5 Keunggulan Smart Pest Monitoring, Cocok untuk Petani Milenial!

Mendeteksi dan memonitor hama tanaman cukup dalam genggaman!

Kendala yang selalu muncul ketika membudidayakan tanaman adalah gangguan serangan hama tanaman dari kelompok hewan. Mulai dari wereng, ulat, belalang dan tikus serta dari kelompok hewan kecil seperti tungau sampai hewan mikroskopis yaitu nematoda.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dan mengendalikan serangan hama tersebut adalah dengan melakukan pemantauan atau monitoring. Sayangnya monitoring yang biasa dilakukan membutuhkan tenaga cukup banyak, biaya tidak kecil dan hasil terkadang tidak cukup akurat. Hal itu membuat pengambilan keputusan dalam pengendalian hama bisa tidak tepat.

Oleh sebab itu, solusi untuk memudahkan monitoring hama adalah dengan membuat inovasi baru yaitu smart pest monitoring atau pemantauan hama pintar yang memanfaatkan internet dan teknologi canggih di dalamnya. Nah, penasaran apa saja keunggulan dari inovasi baru ini? Yuk, simak ulasan berikut ini!

1. Otomatisasi perangkap hama konvensional

5 Keunggulan Smart Pest Monitoring, Cocok untuk Petani Milenial!Perangkap hama konvensional (flickr.com/Wisconsin Dept. of Agriculture, Trade and Consumer Protection)

Salah satu komponen utama dari kegiatan monitoring adalah penggunaan perangkap untuk menghitung banyaknya hama di pertanaman. Perangkap hama biasanya dilakukan dengan meletakan alat perangkap seperti sticky trap, yellow trap, feromon trap dan perangkap lainnya sesuai dengan jenis hama target. Penghitungan jumlah hama terperangkap dilakukan dengan cara manual yang membutuhkan effort lebih.

Melalui smart pest monitoring, kegiatan penghitungan secara manual sudah digantikan dengan penghitungan otomatis jumlah hama yang terperangkap atau disebut automatic pest counter.  Perangkap akan dipasang suatu sensor yang terhubung dengan internet sehingga pengitungan akan terjadi secara otomatis.

Berdasarkan penelitian tim UGM, sensor inframerah dan sensor laser sangat potensial untuk dikembangkan sebagai penghitung otomatis pada perangkap lalat buah hama. Hal tersebut karena tingkat akurasi sensor inframerah mencapai 83,86 persen dan saat implementasinya di lapangan dengan catu daya listrik mencapai 72,88 persen.

2. Membutuhkan sedikit tenaga dan ahli

5 Keunggulan Smart Pest Monitoring, Cocok untuk Petani Milenial!ilustrasi memberi perhatian lebih ke tanaman (pexels.com/Michael Burrows)

Monitoring hama tanaman biasanya dilakukan oleh tenaga ahli yang paham mengenai indentifikasi jenis hama. Selain itu, monitoring konvensional juga membutuhkan cukup banyak tenaga untuk memantau hama pada hamparan luas.

Namun dengan adanya smart pest monitoring identifikasi hama secara manual sudah tidak diperlukan. Misalnya dilansir oleh Cordis, pemotretan hama hasil tangkapan pada perangkap akan dikirim dengan internet dan kemudian dapat diidentifikasi spesiesnya oleh Artificial Intelligence (AI) secara otomatis. Akurasi identifikasi AI sudah dirancang dengan data base foto hama mencapai seribu foto.

Oleh sebab itu, adanya inovasi ini dapat meminimalkan biaya untuk kegiatan monitoring karena tidak butuh tenaga banyak. Meskipun hasilnya bisa awet dan sangat memudahkan bagi penggunannya, alat monitoring hama pintar ini sangat membutuhkan tenaga ahli IT dan biaya yang tidak kecil. 

Baca Juga: 4 Prospek Kerja Pertanian yang Tidak Harus di Lahan

3. Akurasi hasil monitoring meningkat

5 Keunggulan Smart Pest Monitoring, Cocok untuk Petani Milenial!ilustrasi kegiatan monitoring (pexels.com/ThisIsEngineering)

Kelemahan monitoring secara manual adalah banyaknya human eror atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Tenaga manusia yang terbatas dan keahlian yang berbeda-beda serta hasil identifikasi yang subjektif dapat dihindari dengan hadirnya smart pest monitoing.

Dilansir FieldRoutes, salah satu manfaat dari pendeteksian hama secara otomatis (Automated Pest Detection) adalah meningkatkan akurasi hasil monitoring. Alat deteksi tersebut terpasang kamera, sensor suhu, suara bahkan pergerakan yang di hubungkan dengan AI dan internet. 

4. Data hasil monitoring dapat diperoleh dengan cepat atau real time

5 Keunggulan Smart Pest Monitoring, Cocok untuk Petani Milenial!Data real time (pexels.com/markus winkler)

Keunggulan alat perangkap hama yang terhubung ke internet adalah jumlah tangkapan hama bisa langsung masuk ke komputer bahkan ke gadget yang ada di genggaman kita. Suhu dan variabel lingkungan lainnya seperti kelembapan serta curah hujan juga biasanya tersedia sebab perangkap pintar dilengkapi dengan berbagai sensor. 

Hal itulah yang membuat pengguna smart pest monitoring akan lebih cepat mengetahui tindakan pengendalian apa yang paling tepat untuk tanaman mereka ketika terserang hana. Alhasil, penggunaan insektisida bisa jauh lebih berkurang dan tentunya bisa lebih tepat sasaran. 

5. Memudahkan prediksi serangan hama di masa mendatang

5 Keunggulan Smart Pest Monitoring, Cocok untuk Petani Milenial!ilustrasi prediksi berdasarkan data (pexels.com/Lukas)

Smart pest monitoring tidak hanya digunakan sebagai penghitung hama yang terperangkap secara real time. Hebatnya lagi, alat pintar ini bisa memprediksi serangan hama di waktu mendatang, lho! Peramalan didasarkan pada histori populasi hama yang sudah tercatat di waktu-waktu sebelumnya kemudian dihubungkan dengan pengaruh lingkungan.

Jadi petani atau pembudidaya akan sangat bisa terbantu dalam menentukan pengendalian hama yang paling tepat di pertanamannya sebab mereka bisa dengan mudah memperoleh data dan ramalan hama.

Nah kesimpulannya, inovasi di bidang pertanian ini yang jika dirangkum keunggulannya akan sangat cocok untuk petani muda karena lebih efektif dan efisien bahkan sangat mudah untuk digunakan. Hanya saja di Indonesia perlu dikembangkan lagi karena penggunaan dan pengembangan smart pest monitoring masih terbatas.

Baca Juga: 4 Tips Melek Teknologi di Dunia Kerja, Gak Ketinggalan Zaman

Norman Wijaya Photo Verified Writer Norman Wijaya

I like Write about insect at aĺl, enjoy my artikel!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya