5 Fakta Fenomena Belalang Serbu Tempat Ibadah Haji

Ribuan belalang nampak menyerbu tempat ibadah haji

Melansir Oananews, pada 18 Mei 2023 di Masjid Nabawi, Madinah lebih dari 1.000 petugas kebersihan setiap harinya dikerahkan untuk membersihkan ribuan belalang. Kejadian tersebut tak hanya terjadi pada tahun 2023, melansir Newarab, tahun 2019 awal Januari di Masjidilharam, Makkah juga dikerahkan personel untuk memberantas ribuan belalang, mulai dengan pemberian insektisida sampai membersihkannya di lantai-lantai masjid.

Bagi orang awam, fenomena datangnya ribuan belalang menyerbu dua tempat ibadah suci tersebut terlihat mengerikan. Bahkan sering dikaitkan dengan kiamat yang sudah dekat. Bagaimanapun, fenomena tersebut rupanya bisa dijelaskan oleh ilmiah. Berikut penjelasan tentang fakta serta penyebab belalang muncul begitu banyak di tempat ibadah haji

1. Jenis belalang yang menyerbu merupakan desert locust (Schistocerca gregaria)

5 Fakta Fenomena Belalang Serbu Tempat Ibadah Hajiilustrasi desert locust di Arab Saudi (flickr.com/Phil Roberts)

Bagi pendatang, fenomena ribuan belalang menyerbu mungkin terlihat aneh. Khususnya bagi mereka yang berasal dari wilayah tropis seperti Indonesia. Hal tersebut karena belalang di Indonesia jarang yang berkelompok sampai ribuan bahkan jutaan. Namun sebenarnya di Indonesia sendiri ada dan cukup sering terjadi di bagian Indonesia timur, seperti di Sumba.

Jika di Indonesia sangat dikenal dengan belalang kayu, namun di negara yang hampir seluruh wilayahnya gurun terkenal dengan belalang gurunnya atau desert locust. Berkaitan dengan kejadian serbuan belalang di Masjidilharam, kebanyakan orang menyebut belalang tersebut adalah black grashopper. Namun melansir The Journal, belalang tersebut sebenarnya adalah belalang gurun. Dilansir BBC, belalang gurun (Schistocerca gregaria) memiliki dua fase dalam hidupnya, yaitu fase soliter dan fase gregarius, atau fase berkelompok dengan sifat rakus, memakan tumbuhan apa saja yang ditemui.

Jadi tidak aneh bila di Makkah dan Madinah ditemukan ribuan belalang. Sebab letak kedua tempat tersebut di Arab Saudi yang merupakan negara bergurun. Pastinya bagi warga sekitar yang sudah tinggal lama di sana juga sering menjumpai.

Dilansir Middleeastmonitor, wabah belalang tidak hanya terjadi di kedua tempat suci yang telah disebutkan sebelumnya. Namun di kota Makkah secara umum juga terjadi serbuan belalang gurun pada tahun 2020. Saeed Jarallah Al-Ghamdi selaku Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian mengatakan bahwa tim pembasmi menggunakan insektisida untuk mengendalikan wabah belalang.

2. Belalang gurun sedang bermigrasi untuk mendapatkan tempat berkembang biak

5 Fakta Fenomena Belalang Serbu Tempat Ibadah HajiLedakan Belalang (Flickr.com/FAO emergencies)

Salah satu perilaku belalang adalah bermigrasi. Khususnya belalang yang hidup di daerah kering seperti gurun. Di mana ada saatnya suatu daerah akan benar-benar kering dan tidak ada hujan yang turun. Alhasil, makanan belalang berupa tumbuhan tidak dapat dijumpai lagi.

Nah, untuk mempertahankan keberadaannya, mereka akan dengan sendirinya mulai menjelajah tempat yang terdapat makanan. Selain untuk hidup, migrasi belalang dari satu tempat ke tempat lainnya juga untuk berkembang biak. Setelah makan dan dapat energi mereka kawin serta segera bertelur.

Melansir FAO, belalang gurun memiliki kemampuan terbang sekitar 16-19 km per jam tergantung angin. Selain itu, kemampuan jelajah saat fase gregarius mencapai 5-130 km per harinya bahkan bisa lebih. Jadi sangat mungkin belalang menyerbu kedua tempat suci umat Islam karena daya jelajahnya yang luar biasa yang bahkan bisa melewati suatu lautan.

