7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia 

Keanekaragaman fauna dari benua terdingin. 

Kehidupan di Antarktika memiliki keunikan tersendiri. Meskipun memiliki iklim dingin dan cuaca ekstrem, Antarktika penuh dengan satwa liar yang menghuni ekosistemnya. Hewan-hewan ini mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan terdingin di dunia. Dilansir dari World Atlas, kurangnya populasi manusia di Antarktika membuat satwa liar bisa hidup bebas tanpa terancam perburuan. Namun, efek pemanasan global dan faktor perubahan iklim yang tak menentu mengancam kehidupan satwa ini. Berikut deretan satwa liar yang mendiami kawasan Antarktika. 

1. Paus pembunuh atau orca

7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia Pixabay.com/skeeze

Paus pembunuh atau orca adalah mamalia laut karnivora yang termasuk anggota terbesar lumba-lumba. Menurut Konservasi Paus dan Lumba-lumba, orca jantan berbobot 10.000 kilogram,  betina 7.500 kilogram, dan betis mencapai 180 kilogram. Panjang tubuh orca jantan mencapai 9,8 meter, betina 8,5 meter, dan betis 2 meter.

Paus ini berwarna hitam sebagian besar, warna putih di perut, patch putih diatas dan belakang mata, dan patch abu-abu dibelakang sirip. Orca memakan anjing laut, singa laut, ikan, kura-kura dan burung. Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA),  kedewasaan orca jantan dimulai pada usia 15 tahun, tetapi secarafisik mereka matang untuk kawin di usia 21 tahun. 

2. Adelie Penguin

7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia Pixabay.com/derdento

Adelie penguin adalah burung yang bermigrasi dan menempati wilayah selatan seperti South Shetland, South Orkney, South Sandwich dan Bouvetoya. Seekor penguin jantan memiliki berat 5,4 kilogram dan betina 4,7 kilogram. Menurut ARKive Initiative, penguin adelie memiliki kepala hitam dengan bulu berujung biru dan kaki berwarna abu-abu merah muda. Menurut National Geographic, satwa ini mahir dalam berenang. Untuk mendapatkan makanan mereka mampu menyelam hingga 175 meter ke dalam air. Penguin Adelie bisa bertahan hidup di alam liar hingga 20 tahun. 

3. Teripang

7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia worldatlas.com

Teripang termasuk dalam echinodermata. Tubuhnya berbentuk mentimun dengan tentakel kecil seperti kaki tabung. Menurut National Wildlife Federation, spesies teripang dibagi menjadi merah, hijau tua, dan hitam. Hewan ini hidup didasar laut dan kadang mengubur dirinya sendiri, sehingga disebut cacing tanah laut.

Panjangnya bisa mencapai 1 inci hingga lebih dari 6 kaki. Teripang menunjukkan sifat aseksual dan seksual. Ketika terancam bahaya, teripang mengeluarkan gel lengket untuk menyerang musuh atau mampu pula memutilasi tubuhnya sendiri. Teripang mampu bertahan hidup hingga 5 tahun di bumi. 

Baca Juga: 6 Fakta Kuda, Hewan Kuat yang Sangat Berguna bagi Manusia

4. Paus Biru

7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia Pixabay.com/janeb13

Paus biru Antarktika merupakan salah satu hewan terbesar di dunia. Menurut Konservasi Paus dan Lumba-lumba, seekor paus jantan biru memiliki berat 150.000 kilogram dan seekor betina memiliki berat 180.000 kilogram. Kepala paus biru mencapai seperempat dari panjang tubuhnya, dan memiliki tubuh ramping disertai dengan bintik-bintik pucat dipunggungnya. Warna kulitnya lebih pucat atau putih, tetapi terlihat kuning karena ganggang. Menurut National Geographic, dalam kondisi tenang hewan ini bisa mendengar erangan dan denyut nadi satu sama lain. Umur paus biru bisa mencapai 80 - 90 tahun. 

5. Burung Petrel Salju

7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia Pixabay.com/Edu_Ruiz

Burung petrel salju adalah dua subspesies yang semuanya burung putih dengan mata gelap, paruh hitam dan kaki abu-abu. Spesies Antarktika ini mudah bergaul dan terbang bebas menyerupai kelelawar. Menurut ARKive Initiative, bobot tubuhnya mencapai 260 hingga 460 gram, dan panjang mencapai 30 sentimeter hingga 40 sentimeter. Menurut New Zealand Birds Online, dalam celah sarang petrel salju mampu menyemprotkan minyak berbau busuk kemulutnya dan melawan musuh dengan sayapnya. Petrel salju dapat hidup hingga 20 tahun. 

6. Cumi-cumi Kolosal

7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia Pixabay.com/kengholm

Cumi-cumi kolosal merupakan cumi raksasa yang mendiami wilayah Antarktika. Menurut Oceana, panjangnya bisa mencapai 14 meter dengan bobot tubuh sekitar 500 kilogram. Makanannya terdiri dari ikan patagonian dan cumi-cumi kecil lainnya. Cumi-cumi ini hidup 1000 kaki dibawah permukaan laut. Pada tentakel, hewan ini memiliki kait berputar yang digunakan untuk melawan mangsanya. Cumi-cumi ini belum terlihat spesies yang hidup namun keberadaannya ada di sekitar Antarktika dan Pasifik Barat Daya. 

7. Prion Antarktika

7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia hbw.com

Prion Antarktika adalah burung laut yang bulu dan tubuh bagian atasnya berwarna biru keabu- abuan dan perut bagian bawah dari tenggorokan ke bulu ekor dominan putih. Menurut Polar Konservation, prion Antarktika memiliki lebar sayap 80 sentimeter hingga 91 sentimeter dan panjang tubuh 35 sentimeter hingga 42 sentimeter. Prion Antarktika bersifat sosial dan hidup berkelompok dipulau-pulau kecil. Untuk bereproduksi, burung ini bertelur pada bulan Desember dan diinkubasi oleh burung jantan dan betina selama 45 hari. Burung ini berumur 15 tahun hingga 20 tahun. 

Nah, satwa-satwa liar yang hidup di wilayah Antarktika ini memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan spesies lainnya. Mendiami ekosistem terdingin di dunia mampu membuat satwa ini bertahan hidup dengan baik. Semoga satwa unik ini terbebas dari kepunahan, ya! 

Baca Juga: Lucu Banget, 7 Spesies Hewan Ini Bisa Tertawa dan Punya Selera Humor

Nurul Aulia Photo Verified Writer Nurul Aulia

Ketika dia sedang tidak menulis, kamu akan menemukan dia sedang sibuk rebahan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya