berselingkuh datang ketika kita terlalu bergantung secara ekonomi pada pasangan

7 Penjelasan Ilmiah tentang Selingkuh, Kenapa Orang Bisa Melakukannyainsider.com

Studi yang dipublikasikan dalam American Sociological Review menunjukkan bahwa seseorang yang bergantung secara ekonomi pada pasangannya punya kecenderungan untuk tidak setia. Studi ini dilakukan pada tahun 2015 dan mengambil 2.800 responden berusia 18-32 tahun, tutur laman Business Insider Singapore.

Persentase selingkuh lebih besar pada laki-laki yang bergantung pada pasangannya, yakni sekitar 15 persen. Sementara, perempuan hanya sekitar 5 persen saja.

2. Respons berbeda terjadi ketika mengetahui dari jenis kelamin apa selingkuhan pasangan mereka

7 Penjelasan Ilmiah tentang Selingkuh, Kenapa Orang Bisa Melakukannyawashingtonpost.com

Terkadang, perselingkuhan gak mengenal jenis kelamin. Dalam arti, seseorang bisa selingkuh pada lawan jenis maupun sesama jenisnya. Nah ternyata, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Personal Relationship di tahun 2015, terdapat respons berbeda antara laki-laki dan perempuan yang memergoki pasangannya selingkuh.

Pada laki-laki yang diselingkuhi, mereka cenderung marah dan mengakhiri hubungan jika pasangannya berselingkuh dengan seseorang dari jenis kelamin yang berbeda. Namun, laki-laki akan merasa terangsang jika menemui pasangannya selingkuh dengan seseorang dari jenis kelamin yang sama.

Respons berbeda terjadi pada perempuan. Tak peduli dari jenis kelamin apa, perempuan akan bereaksi negatif dan akan mengakhiri hubungan bila mengetahui pasangannya selingkuh, menurut laman Business Insider Singapore. Pengkhianatan adalah pengkhianatan, tak peduli apapun jenis kelaminnya. Bukankah begitu?

3. Laki-laki straight akan tertekan jika pasangannya berselingkuh secara seksual, perempuan straight akan tertekan jika pasangannya berselingkuh secara emosional

7 Penjelasan Ilmiah tentang Selingkuh, Kenapa Orang Bisa Melakukannyalifehacks.io

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Evolutionary Psychology pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebagian besar laki-laki heteroseksual akan merasa lebih kesal jika pasangan mereka melakukan hubungan seksual dengan orang lain, walaupun pasangan mereka tidak jatuh cinta dengan orang tersebut. Sebaliknya, bagi perempuan heteroseksual, mereka akan lebih kesal jika pasangan mereka jatuh cinta pada orang lain, meskipun tidak berhubungan seks dengan orang tersebut.

4. Sudah menikah, apakah tetap ada kecenderungan untuk berselingkuh?

7 Penjelasan Ilmiah tentang Selingkuh, Kenapa Orang Bisa Melakukannyascarymommy.com

Pada 2014 silam, peneliti melihat aktivitas di situs kencan Ashley Madison dan menemukan hal yang menarik. Penelitian ini dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences. Diketahui bahwa para laki-laki cenderung mencari hubungan di luar pernikahan ketika usia mereka berakhir di angka sembilan (misalnya 39, 49 dan seterusnya).

Dengan kata lain, semakin bertambahnya usia pernikahan, bukan berarti aman dari perselingkuhan. Justru, mereka semakin tertantang untuk mencari pasangan lain di luar hubungan pernikahan mereka. Efek serupa ditemukan di perempuan, namun dengan skala yang lebih kecil.

Baca Juga: 5 Kerugian yang Akan Kamu Dapat Ketika Selingkuh dari Pasangan

5. Perselingkuhan ada kaitannya dengan genetik?

7 Penjelasan Ilmiah tentang Selingkuh, Kenapa Orang Bisa Melakukannyamarieclaire.co.uk

Rupanya, ada bagian genetis yang berpengaruh pada perselingkuhan. Berdasarkan studi dari University of Queensland dan diterbitkan dalam jurnal Evolution and Human Behavior, ditemukan bahwa perselingkuhan umum terjadi pada orang-orang yang memiliki tipe gen oksitosin dan reseptor vasopresin.

Vasopresin sendiri adalah hormon yang berkaitan dengan perilaku sosial, termasuk kepercayaan, empati dan ikatan seksual. Diduga, orang yang berselingkuh memiliki kadar vasopresin yang tinggi. Menurut laman New York Times, orang dengan varian gen reseptor vasopresin cenderung terlibat dalam 'ikatan ekstra', istilah ilmiah untuk perselingkuhan.

6. Mana yang lebih suka selingkuh, laki-laki atau perempuan?

7 Penjelasan Ilmiah tentang Selingkuh, Kenapa Orang Bisa Melakukannyathelist.com

Di benak kalian, siapa sih pihak yang paling banyak berselingkuh? Ternyata, baik laki-laki atau perempuan, dua-duanya sama-sama punya potensi untuk berselingkuh! Hal ini dituturkan oleh New York Magazine, yang menyebutkan bahwa dulu pelaku perselingkuhan umumnya adalah laki-laki, tetapi kini kedudukan keduanya setara.

Dalam jurnal Archives of Sexual Behavior disebutkan bahwa sekitar 23 persen laki-laki dan 19 persen perempuan heteroseksual berselingkuh dalam hubungan mereka. Meskipun jumlahnya lebih besar laki-laki, namun jarak di antara keduanya tidak terlalu besar, yang mengisyaratkan bahwa perselingkuhan kini dapat dilakukan oleh siapa saja.

7. Perselingkuhan emosional sekarang lebih umum terjadi

7 Penjelasan Ilmiah tentang Selingkuh, Kenapa Orang Bisa Melakukannyagoodtoknow.co.uk

Jika kita menganggap bahwa selingkuh hanya urusan ranjang, well it's not entirely true. Sebab, sekarang perselingkuhan emosional juga sedang marak terjadi. Dirujuk dari American Association of Marriage and Family Therapy, ditemukan bahwa sekitar 45 persen laki-laki dan 35 persen perempuan telah berselingkuh secara emosional. Jumlahnya bahkan 20 persen lebih banyak dari orang yang berselingkuh secara seksual.

Sebenarnya, perselingkuhan emosional lebih susah dideteksi. Namun, kamu tetap bisa melihat dari perubahan emosi pasanganmu. Misalnya, ketika kita bertanya tentang hubungan dengan teman, pasangan kita mendadak bersikap defensif, marah dan mengelak. Hal ini juga bisa dideteksi dari pasangan yang menarik diri dan mulai jarang bercerita pada kita.

Nah, itulah beberapa fakta ilmiah tentang berselingkuh. Jangan pernah khianati hubungan dengan pasanganmu, ya! Tetaplah berkomitmen dan tidak menyakiti satu sama lain!

Baca Juga: 5 Tips Menjalani Hubungan Kembali Setelah Pasangan Berselingkuh

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya