Pearl Harbor: Konspirasi Perang Dunia II untuk Menguasai Energi

Ingat sandi “Tora…Tora…Tora…!!”?

Pearl Harbor merupakan sebuah pangkalan Angkatan Laut milik Amerika Serikat yang berada di kawasan Pulau Oahu, Hawaii. Peristiwa Pearl Harbor menjadi salah satu peristiwa penting dimasa Perang Dunia II.

Banyak teori yang menyebutkan bahwa Amerika Serikat terkesan memaksakan dirinya untuk terlibat masuk ke dalam peperangan ini. Apakah benar atau hanya sekadar teori konspirasi saja? Namun apa pun itu, terdapat banyak nilai-nilai pembelajaran yang dapat diambil dari perang yang sangat mematikan dan menelan korban sangat besar tersebut.

1. Awal mula Amerika Serikat terkesan ikut ambil bagian dari Perang Dunia ke II

Pearl Harbor: Konspirasi Perang Dunia II untuk Menguasai Energizocalopublicsquare.org/National Archives and Records Administration

Hal ini bermula ketika Jepang melakukan invasi ke salah satu provinsi di China yaitu Manchuria pada sekitar tahun 1931. Hal ini ditujukan agar kekaisaran Jepang dapat melebarkan sayapnya dalam melakukan ekspansi dan menguasai penuh wilayah China.

Namun, Amerika Serikat tidak tinggal diam menanggapi hal ini, yang kemudian disusul dengan dicabutnya pasokan minyak serta bahan mentah lainnya dari Amerika Serikat untuk Jepang pada tanggal 2 Juli 1941, sebagai respon terhadap ekspansi Jepang ke Indochina.

Jepang menanggapi hal ini sebagai sebuah ancaman bagi kepentingan keamanan nasionalnya. Hal ini yang kemudian menyebabkan Jepang harus menemukan sumber minyak dan sumber daya lainnya dari negara dari kawasan Asia dan Pasifik.

Namun Jepang berasumsi bahwa Amerika Serikat tidak akan pernah membiarkan Jepang untuk dapat menguasai wilayah Asia dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan sumberdayanya. Oleh karena itu, Jepang menganggap salah satu cara yang paling tepat adalah melakukan penyerangan terhadap Amerika Serikat.

2. Pilihan pun jatuh pada penyerangan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat yang berada di Hawaii yaitu Pearl Harbor

Pearl Harbor: Konspirasi Perang Dunia II untuk Menguasai Energiatomicheritage.org/admin

Pada bulan November, Jepang mengirimkan delegasinya untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal minyak. Amerika Serikat mendapatkan keuntungan dari pertemuan ini, karena beberapa bulan sebelumnya pemecah kode AS telah sukses memecahkan kode diplomatik Jepang.

Pada akhir bulan November kapal perang Jepang melakukan ekspedisi dan menuju ke Semenanjung Malaya, dimana diasumsikan bahwa disana Jepang akan melancarkan invasi. Akan tetapi dengan tidak diketahui dan tidak terdeteksi ternyata terdapat pasukan Jepang yang sudah berada di laut. Pasukan ini terdiri dari 6 kapal besar, dan beberapa kapal pengawal telah melewati Samudera Pasifik dan menuju ke Pearl Harbor, Hawaii.

Pada hari Minggu pagi 7 Desember 1941 sekitar pukul 08.00 waktu setempat Jepang telah sampai sekitar 200 mil dari utara pulau Oahu, Hawaii.

Baca Juga: 6 Film tentang Pertempuran Udara Perang Dunia II Paling Menegangkan

3. Jepang kemudian melakukan serangan udara yang pada akhirnya menghancurkan sekitar 20 kapal perang dan menewaskan lebih dari 2000 pelaut Amerika

Pearl Harbor: Konspirasi Perang Dunia II untuk Menguasai Energimilitary.com/Joseph V. Micallef

Namun kapal induk yang biasa bersandar di pangkalan saat itu sedang digunakan untuk latihan militer yang menyebabkan luputnya kapal tersebut dari penyerangan. Namun hal ini kemudian memunculkan berbagai macam teori konspirasi yang bermunculan di antaranya menyatakan bahwasanya Presiden Amerika saat itu Franklin D. Roosevelt telah mengetahui akan adanya penyerangan tersebut.

Hal ini disinyalir berasal dari Memorandum Intelijen Angkatan Laut Amerika Serikat. Berbagai sumber menyebutkan bahwa tiga hari sebelum penyerangan yaitu pada tanggal 4 Desember 1941, Presiden AS dikatakan telah mengantisipasi akan terjadinya penyerangan tersebut.

4. Presiden Roosevelt secara gamblang sebenarnya mendukung upaya dari sekutu untuk dapat memerangi Jepang, Jerman dan sekutunya

Pearl Harbor: Konspirasi Perang Dunia II untuk Menguasai Energitheimaginativeconservative.org/Patrick J. Buchanan

Amerika Serikat pada saat itu belum memiliki kesempatan penuh untuk melakukan peperangan dengan negara tersebut dan ikut tergabung dalam Perang Dunia II. Hal inilah yang menyebabkan Amerika terkesan memberikan kesempatan untuk “diserang terlebih dahulu” dari negara tersebut agar mendapatkan simpatik dari warga negaranya dan pada akhirnya mengambil bagian pada Perang Dunia II, yang nantinya dikenal dengan Perangnya Bangsa Eropa.

Keputusan Jepang untuk mengebom Pearl Harbor sesungguhnya adalah sebuah kesalahan besar. Jepang terkesan terlalu terburu-buru dalam bertindak dan tidak mempersiapkan dengan matang atas segala risiko yang akan ditimbulkan.