3. Arah angin sangat menentukan lokasi belalang mendarat dan mulai menyerbu 

5 Fakta Fenomena Belalang Serbu Tempat Ibadah Hajiilustrasi arah angin (pexels.com/mat brown)

Salah satu faktor dari kemampuan terbang belalang adalah angin. Semakin cepat angin yang bertiup, maka semakin jauh juga daya jelajahnya. Selain itu, arah angin juga akan menentukan kemana belalang akan berhenti terbang dan menyerbu suatu daerah untuk mencari makanan. Melansir Wionews, invasi belalang di India berhasil dicegah melalui pengukuran waktu belalang datang dan perubahan arah angin yang terjadi.

Oleh sebab itulah arah angin begitu penting untuk tahu kemana belalang akan mendarat dan memulai invansinya. Begitu pula kejadian yang ada di Makkah maupun Madinah yang kemungkinan besar arah angin menuju ke dua lokasi tersebut dan keduanya diduga kuat merupakan jalur migrasi dari belalang gurun.

Baca Juga: Cek Fakta Cuaca Terik, Lampung Dilanda Fenomena Gelombang Panas?

4. Lampu di Makkah dan Madinah bisa saja menarik perhatian belalang untuk datang

5 Fakta Fenomena Belalang Serbu Tempat Ibadah Hajiilustrasi masjid nabawi saat malam hari (flickr.com/Mohd Rodzhan)

Banyak faktor yang membuat belalang bisa masuk ke kota bahkan ke masjid-masjid. Pertama karena lokasi masjid yang merupakan daerah jalur migrasi. Kedua karena angin yang membawa dan ketiga bisa karena cahaya lampu masjid di kedua kota ini yang membuat serangga seperti belalang tertarik untuk datang.

Melansir news24, mematikan lampu saat terjadi wabah belalang dapat mencegah mereka untuk datang. Sebab sekumpulan serangga ini menyukai tempat yang banyak cahaya. Selain itu, ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa lampu LED warna biru dengan panjang gelombang 440-450 merupakan lampu yang paling banyak dapat menangkap belalang.

Nah, jika dilihat dari cahaya lampu masjid yang ada kedua tempat ibadah haji, maka sangat mungkin sekali keduanya menjadi daya tarik belalang untuk datang. Beberapa media melaporkan bahwa meminimalkan lampu di kedua tempat tersebut bisa mengurangi jumlah serangga yang ada.

5. Wilayah Arab Saudi sudah diprediksi FAO merupakan area ancaman serbuan belalang gurun

5 Fakta Fenomena Belalang Serbu Tempat Ibadah HajiPeta persebaran belalang gurun (desert locust) (foa.org/FAO)

Kedatangan ribuan belalang yang ada di Masjid Nabawi, Madinah pada bulan Mei 2023 lalu, ternyata selaras dengan prediksi Food and Agriculture Organization (FAO). Dilansir Reliefweb, FAO dalam Desert Locust Bulletin 535 (2 May 2023) menyebutkan bahwa pada awal Mei akan ada pergerakan belalang gurun yang belum dewasa di Arab Saudi, dengan syarat pada bulan April turun hujan dengan baik.

Selain itu, sejak dahulu organisasi ini juga sudah merilis beberapa tempat yang menjadi jalur kelompok belalang gurun dalam bermigrasi. Mulai dari beberapa negara di Afrika dan Asia seperti Arab Saudi menjadi wilayah utama. Beberapa juga melaporkan bahwa wilayah yang dekat dengan Jeddah dan Makkah menjadi ancaman belalang gurun ini.

Nah, fenomena ribuan belalang yang ada di kedua tempat ibadah suci umat Islam bukanlah sesuatu hal yang aneh. Namun, fenomena alam tersebut secara ilmiah masih bisa dijelaskan, bisa karena kedua tempat merupakan jalur migrasi belalang, arah angin, dan mungkin juga belalang tertarik dengan cahaya lampu. Perlu dipahami juga bahwa wabah desert locust merupakan hal yang lumrah terjadi di daerah bergurun seperti di Makkah dan Madinah.

Baca Juga: Mengenal Lachryphagy, Fenomena Hewan Minum Air Mata Hewan Lain

Norman Wijaya Photo Verified Writer Norman Wijaya

Semakin kreatif dan informatif! @norman_wijaya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya