5 Fakta Menarik Ungka, Primata Akrobatik dan Penyanyi Hutan
Gibbon di atas pohon (pixabay.com/strichpunkt)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain Ungka, jenis kera satu ini juga dikenal dengan wak-wak atau owa. Sementara dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Gibbon. Hylobatidae adalah nama ilmiah Ungka. Hewan ini hampir menghabiskan sepanjang waktunya di pohon, beristirahat di antara dahan-dahan pepohonan.
Ungka juga termasuk dalam salah satu hewan yang bisa hidup setia bersama pasangannya. Hewan primata satu ini bukanlah monyet, tetapi merupakan kera kecil atau lesser ape. Ini dikarenakan ukurannya yang lebih kecil dari kera lainnya seperti simpanse, gorila dan orangutan. Yuk kenalan lebih jauh lagi dengan hewan primata satu ini, berikut lima faktanya.
Baca Juga: 5 Fakta Surili, Primata Khas Jawa Penghuni Hutan Pegunungan
1. Ungka lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon
Gibbon di atas pohon (pixabay.com/strichpunkt)Ungka merupakan hewan yang hidup di atas pohon, beradaptasi dengan mudah di atasnya. Hewan ini jarang turun ke tanah. Ungka mempunyai tangan kuat yang berbentuk kait, ini memudahkannya dalam menggenggam dahan.
Ungka juga memiliki lengan yang kuat dan kaki yang panjang dan bahkan sendi bahu yang memudahkannya untuk bergerak dan berayun dalam jarak yang jauh. Tangan, lengan, kaki dan sendi bahu yang membuatnya mudah hidup di atas pohon, tidur dan beristirahat di antara dahan pepohonan.
2. Ungka bisa mencapai 15 meter dalam sekali ayunan
Gibbon yang bergelantungan (pixabay.com/shilmar)Bentuk tubuh Ungka juga memudahkannya dalam menjelajahi hutan. Ungka memiliki bentuk daya penggerak dramatis yang bisa membuatnya menjelajahi hutan setidaknya sejauh 56 kilometer selama sejam. Daya penggerak dramatis itu disebut brachiating atau brakiasi.
Brakiasi merupakan bagaimana kera bergerak dengan bergelantungan pada cabang pohon lalu mengayunkan tubuhnya ke depan dengan bantuan lengan. Dalam sekali ayunan, Ungka bisa mencapai 15 meter jauhnya. Dengan brakiasi, Ungka juga dimudahkan jika ingin mengambil buah di ujung cabang pohon.
Baca Juga: 10 Potret Fuji Saat Senam Akrobatik, Kaget Bisa Selentur Itu!
Editor’s picks
3. Ungka lebih menyukai buah
Gibbon (pexels.com/Pixabay)Ungka hidup dengan memakan buah, atau lebih tepatnya hewan ini lebih menyukai buah. Buah kesukaannya adalah buah ara. Akan tetapi jika buah langka, Ungka akan memakan daun, bunga, pucuk, dan sesekali telur atau serangga.
Di banyak waktu, Ungka lebih sering memakan buah. Tetapi terkadang mereka juga akan menambahkan serangga dan beberapa sayuran untuk makanan mereka. Karena Ungka lebih suka makan buah, hanya hewan seperti burung dan tupai yang akan bersaing dengan mereka untuk mendapatkan persediaan makanan.
4.Ungka bernyanyi
Gibbon dari dekat (pexels.com/D H J)Ungka mengintai dan mempertahankan wilayahnya menggunakan suara mereka yang keras. Panggilan mereka bisa bergema bermil-mil jauhnya sepanjang hutan. Pasangan Ungka dan bahkan seluruh keluarga akan bernyanyi bersama dan membuat nyanyian yang rumit.
Nyanyian ini juga digunakan mereka untuk saling memperingati akan adanya bahaya. Selain menggunakan nyanyian atau suara keras untuk mempertahankan wilayahnya, Ungka juga menggunakan nyanyian mereka untuk menarik pasangan. Mereka akan bernyanyi satu sama lain untuk menarik perhatian Ungka yang mereka inginkan.
5. Ungka adalah hewan monogami
Gibbon yang duduk bersama (unsplash.com/Chastagner Thierry)Selain dikenal sebagai hewan akrobatik dan penyanyi hutan, sebagian besar Ungka juga dikenali sebagai primata yang memiliki satu pasangan dalam hidupnya. Mereka akan menghabiskan waktu bersama, dan merawat keturunannya hingga mereka tumbuh dewasa dan meninggalkan rumah. Dengan ini, waktu yang dihabiskan bersama akan memperkuat ikatan mereka.
Menarik bukan? Ungka atau Owa memiliki banyak julukan, sebagai hewan akrobatik dan penyanyi hutan. Ternyata, sebagian besar Ungka memiliki satu pasangan dalam hidup mereka. Sangat disayangkan bahwa Ungka adalah hewan primata yang paling terancam, hilangnya habitat mereka karena perkembangan dan pembangunan dan juga lahan pertanian adalah satu satu penyebabnya.
Baca Juga: 5 Fakta Monyet Hitam Sulawesi, Primata Endemik Indonesia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
