8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  

Sangat dihindari saat beradu argumen dengan lawan bicara

Logical Fallacy atau sering disebut sesat pikir merupakan sebuah kata untuk menggambarkan bagaimana seseorang salah berpikir atau sesat pikir yang dapat berakibat fatal. Hal ini dapat terjadi karena seseorang mengeluarkan argumen yang salah. Penyampaian argumen yang bertele-tele juga bisa berakibat fatal jika pendengar tidak serius menanggapi argumen tersebut.

Dalam konteks Logical Fallacy, orang yang salah bukan hanya dari satu pihak saja, melainkan dapat terjadi dalam dua pihak sekaligus. Banyak jenis kesalahan yang memiliki ciri berbeda satu sama lain.

Yuk, simak delapan jenis Logical Fallacy yang harus diketahui berikut!

1. Ad Hominem

8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  Pexels.com/Andrea-Piacquadio

Ad Hominem termasuk dalam jenis sesat pikir yang terjadi ketika dua pihak beradu argumen. Pada jenis ini satu pihak akan menyerang pribadi pihak lain yang tidak berhubungan dengan pembahasan. Mereka akan menyerang dengan menuju pada bentuk badan, keadaan hidup, serta masih banyak lagi sehingga tak jarang mengakibatkan body Shamming

2. Straw Man

8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  Pexels.com/Startup-Stock-Photos

Hampir sama seperti Ad Hominem, Straw Man akan menanggapi suatu argumen pihak lain di luar konteks. Walaupun tidak menyerang pribadi pihak lain, Straw Man akan mengalihkan topik pembahasan disengaja maupun tidak disengaja. Hal ini bertujuan agar pembahasan yang mereka tidak ketahui dan atau tidak disetujui akan beralih ke topik yang mereka buat sendiri.

3. Hasty Generalization

8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  Pexel.com/Startup-Stock-Photos

Hasty Generalization dapat terjadi ketika suatu pihak tidak memiliki data yang memadai. Mereka akan berargumen sesuai data yang mereka miliki sehingga akan keluar dari topik. Salah satu contoh sesat pikir ini adalah ketika kita bertemu beberapa teman dari Bali yang langsing, sehingga kita akan berargumen bahwa semua orang Bali itu langsing.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Berhenti Berbicara Sarkastik, Gak Baik Lho!

4. Begging the Question

8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  Pexel.com/Startup-Stock-Photos

Begging the Question terjadi ketika suatu pihak gunakan pola pikir yang melingkar. Hal ini akan menjadi tidak jelas bagian mana yang argumen dan bagian mana yang pro kontra. Begging the Question sering terjadi dalam lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat. Contoh sesat pikir ini seperti seorang yang memberi pertanyaan tetapi diulang menjadi pernyataan sehingga akan membuat ambigu pendengarnya.

5. Post Hoc

8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  www.pexels.com/Andrea-Piacquadio

Post Hoc terjadi ketika kita terlalu yakin dengan sesuatu yang berdekatan sehingga akan melebih-lebihkan kejadian itu. Sesat pikir ini banyak terjadi tanpa beradu argumen dengan pihak lain. Contoh sesat pikir Post Hoc yaitu ketika kita yakin cecak pembawa malapetaka karena di hari sebelumnya seseorang kejatuhan cecak dan di hari berikutnya seseorang itu kecelakaan.

6. Ad Ignorantum

8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  pexels/energepic.com

Sesat pikir ini terjadi ketika seseorang berargumen bahwa suatu hal sama dengan hal yang lainnya sehingga menimbulkan konflik. Pihak ini akan melebihkan suatu topik dengan ketidaksetujuan.

Contoh sesat pikir ini yaitu penilaian tentang buku seorang penulis yang sebelumnya tidak bagus sehingga dia beranggapan bahwa buku yang lainnya juga tidak bagus. Padahal pihak tersebut belum pernah membaca buku tersebut.

7. Burden of Proof Reversal

8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  www.pexels.com/Tirachard-Kumtanom

Sesat pikir ini terjadi ketika seseorang berargumen tetapi ketika ditanyakan alasannya, orang itu akan meminta orang lain memberikan alasan. Hal ini sering terjadi ketika seseorang berargumen tidak berdasarkan data dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Orang yang memberikan alasan pada sesat pikir ini cenderung setuju dengan pembuat argumen.

8. Non Sequitur

8 Jenis Logical Fallacy yang Harus Diketahui, Biar Obrolanmu Fokus!  Pixabay.com/Free-Photos

Sesat pikir Non Sequitur terjadi ketika argumen yang disampaikan seseorang benar tapi kesimpulannya salah. Bisa juga terjadi ketika argumen dan kesimpulannya sama tetapi keduanya tidak berhubungan dan tidak logis. Sesat pikir ini sering terjadi ketika debat adu argumen berjalan.

Berbagai kesalahan dalam beradu argumen sangat banyak. Kesalahan tersebut juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari kesalahan dasar hingga kesalahan besar terjadi sehingga dapat berakibat fatal. Nah, itulah rangkuman delapan jenis Logical Fallacy yang harus diketahui untuk beradu argumen.

Baca Juga: 5 Aturan Penting Saat Beradu Argumen dengan Pasangan, Gak Pake Emosi!

Novalendra Reza Photo Writer Novalendra Reza

Traveler

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya