5 Fakta Ilmiah Warna Merah, Berefek Baik dan Buruk menurut Psikologi

Siapa penggemar warna merah, nih?

Hidup dipenuhi dengan warna-warna pada setiap benda yang ada di sekeliling kamu. Aneka warna tersebut punya filosofi yang beragam. Bahkan, satu warna bisa saja memiliki lebih dari satu makna tergantung pada siapa yang menilainya. 

Seperti halnya warna merah, warna ini melambangkan banyak hal. Merah dianggap sebagai simbol yang memiliki penafsiran tersendiri di berbagai negara. Di Indonesia, merah kerap menjadi lambang keberanian, sementara di China warna merah umumnya dipercaya sebagai simbol keberuntungan. 

Warna merah termasuk menarik karena sering diadakannya studi yang meneliti tentang warna satu ini, terutama mengenai pengaruhnya terhadap psikologi manusia. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, simak lima fakta ilmiah warna merah berikut ini!

1. Warna merah memengaruhi manusia untuk merespons lebih cepat dan lebih kuat

5 Fakta Ilmiah Warna Merah, Berefek Baik dan Buruk menurut Psikologiilustrasi rambu stop (unsplash.com/@cdrying)

Ketika melihat warna merah, manusia akan memberi respons lebih cepat dan lebih kuat dibanding saat melihat warna lain. Dilansir Science Daily, menurut studi yang diterbitkan di Emotion Journal (2011), Andrew Elliot dari Universitas Rochester menyatakan warna merah merangsang reaksi fisik karena terlihat sebagai tanda bahaya.

Disadari atau tidak, tetapi hal ini memang benar adanya. Meski hanya bertahan sebentar, hal ini dapat berpengaruh sebagai pembangkit kekuatan di beberapa olahraga, salah satunya angkat beban. 

2. Warna merah membuat pria tampak lebih memikat di mata kaum hawa

5 Fakta Ilmiah Warna Merah, Berefek Baik dan Buruk menurut Psikologiilustrasi pria berbaju merah (unsplash.com/@benyamin_bohlouli)

Studi lain dari Andrew Elliot meneliti tentang pengaruh warna merah pada ketertarikan perempuan terhadap pria. Studi ini meminta para partisipan yang berjenis kelamin perempuan untuk menilai pria yang mengenakan berbagai macam warna pakaian lewat media gambar. 

Penelitian ini terbit di Journal of Experimental Psychology pada 2010. Hasil penelitian mengungkap bahwa kaum hawa menilai pria yang mengenakan pakaian merah terlihat memiliki status tinggi dan menghasilkan uang lebih banyak. 

Baca Juga: Demi Ilmu Psikologi, 8 Percobaan Mengerikan Ini Pernah Dilakukan

3. Perempuan kerap dinilai lebih menarik ketika memakai pakaian atau lipstik merah

5 Fakta Ilmiah Warna Merah, Berefek Baik dan Buruk menurut Psikologiilustrasi perempuan berbaju merah (unsplash.com/@pepmtz21)

Mungkin kamu sudah banyak mendengar fakta tentang warna merah yang satu ini. Bukan cuma mitos, tapi banyak studi telah membuktikan bahwa warna merah memang membuat perempuan terlihat lebih menarik.

Termasuk penelitian yang dilakukan Andrew Elliot dan Daniela Niesta dari Universitas Rochester pada 2008. Dilansir The Conversation, studi ini mengungkap bahwa para pria sepakat perempuan kelihatan lebih menarik dan lebih diinginkan ketika memakai pakaian merah. 

Selanjutnya, lipstik merah turut menjadi poin penting dalam unsur ketertarikan. Studi dari Universitas Manchester mengatakan bahwa bibir yang dipoles dengan lipstick bercorak merah membuat pria menatap lebih lama dibanding dengan lipstik nude. Dr. Geoff Beattie selaku pemimpin studi ini menyampaikan pada Daily Mail bahwa bibir merah dan daya tarik memang saling berkaitan.

4. Atlet yang mengenakan pakaian merah cenderung menjadi pemenang

5 Fakta Ilmiah Warna Merah, Berefek Baik dan Buruk menurut Psikologiilustrasi atlet (unsplash.com/@kattrinnaaaaa)

Pakaian merah yang dikenakan atlet sering pula dihubungkan dengan peluang menang yang lebih besar karena melambangkan sisi dominan. Bahkan, menurut studi yang dilakukan oleh Dr. Russell Hill dan Dr. Robert Barton dari Universitas Durham, 60 persen dari atlet-atlet yang mengenakan pakaian berwarna merah memenangkan Olimpiade 2004.

Hal tersebut tak hanya berlaku untuk satu jenis olahraga saja. Ini pun berlaku untuk serangkaian olahraga, seperti tinju, taekwondo, gulat freestyle, dan gulat Greco-Roman.

5. Melihat warna merah sebelum tes dapat memberi efek buruk secara psikologis

5 Fakta Ilmiah Warna Merah, Berefek Baik dan Buruk menurut Psikologiilustrasi ujian (pixabay.com/lecroitg)

Selain memberi efek positif, warna merah pun dapat memberi efek sebaliknya, misalnya ketika seseorang akan melakukan ujian atau tes. Dilansir The New York Times, peneliti dari Universitas Rochester menyimpulkan bahwa melihat warna merah dapat menyebabkan kurang maksimalnya seseorang dalam mengisi soal. Warna merah memang sering diasumsikan otak sebagai tanda peringatan, bahaya, dan kesalahan. 

Dalam studi tersebut, partisipan diberi soal tes IQ dengan kover berwarna merah, hijau, dan warna netral. Studi menemukan bahwa mereka yang diberi soal bersampul merah cenderung kurang baik dalam mengerjakan dan lebih memilih soal-soal yang mudah dijawab. Padahal, tes IQ sendiri menitikberatkan kemampuan problem solving ketika mengisinya. 

Itulah lima fakta tentang warna merah jika ditinjau dari segi ilmiah. Baik disadari atau tidak, siapa sangka warna yang sering kamu lihat ini rupanya punya banyak pengaruh besar bagi psikologi manusia. 

Baca Juga: 10 Fakta Psikologi yang Bisa Membantumu Memahami Diri Sendiri

Nurfi Islami Photo Verified Writer Nurfi Islami

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Yudha

Berita Terkini Lainnya