Hal ini yang nantinya menjadi penyebab dibombardirnya dua kota besar di Jepang Hiroshima dan Nagasaki, yang menghancurkan seluruh kota tersebut. Kehancuran ini juga berdampak pada hancurnya kekaisaran Jepang dan penghukuman mati bagi beberapa pemimpin Jepang pada masa itu.

5. Strategi atau taktik dalam bertindak serta kewaspadaan tidak diperhitungkan Jepang secara matang

Pearl Harbor: Konspirasi Perang Dunia II untuk Menguasai Energiatomicheritage.org/Atomic Heritage Foundation

Pertama, Jepang tidak memperhitungkan secara cermat 20 kapal selam Amerika yang berada di area perairan Hawai dan Jepang meluncurkan 5 kapal selam kecil untuk menyerang. Tetapi 5 kapal selam Jepang tersebut tidak mampu menembus pertahanan Amerika.

Kedua, serangan tidak meruntuhkan semangat prajurit Amerika sebagaimana yang pernah dialami oleh China pada tahun 1894 dan Rusia pada tahun 1904 yang pernah diserang oleh Jepang secara mendadak. Serangan atas Pearl Harbor justru membangkitkan semangat prajurit Amerika.

Ketiga, yang terpenting dari serangan Pearl Harbor telah mengubah pemikiran pemimpin senior angkatan laut Amerika, yang kemudian menyadari bahwa dominasi kapal perang sangat berguna bagi kekuatan tempur Angkatan Laut. Setelah penyerangan Pearl Harbor, Amerika Serikat dan sekutunya tidak mempunyai pilihan selain menempatkan kapal induk di Pasifik.

Sedangkan Jepang masih menggunakan strategi yang mengandalkan kekuatan kapal perang. Sejarah mencatat bahwa kapal induk menjadi kekuatan utama yang memenangkan Perang Dunia II dan bukan kapal perang.

Jepang menyerang Amerika Serikat dengan armada udara yang banyak. Akan tetapi Jepang belum tepat dalam memperhitungkan strategi dalam serangannya. Walaupun dari jumlah korban jiwa Jepang memiliki lebih sedikit korban jiwa dibandingkan dengan Amerika, akan tetapi target dari serangan Jepang yaitu kapal induk Amerika dan penghancuran fasilitas logistik telah luput dari sasaran.

6. Masa recovery Amerika Serikat yang sangat cepat pascaperang tersebut

Pearl Harbor: Konspirasi Perang Dunia II untuk Menguasai Energicbsnews.com/cbs

Pada pukul 06.00 pagi hari waktu setempat, enam kapal induk Jepang yang membawa pesawat tempur meluncurkan pesawatnya untuk menyerang kapal perang Amerika dan menghancurkan pesawat Amerika yang sedang parkir. Saat itu tidak ada serangan balasan dari pihak Amerika.

Pada pukul 08.00 serangan udara Jepang telah berakhir dan ditandai dengan sandi ”Tora .. Tora.. Tora!”. Pada saat itu banyak pelaut dan penerbang selesai sarapan dan santai. Serangan tersebut telah menghancurkan seluruh wilayah pelabuhan dalam seketika karena seluruh pesawat Jepang yang menyerang Pearl Harbor mempunyai target serangan masing-masing.

Akibat dari serangan tersebut kapal perang Amerika Arizona meledak dan tenggelam seketika, serta beberapa kapal lainnya tenggelam dan mengalami kerusakan yang berat. Namun karena gudang logistik tidak ikut menjadi sasaran, maka Amerika Serikat dengan cepat dapat bangkit kembali menyusun strategi dan memperbaiki armada, senjata maupun pangkalan yang rusak.

7. Kegagalan besar Jepang yang kurang cermat dalam memperhitungkan

Pearl Harbor: Konspirasi Perang Dunia II untuk Menguasai Energiapjjf.org/John W Dower

Pukul 09.45 serangan berakhir, sebagai akibat dari serangan militer Jepang, sebanyak 2400 prajurit Amerika meninggal dan 1200 lainnya terluka, 19 kapal tenggelam dan rusak berat termasuk 8 kapal perang, serta lebih dari 230 pesawat hancur di darat. Beruntungnya, tangki minyak terbesar milik Amerika yang menampung 4,5 jt barel tidak menjadi sasaran militer Jepang.

Saat Pearl Harbor hancur, lebih dari 230 pesawat udara milik AS hancur, 3 kapal penjelajah, 1 kapal latih anti pesawat udara, 1 kapal penyebar ranjau hancur dan masih banyak kapal-kapal AS yang rusak dan hancur. Akan tetapi fasilitas logistik seperti pangkalan, galangan kapal, pembangkit tenaga listrik, fasilitas pemeliharaan, fasilitas penyimpanan torpedo, fasilitas bahan bakar minyak, dermaga kapal selam dan bangunan markas pangkalan tidak ikut diserang.

Hal ini yang menjadi penyebab terbesar kegagalan Jepang dalam membombardir Amerika. Sebelumnya Amerika diyakini telah mempersiapkan diri terkait penyerangan Jepang ini. Sehingga pusat-pusat pemeliharaan dan sumberdaya pertahanan lainnya tidak ikut dihancurkan oleh Jepang. Hal ini yang kemudian menyebabkan AS dapat bangkit dengan cepat.

Nah, berdasarkan sejarah di atas dapat diketahui bahwa energi merupakan kebutuhan utama yang tidak lepas dari kehidupan bernegara dan berbangsa. Oleh karena itu, perebutan energi adalah merupakan bentuk sebuah perang yang tidak berkesudahan bahkan hingga kini.

Baca Juga: Suka Sejarah? 6 Novel Berlatar Perang Dunia II Ini Layak Kamu Baca!

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya