Disebut Sebagai Senjata Kiamat, Ini 7 Fakta Tentang Bom Nuklir

Fakta nomor enam mengejutkan

Peperangan hampir sama tuanya dengan riwayat keberadaan manusia itu sendiri. Sejak manusia mengenal peperangan, ia telah menggunakan berbagai jenis teknologi untuk menghancurkan pihak lawannya.

Sejarah telah menyaksikan penggunaan teknologi perang sederhana seperti batu, kayu runcing, serta senjata tajam perunggu atau besi sampai penggunaan senjata canggih seperti  pistol dan tank pada masa modern. Namun baru pada saat ditemukannya bom nuklir, peta peperangan berubah sama sekali.

Bom nuklir merupakan senjata pemusnah massal yang memiliki dampat destruktif yang besar dan mengerikan. Penggunaan senjata ini dalam skala penuh disebut-sebut dapat menyebabkan kepunahan bagi ras manusia.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai senjata kiamat ini? Berikut adalah fakta-fakta menarik mengenai senjata nuklir.

 

1. Bom atom pertama kali dikembangkan di Jerman

Disebut Sebagai Senjata Kiamat, Ini 7 Fakta Tentang Bom Nuklirfasilitas percobaan teknologi nuklir Jerman (wikimedia.org/Mickey Thurgood: U. S. Army photographer)

Amerika Serikat dikenal sebagai negara pertama yang secara praktis menggunakan bom atom di peperangan. Kamu mungkin mengetahui tentang kengerian bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 bukan?

Namun siapa sangka, negara pertama yang mengembangkan bom atom adalah Jerman lho. Pada zaman Nazi berkuasa, Adolf Hitler memerintahkan para ilmuannya untuk mengembangkan sebuah senjata pemusnah masal yang menggunakan energi yang berasal dari pemecahan inti atom (reaksi fisi).

Sebagaimiana dilansir oleh heritagedaily.com, adalah ahli kimia Jerman Otto Hahn dan asistennya Fritz Strassmann yang, berhasil melakukan pemecahan inti atom uranium pada Desember 1938. Hal ini menjadi titik tolak untuk sejumlah percobaan yang berkaitan dengan pemanfaatan energi nuklir, khususnya proyek nuklir militer Jerman.

Menyusul keberhasilan itu, Adolf Hitler memerintahkan pengembangan senjata nuklir lewat sebuah proyek sains yang diberinama Uranverein (Uranium Club) atau Uranprojekt (Uranium Project). Tokoh-tokoh ilmuan yang berperan penitng dalam proyek ini adalah: Kurt Diebner, Abraham Esau, Walther Gerlach, dan Erich Schumann.

Sayangnya proyek ini tidak berhasil untuk menghasilkan sebuah bom atom akibat sabotase yang dilakukan sekutu menjelang akhir perang dunia II. Akibatnya, Amerika yang sebenarnya terlambat mengembangkan bom atom daripada Jerman dapat menjadi negara pertama yang mampu mewujudkan senjata pemusnah masal itu untuk pertama kali di tahun 1945.

 

2. Ditemukan dan dikembangkan berdasarkan teori relatifitas Einstein

Disebut Sebagai Senjata Kiamat, Ini 7 Fakta Tentang Bom Nuklirformula Einstein yang terkenal (pexels.com/Jeshoots.com)

Dilansir dari wikipedia.org, orang yang disebut sebagai bapak bom atom adalah Julius Robert Oppenheimer, seorang warga negara Amerika Serikat keturunan Yahudi. Ia berhasil menemukan bom atom yang menggunakan prinsip pembelahan inti atom (reaksi fisi). Senjata itu pertama kali diujicoba pada tanggal 14 Juli 1945 di Amerika Serikat. Keberhasilan penemuan bom atom Oppenheimer adalah buah dari proyek Manhattan yang telah dimulai sejak Agustus 1942.

Namun keberhasilan Oppenheimer sendiri tidak bisa dilepaskan dari jasa Enrico Fermi yang merintis penemuan reaktor nuklir pada tahun 1934. Enrico Fermi adalah ilmuan Italia keturunan Yahudi yang mengungsi ke Amerika akibat politik rasial Fasis Italia dan Nazi Jerman.

Baik reaktor nuklir Fermi maupun bom atom Oppenheimer didasarkan atas teori relatifitas Einstein tentang hubungan masa dan energi. Menurut Einstein, ketika masa dimusnahkan akan terbebas sejumlah besar energi. Hubungan antar masa dan energi dirumuskan dalam rumus paling terkenal E=mc²  di mana E adalah besaran energi yang dihasilkan, m adalah masa dan c adalah kecepatan cahaya sekira 300.000 Km/detik. Lewat ledakan bom atom, teori dan formula Einstein terbukti.

 

3. Sampai saat ini hanya satu negara yang pernah merasakan dashyatnya ledakan senjata nuklir

Disebut Sebagai Senjata Kiamat, Ini 7 Fakta Tentang Bom Nuklirkehancuran akitab bom atom di Nagasaki (pixabay.com/Wikilmages)

Negara yang pernah merasakan kengerian senjata nuklir adalah Jepang. Pada saat perang dunia ke II, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di dua kota industri Jepang, yakni Hisroshima pada tanggal 6 Agustus dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus pada tahun 1945.

Tujuan Amerika Serikat manjatuhkan bom atom ke kedua kota tersebut justru untuk mengakhiri perang sesegera mungkin, karena Jepang sangat kuat dan belum mau menyerah. Jika peperangan dilakukan dengan invasi ke daratan Jepang, akan timbul makin banyak korban dan memakan banyak waktu dan biaya.

Ledakan bom atom di kedua kota intu tidak hanya mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan fasilitas di seantero kota, tetapi juga mengakibatkan kematian massif. Korban yang bertahan dari ledakan pun mengalami penderitaan akibat radisi radioaktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Banyak dari korban itu yang menderita kanker kulit, kebutaan atau kelumpuhan permanen. Dampak psiks pun sangat mengerikan. Ledakan itu menciptakan trauma berkepanjangan dan ketidakstabilan emosional yang diderita oleh korban.

 

4. Hanya 9 negara yang dikonfirmasi memiliki bom atom

Disebut Sebagai Senjata Kiamat, Ini 7 Fakta Tentang Bom Nuklirparade rudal berhulu ledak nuklir Dong Feng milik Tiongkok (amazonaws.com via fas.org)


Dilansir dari Federation of American Scientist.com, hanya terdapat 9 negara yang memiliki senjata nuklir. Berikut ini adalah 9 negara yang memiliki senjata nuklir beserta perkiraan jumlah hulu ledak yang aktif pada tahun 2022:

Rusia (5977); Amerika Serikat (5428); Cina (350); Prancis (290); Inggris (225); Pakistan (165); India (160); Israel (90); Korea Utara (20).

Di luar negara-negara itu, Ukraina pernah memilikinya bahkan sempat menjadi negara dengan kekuatan nuklir terbesar nomor 3 di dunia.  Namun sekitar 3 tahun sejak kemerdekaannya dari Uni Soviet, negara ini melucuti senjatanya dan memberikannya kepada Rusia pada tahun 1994 lewat memorandum Budapest.

Afrika Selatan pernah mengembangkan senjata nuklirnya pada tahun 1980-an namun tidak melanjutkannya lagi. Sejak tahun 1991, negara ini menandatangani kesepakatan non-proliferasi senjata nuklir yang membuatnya termasuk ke dalam negara non senjata nuklir.

5. Kepunahan manusia akan terjadi jika semua bom atom diledakkan

Disebut Sebagai Senjata Kiamat, Ini 7 Fakta Tentang Bom Nuklirilustrasi kiamat akibat bom nuklir (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Dalam suatu simulasi, seperti dilansir dari thebulletin.org, jika dua negara pemilik senjata nuklir terbesar: Russia dan Amerika Serikat jual beli serangan, maka secara langsung akan membunuh sekitar 360 juta orang. Mereka yang hidup pun tidak dapat dipastikan akan bertahan. Hasil ledakan itu akan menyebarkan radioaktif yang meracuni udara. Langit akan gelap dan hujan beracun akan terjadi. Sinar matahari akan terhalang dan mempengaruhi proses fotosintesis. Sebagian lapisan ozon pun akan sobek dan membuat dunia rentan terhadap dampat negatif sinar ultraviolet. Semua ini menyakibatkan gagal panen di mana-mana. Orang akan susah membangun pertanian. Kelaparan hebat akan terjadi dan diperkirakan dampak lanjutan dari perang ini akan membunuh 5 miliar orang.

Itu baru simulasi perang nuklir penuh antara dua negara terbesar pemilik nuklir, belum termasuk ketujuh negara lainnya. Penggunaan senjata nuklir artinya kiamat bagi manusia. Sangat mengerikan bukan?

6. Prosedur penggunaan atau peluncuran bom atom

Disebut Sebagai Senjata Kiamat, Ini 7 Fakta Tentang Bom Nuklirkoper yang disebut sebagai "football" sebagai pemicu hulu ledak nuklir (smithsonianmag.com/Jamie Chung)

Mengingat dampaknya yang tidak main-main, penggunaan senjata nuklir dalam medan peperangan harus melewati prosedur tertentu. Dua negara kuat dalam penggunaan bom atom, Rusia dan Amerika memiliki doktrin militer yang hampir sama dalam prosedur peluncuran bom atomnya. Keduanya menempatkan presiden sebagai satu-satunya orang yang memiliki hak prerogatif untuk memerintahkan peluncuran peluru kendali berhulu ledak nuklir.

Konstitusi Amerika menyatakan bahwa Presiden Amerika tidak memerlukan tambahan keputusan pihak lainnya untuk secara sah meluncurkan sebuah rudal nuklir. Dalam kenyataannya, biasanya presiden akan meminta pertimbangan kepala staf militer untuk membuat keputusan ini. Namun pertimbangan itu hanyalah sebatas suara konsultatif. Keputusan final tetap berada di tangan presiden. Namun supaya perintah itu dapat dilaksanakan, presiden harus menggunakan kode keamanan tertentu dan harus melewati rantai komando yang tersedia sehingga perintah itu legal dan sah secara hukum.

Sementara itu, konstitusi Rusia juga menyatakan bahwa presidennya memiliki kuasa penuh untuk meluncurkan rudal nuklir tanpa dapat dibantah oleh parlemen sekali pun. Presiden akan menelepon staf militer yang bertugas untuk segera meluncurkan senjata nuklir ketika situasi tertentu memungkinkan dan memaksa mereka untuk melakukannya.

Baik presiden Amerika maupun Rusia bisanya membawa koper tertentu yang berisi kode dan tombol peluncuran senjata nuklir.

 

7. Senjata nuklir justru merupakan alat penjaga perdamaian dunia

Disebut Sebagai Senjata Kiamat, Ini 7 Fakta Tentang Bom Nuklirilustrasi dukungan terhadap ketiadaan perang (pixabay.com/murrrchalla)

Mungkin terdengar sebagai sebuah ironi, namun inilah kenyataannya. Para pemilik senjata nuklir umumnya mengembangkan senjata tersebut untuk mengimbangi negara musuh politik mereka yang telah memiliki lebih dahulu. Contohnya Uni-soviet mengembangkannya untuk membendung kekuatan Amerika. India mengembangkannya untuk mengimbangi Cina, dan Pakistan untuk mengimbangi India. 

Kepemilikan senjata nuklir antara dua negara bersebrangan justru menimbulkan keseimbangan kekuatan, dan dalam aritan tertentu kedamaian. Hal ini terjadi karena masing-masing pemilik senjata nuklir sangat menyadari kehancuran yang akan ditimbulkan oleh senjata itu. Ketika salah satu memutuskan untuk meluncurkan rudal nuklirnya, hal itu akan meprovokasi negara lawan untuk melakukan hal yang sama.

Itulah sebabnya sejak perang dunia II selesai kita tidak pernah melihat negara-negara adidaya seperti Amerika atau Rusia terlibat secara langsung dalam sebuah perang dan masing-masing menahan diri ketika salah satu di antaranya telah memasuki arena peperangan. Hal ini tak lain dan tak bukan justru diakibatkan oleh keberadaan senjata nuklir itu sendiri. Jika keduanya terlibat secara langsung dikhawatirkan penggunaan senjata nuklir adalah salah satu opsi yang akan menimbulkan kiamat.

Baca Juga: Lise Meitner, Penemu Fisi Nuklir yang Menentang Senjata Nuklir

Paris Ohoiwirin Photo Writer Paris Ohoiwirin

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya