7 Pendekatan dalam Ilmu Politik, Mempertajam Penelitian! 

Penelitian menjadi lebih rinci dan data yang lebih relevan

Belakangan ini, ilmu politik mengalami perkembangan menjadi lebih dinamis dan realistis. Hal tersebut juga ditandai dengan hadirnya berbagai pendekatan baru. Miriam Budiardjo menyebutkan dalam Dasar Dasar Ilmu Politik, hadirnya pendekatan ini membuat ilmu politik menjadi lebih komprehensif dengan mencakup hal-hal yang dulunya tidak dihiraukan.

Pendekatan-pendekatan yang ada dalam ilmu politik akan dijadikan sebagai standar maupun tolak ukur dalam menentukan data yang diteliti dan mana yang tidak, juga dalam pemilihan masalah. Secara umum, dalam Dasar-Dasar Ilmu Politik karya Miriam Budiardjo dipaparkan tujuh pendekatan. Apa saja tujuh pendekatan itu? Yuk, baca penjelasannya lebih jauh.

1. Pendekatan legal/institusional

7 Pendekatan dalam Ilmu Politik, Mempertajam Penelitian! Gedung pemerintahan (unsplash.com/Katie Moum)

Pendekatan legal/institutional juga dikenal dengan pendekatan tradisional. Fokus pokok dalam pendekatan ini ialah negara, khususnya pada segi konstitusional dan yuridisnya. Pendekatan ini mencakup unsur legal maupun institusional. Pembahasannya menyangkut kekuasaan formal dari badan eksekutif, yudikatif, legislatif.

Pendekatan legal juga membahas mengenai masalah kedaulatan dan sifat undang-undang dasar. Miriam Budiardjo memaparkan jika mengkaji parlemen dengan pendekatan ini, yang akan dibahas ialah berkaitan kekuasaan dan wewenang berdasarkan naskah resmi seperti perundang-undangan, juga hubungannya dengan badan eksekutif. Hal seperti struktur organisasi dan hasil kerja juga akan dibahas dalam pendekatan ini.

2. Pendekatan institusionalisme baru

7 Pendekatan dalam Ilmu Politik, Mempertajam Penelitian! Parlemen (unsplash.com/Marco Oriolesi)

Pendekatan satu ini ialah penyimpangan dari institusionalisme lama yang hanya membahas mengenai lembaga kenegaraan secara statis. Sementara itu, institusionalisme baru memandang negara sebagai institusi yang bisa diperbaiki ke arah tujuan tertentu. Miriam Budiardjo memberikan contoh seperti untuk membangun masyarakat yang lebih makmur maka diperlukan suatu rencana praktis yang menentukan langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

Institusionalisme baru menjelaskan bagaimana organisasi institusi itu hingga tanggung jawab dari setiap peran yang ada. Pendekatan ini juga membahas bagaimana interaksi peran dan institusi. Pendekatan ini juga lebih mengarah pada analisis ekonomi, pasar dan globalisasi serta kebijakan fiskal.

3. Pendekatan perilaku

7 Pendekatan dalam Ilmu Politik, Mempertajam Penelitian! Beberapa orang yang sedang berdiskusi (pexels.com/August de Richelieu)

Miriam Budiardjo merangkum tiga alasan kenapa pendekatan perilaku muncul. Ilmu politik yang dianggap terlalu desktiptif membuatnya dianggap tidak realistis. Alasan lainnya ialah adanya kekhawatiran bahwa ilmu politik tidak akan maju dan ketinggalan dari Ilmu sosial lainnya. Terakhir ialah hadirnya keraguan di antara kalangan pemerintah Amerika baiwa para Sarjana ilmu politik tidak mampu menerangkan fenomena politik yang ada.

Pendekatan perilaku menganggap bahwa mempelajari perilaku manusia lebih bermanfaat sebab merupakan hal yang benar-benar bisa diamati. Pembahasan tidak terbatas pada perilaku individual, tetapi juga mencakup kesatuan yang lebih besar misalnya ormas, gerakan nasional hingga kelompok elit. Pendekatan ini tidak hanya mempelajari faktor pribadi tetapi juga faktor lain seperti sosiologis, budaya dan psikologis.

4. Pendekatan pasca perilaku/post-behavioral 

7 Pendekatan dalam Ilmu Politik, Mempertajam Penelitian! Catur (pixabay.com/Steve Buissine)

Pendekatan ini hadir sebagai puncak dari kritik terhadap pendekatan perilaku yang dinilai terlalu banyak memperhatikan masalah yang tidak penting dan abai terhadap masalah sosial lainnya yang lebih urgen dalam masyarakat. Kritik datang tidak hanya dari kalangan lain tetapi juga tumbuh di kalangan behavioralis. Kemudian David Easton sebagai pelopor pendekatan perilaku yang juga mendukung pendekatan pasca perilaku hadir untuk merumuskan pokoknya.

Bahwa menangani masalah sosial dianggap lebih mendesak daripada mengejar kecermatan dalam penelitian. Selain itu, pendekatan perilaku dianggap terlalu konservatif sehingga kurang memperhatikan gelaja perubahan yang ada dalam masyarakat. Nilai-nilai dalam penelitian tidak bisa dihilangkan, dan para sarjana memiliki tugas untuk mengatasi permasalahan sosial dan secara aktif mengubah masyarakat menjadi lebih baik. 

5. Pendekatan neo-marxis 

7 Pendekatan dalam Ilmu Politik, Mempertajam Penelitian! Komunisme (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Kenapa dinamakan sebagai neo-marxis? Miriam Budiardjo menjelaskan dalam bukunya bahwa ini digunakan untuk membedakannya dengan para marxis yang lebih dekat pada komunisme. Mereka, para neo-marxis, menolak komunisme Uni Soviet karena sifatnya represif. Di satu sisi, mereka juga memiliki banyak ketidaksetujuan pada masyarakat kapitalis.

Neo-marxis memiliki fokus analisis pada kekuasaan dan juga konflik yang terjadi dalam negara. Bagi mereka konflik antarkelas ialah proses dialektis terpenting untuk mendorong perkembangan masyarakat. Bukan berarti mereka mengabaikan konflik lain yang ada dalam masyarakat, akan tetapi neo-marxis memandangnya sebagai konflik yang secara langsung maupun tidak, berasal atau berhubungan dengan konflik kelas.

6. Pendekatan rational choice/pilihan rasional

7 Pendekatan dalam Ilmu Politik, Mempertajam Penelitian! Kata choice (pixabay.com/Getd Altmann)

Pendekatan ini memandang bahwa Homo Politicus (Manusia Politik) sudah menuju pada Homo Economicus (Manusia Ekonomi) karena hubungan erat antara faktor ekonomi dan politik, khususnya pada perumusan kebijakan publik. Pendekatan ini percaya bahwa meramalkan perilaku manusia bisa dilakukan dengan meramalkan kepentingan dari para aktor yang bersangkutan. Mereka berpendapat bahwa inti dari politik ialah individu.

Sebagai aktor paling penting dalam dunia politik. Sebab sebagai makhluk rasional, mereka memiliki tujuan yang merefleksikan apa dianggapnya sebagai kepentingan diri sendiri. Karena terbatasnya sumber daya, mereka harus membuat pilihan untuk menentukan langkah yang akan membawa keuntungan yang paling terbaik.

7. Dependency theory/teori ketergantungan

7 Pendekatan dalam Ilmu Politik, Mempertajam Penelitian! Peta (pexels.com/Lara Jameson)

Kelompok ini juga menggunakan rangka teori-teori kiri. Dari konsep Lenin tentang imperialisme, mereka menganggap bahwa imperialisme masih hidup. Akan tetapi, bentuknya berupa negara-negara kaya melakukan dominasi ekonomi terhadap negara-negara yang kurang maju. Mereka menganggap bahwa pengendalian dilakukan melalui perekonomiannya.

Miriam Budiardjo menjelaskan bahwa adapun pembangunan terhadap negara-negara dunia ketiga, hampir selalu berhubungan erat dengan kepentingan pihak barat. Mereka biasanya menyebut perbedaan antara negara kaya dan negara miskin dengan berbagai istilah. Seperti centre-periphery, patron-client, core-periphery dan istilah lainnya.

Itulah tujuh pendekatan pokok yang ada dalam ilmu politik. Pendekatan itu akan digunakan untuk menentukan masalah yang akan diteliti dan juga data yang akan digunakan dalam penelitian. 

Baca Juga: 5 Konsep dalam Ilmu Politik, Tertarik Mempelajarinya?

Nur Aulia Safira Photo Verified Writer Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya