World Cleanup Day Sidoarjo 2019, Aksi Nyata Bersihkan Kota dari Sampah

Acara ini dihelat pada 21 September lalu

Setiap tahunnya, ada sekitar 2,01 miliar metrik ton sampah diproduksi di seluruh dunia. Sebagai bentuk keprihatinan akan jumlah sampah yang kian menumpuk, Let's Do It! World menginisiasi World Cleanup Day (WCD) sebagai agenda tahunan. World Cleanup Day diadakan tiap tanggal 21 September dan melibatkan 150 negara dari seluruh dunia.

Tahun ini, World Cleanup Day jatuh pada Sabtu (21/9). Di Jawa Timur, kegiatan ini dihelat di 38 kabupaten/kota secara serentak. IDN Times berkesempatan untuk melihat langsung agenda World Cleanup Day di Kabupaten Sidoarjo. Seperti apakah keseruannya?

1. Melibatkan 50 peserta dari kalangan mahasiswa dan komunitas

World Cleanup Day Sidoarjo 2019, Aksi Nyata Bersihkan Kota dari SampahIDN Times/Nena Zakiah

Tahun ini adalah tahun kedua World Cleanup Day diadakan di Kabupaten Sidoarjo. Tahun sebelumnya, acara ini diadakan di Gelora Delta Sidoarjo dan melibatkan lebih dari 500 orang peserta. Berlinda Alveria Agusta, Ketua Panitia World Cleanup Day Sidoarjo 2019 menyebut bahwa jumlah peserta tahun ini mengalami penurunan.

"Jumlah peserta tahun ini sekitar 50 orang dari latar belakang mahasiswa dan berbagai komunitas. Dari mahasiswa, ada yang dari IAIN Tulungagung, IAIN Kediri, UIN Sunan Ampel, Universitas Airlangga, STIE Perbanas, Universitas Bhayangkara dan lain sebagainya," jelas Berlin, sapaannya.

Sementara itu, komunitas yang bergabung berasal dari Rotaract, Zero Waste, Earth Hour, PPNU dan lain sebagainya. Mereka bersama-sama bergabung menjadi satu kesatuan dalam acara yang diadakan pada Sabtu (21/9) kemarin.

2. Sengaja memilih jalan yang kotor dan tidak terlalu diperhatikan untuk dibersihkan

World Cleanup Day Sidoarjo 2019, Aksi Nyata Bersihkan Kota dari SampahIDN Times/Nena Zakiah

Peserta berkumpul di Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri sejak pukul 06:00 WIB. Lalu, peserta mendapatkan pengarahan singkat sebelum melakukan kegiatan bersih-bersih. Wilayah yang dibersihkan adalah dari sepanjang jalan Sarirogo menuju ke jalan Raya Anggaswangi, lalu kembali lagi ke titik kumpul awal.

"Mengapa kami memilih jalan ini? Sebenarnya kami juga ingin melakukan bersih-bersih di jalan besar. Tetapi, kami sengaja memilih spot yang memang kotor dan tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat. Jalan ini tidak ada yang melihat dan di sepanjang jalan ada banyak sampah berserakan," tutur Berlin.

3. Terdapat banyak sampah berserakan di sepanjang jalan

World Cleanup Day Sidoarjo 2019, Aksi Nyata Bersihkan Kota dari SampahIDN Times/Nena Zakiah

Setiap peserta yang melakukan kegiatan bersih-bersih dibekali dengan satu karung kosong. Karung ini diisi dengan sampah yang mereka temukan di sepanjang jalan. Peserta dihimbau untuk mengambil sampah anorganik seperti kertas atau plastik. Sampah anorganik yang sulit terurai lebih diutamakan untuk diambil.

Peserta pun harus ekstra hati-hati dalam melakukan kegiatan bersih-bersih. Sebab, di sepanjang jalan Sarirogo hingga jalan Raya Anggaswangi, terdapat banyak kendaraan yang berlalu lalang dengan laju yang kencang. Tak hanya itu, truk berukuran besar juga kerap melewati jalanan ini.

4. Bukan hanya sampah plastik, peserta juga berhasil mengumpulkan limbah puntung rokok!

World Cleanup Day Sidoarjo 2019, Aksi Nyata Bersihkan Kota dari SampahIDN Times/Nena Zakiah

Siapa sangka, sampah sekecil puntung rokok bisa berbahaya bagi lingkungan? Di bagian filter rokok terdapat kapas putih. Sebenarnya, itu adalah plastik bernama selulosa asetat. Selulosa asetat sangat lambat terurai. Setidaknya, perlu waktu antara 18 bulan hingga 10 tahun agar filter rokok terurai, ungkap laman Very Well Mind.

Selain itu, puntung rokok yang dibuang rata-rata masih ada tembakaunya. Padahal, tembakau mengandung nikotin yang beracun dan buruk bagi lingkungan. Peserta World Cleanup Day Sidoarjo berhasil mengumpulkan lima botol berukuran 600 ml yang penuh berisi puntung rokok. Good job!

5. Puluhan karung berisi sampah berhasil dikumpulkan

World Cleanup Day Sidoarjo 2019, Aksi Nyata Bersihkan Kota dari SampahIDN Times/Nena Zakiah

Acara bersih-bersih ini menghabiskan waktu 2 jam. Setelah berjalan kaki lebih dari 3 kilometer, peserta pun kembali ke titik kumpul awal, yakni di Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri. Total sampah yang berhasil dikumpulkan berjumlah lebih dari 40 karung yang terisi penuh! Sampah ini kemudian diambil oleh truk sampah untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

World Cleanup Day Sidoarjo 2019, Aksi Nyata Bersihkan Kota dari SampahIDN Times/Nena Zakiah

Acara belum berakhir. Masih ada sesi "Bijak Sampah" dengan pembicara Lilis Sri Indarini, Ketua Zero Waste IV Sidoarjo. Lilis memberikan tips sederhana untuk para peserta, seperti selalu membawa botol air minum, membawa kotak makan sendiri, membawa kantong untuk berbelanja sehingga bisa meminimalisir jumlah sampah. Khususnya, meminimalkan sampah anorganik yang sulit terurai dan berbahaya bagi lingkungan.

6. Diakhiri dengan membaca deklarasi bebas sampah

World Cleanup Day Sidoarjo 2019, Aksi Nyata Bersihkan Kota dari SampahIDN Times/Nena Zakiah

Kegiatan diakhiri dengan membaca Deklarasi Bebas Sampah 2020. Deklarasi ini berisi upaya untuk mengurangi, memilah dan meletakkan sampah pada tempatnya, mengelola sampah secara bertanggung jawab serta aktif berperan serta dalam kegiatan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Untuk ke depan, diharapkan agar warga Kabupaten Sidoarjo untuk tidak lagi membuang sampah di sungai. Seperti yang kita ketahui, Sidoarjo dijuluki sebagai Kota Delta di mana ada banyak sungai yang mengaliri kota ini. Sementara, sampah yang dibuang di sungai akan mengalir ke muara dan mengotori dua pulau, yakni Pulau Lusi dan Pulau Ketingan.

"Di dua pulau tersebut ada banyak sampah. Padahal, pulau itu juga dihuni oleh manusia. Kami berharap agar agenda World Cleanup Day Sidoarjo tahun depan bisa melakukan kegiatan bersih-bersih di dua pulau itu," harap Berlin, sembari mengakhiri pembicaraan.

Baca Juga: Hari Pembersihan Pesisir Sedunia, Sekotor Apa Pantai di Indonesia?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya