Studi: Hewan dengan Otak yang Besar Cenderung Menguap Lebih Lama

Mengapa bisa begitu?

Menguap atau yawning adalah proses membuka mulut lebar-lebar (yang sebagian besar tidak disengaja), menarik napas dalam-dalam, dan mengisi paru-paru dengan udara. Bukan hanya manusia, hewan juga menguap, lho!

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Communications Biology pada tahun 2021 menemukan fakta menarik, yaitu vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang) dengan otak besar cenderung menguap lebih lama. Mengapa demikian?

1. Penelitian ini melibatkan 55 spesies mamalia dan 46 spesies burung

Peneliti menemukan korelasi positif antara berapa lama hewan menguap dan ukuran otaknya. Kesimpulan ini didapatkan setelah meneliti 55 spesies mamalia dan 46 spesies burung secara langsung di kebun binatang maupun lewat video online.

"Kami pergi ke beberapa kebun binatang dengan kamera dan menunggu di dekat kandang sampai hewan menguap," ungkap Jorg Massen, etologis (ilmuwan yang mempelajari perilaku hewan) dari Utrecht University, Belanda.

2. Ditemukan bahwa mamalia menguap lebih lama daripada burung

Studi: Hewan dengan Otak yang Besar Cenderung Menguap Lebih Lamailustrasi burung yang sedang menguap (flickr.com/Andy Morffew)

Peneliti menemukan bahwa burung menguap lebih singkat daripada mamalia. Selain itu, burung lebih sering menguap ketika lingkungannya lebih hangat untuk mendinginkan otaknya, mengutip Bird Watching Daily.

Mengapa mamalia menguap lebih lama? Ini karena ukuran otaknya lebih besar dan jumlah neuronnya lebih banyak, dilansir ScienceAlert.

3. Menguap meningkatkan aliran darah yang lebih dingin ke otak

Rata-rata manusia menguap dengan durasi 5-6 detik, dengan frekuensi 5-10 kali dalam sehari. Menguap sering diartikan sebagai pertanda kantuk, lelah, atau bosan. Apakah itu benar?

"Melalui penghirupan udara dingin secara bersamaan dan peregangan otot di sekitar rongga mulut, menguap meningkatkan aliran darah yang lebih dingin ke otak. Dengan demikian, (menguap) memiliki fungsi termoregulasi," jelas Andrew Gallup, etologis dari State University of New York.

Baca Juga: 7 Fakta Unik tentang Menguap, Tak Selalu Tanda Mengantuk loh!

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya