5 Fakta Unik Kunang-Kunang, Dihindari Pemangsa

Cahaya pada kunang-kunang disebabkan oleh reaksi kimia

Kunang-kunang menarik perhatian dengan kerlipan cahayanya yang indah. Ketika matahari terbenam, kerlipan cahaya mereka akan mulai terlihat. Kunang-kunang memiliki nama ilmiah Lampyridae. Cahaya yang memesona bukan?

Kamu akan menemui Kunang-kunang di mana pun selama ada sungai, rawa, kolam dan genangan air lainnya. Satu kunang-kunang akan membuatmu terpesona, ratusan kunang-kunang akan terlihat seperti lentera yang berkelap-kelip. Penasaran dari mana cahaya kunang-kunang berasal? Yuk kenalan dengan hewan ini lebih jauh lagi.

1. Kunang-kunang adalah kumbang

5 Fakta Unik Kunang-Kunang, Dihindari PemangsaSerangga bercahaya (pexels.com/Marek Piwnicki)

Serangga bercahaya tidak berada dalam famili yang sama dengan lalat, berbeda dengan namanya. Kunang-kunang termasuk dalam famili Lampyridae dalam ordo Coleoptera, termasuk di dalamnya kepik, emerald ash borer,  dan kumbang kapas. Hewan ini adalah kumbang yang memiliki tubuh lunak dan bersayap.

Tahukah kamu bahwa nama ilmiah kunang-kunang yaitu Lampyridae berasal dari bahasa Yunani yaitu lampein yang berarti untuk bersinar. Hewan ini mencintai suasana yang hangat dan daerah yang lembap. Mereka membutuhkan lingkungan hidup yang lembap untuk bertahan hidup.

2. Kunang-kunang berkomunikasi dengan cahayanya

5 Fakta Unik Kunang-Kunang, Dihindari PemangsaKunang-kunang (pixabay.com/KIWI CHEN)

Melansir dari firefly.org sebuah pusat konservasi dan penelitian kunang-kunang, mereka menggunakan cahaya kebanyakan untuk menarik pasangan. Selain itu, mereka juga menggunakannya untuk menjaga wilayahnya dan untuk memperingati pemangsa agar menjauh. Pada beberapa jenis Kunang-kunang, hanya satu jenis kelamin yang bersinar.

Tetapi sebagian besar jenis Kunang-kunang, kedua jenis kelamin bersinar. Masing-masing jenis kunang-kunang memiliki pola kedipan cahayanya sendiri. Biasanya, kunang-kunang jantan menggunakan cahayanya untuk menarik betina Kunang-kunang, menunggu sang betina untuk memberikan kedipan cahaya saat mereka juga tertarik.

Baca Juga: Menikmati Indahnya Kunang-kunang, Ini 9 Fakta Muju Firefly Festival

3. Bioluminesensi kunang-kunang disebabkan oleh reaksi kimia

5 Fakta Unik Kunang-Kunang, Dihindari PemangsaKunang-kunang (unsplash.com/Tengyart)

Bioluminesensi yang terjadi pada kunang-kunang disebabkan oleh reaksi kimia. Kondisi ini merupakan adanya emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup karena adanya reaksi kimia yang terjadi. Pusat konservasi dan penelitian kunang-kunang menjabarkan bahwa di ekor mereka, terdapat dua zat kimia yang disebut Luciferin dan Luciferase.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuichi Oba dan timnya yang berjudul Biosynthesis of Firefly Lucifern in Adult Lantern menjelaskan bahwa Luciferin adalah enzim yang berada di dalam area perut dan ekor kunang-kunang, ketika enzim ini dikombinasikan dengan oksigen, kalsium dan adenosine triphosphate kemudian akan menghasilkan cahaya. Sementara Luciferase adalah enzim yang memicu emisi cahaya.

Penelitian dari Helen Ghiradella dan John T. Schmidt yang berjudul Fireflies: Control of Flashing memaparkan bahwa kondisi itu terjadi di dalam organ pendar dari serangga yang bertempat di dua atau tiga segmen perut terakhirnya, ini bisa dikendalikan oleh kunang-kunang.

4. Kunang-kunang memiliki umur pendek

5 Fakta Unik Kunang-Kunang, Dihindari PemangsaKunang-kunang (unsplash.com/Adrian Infernus)

Kunang-kunang memiliki umur pendek. Dari telur hingga dewasa, kunang-kunang bisa hidup setidaknya satu hingga dua tahun. Tetapi pada periode dari mereka bisa terbang dan menempatkan telurnya membutuhkan waktu setidaknya dua bulan. Dalam tahap larva, mereka bersembunyi di liang bawah tanah dan muncul dalam tahap dewasa dan bertelur, kemudian mati tidak lama setelahnya, sekitar lima hingga 30 hari.

Sangat disayangkan umur yang pendek dari kunang-kunang diiringi dengan jumlahnya yang juga berkurang. Para peneliti menyebutkan bahwa jumlah serangga bercahaya mengalami penurunan. Ini dikarenakan penggunaan pestisida dan penghancuran habitat mereka.

5. Kunang-kunang memiliki rasa yang buruk bagi pemangsa

5 Fakta Unik Kunang-Kunang, Dihindari PemangsaKunang-kunang (unsplash.com/Rajesh Rajput)

Melansir Treehugger, darah dari kunang-kunang mengandung lucibufagins merupakan steroid defensif yang rasanya pahit bagi pemangsa seperti kelelawar, burung, laba-laba dan katak. Ini membuat pemangsa mengaitkan rasa yang buruk itu dengan cahaya dari Kunang-kunang. Ketika diserang, mereka mengeluarkan tetasan darah yang dikenal dengan reflex bleeding.

Cahaya indah dari kunang-kunang berbanding terbalik dengan rasanya yang pahit bagi pemangsanya. Hal unik apa yang baru kamu ketahui tentang mereka? Menarik bukan? Cahaya yang dihasilkan mereka berasal dari reaksi kimia yang terjadi.

Baca Juga: Gak Cuma Kunang-kunang, 5 Hewan Ini Bisa Menyala dalam Gelap

Nur Aulia Safira Photo Verified Writer Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya