Sebelum Mengenal Sabun, Inilah 5 Cara Mencuci Pakaian ala Romawi Kuno

Jasa laundry pertama kali muncul di Romawi Kuno, lho

Pakaian kotor yang menumpuk memang menggangu pandangan mata. Mencucinya dengan detergen atau sabun cuci pakaian adalah pilihan yang tepat.

Varian detergen di zaman sekarang sudah beragam. Mulai dari yang biasa saja sampai yang memberikan keharuman semerbak bunga yang tahan lama. Tidak hanya itu, keberadaan mesin cuci di era modern ini membuat kegiatan mencuci menjadi praktis dan irit tenaga.

Namun, menoleh jauh ke belakang pada era peradaban kuno, kegiatan mencuci tidaklah sepraktis saat ini. Pada era tersebut, belum ditemukan sabun pencuci pakaian layaknya detergen.

Lalu, bagaimana cara mereka membersihkan pakaian? Yuk, simak uraiannya di bawah ini.

1. Menggunakan berbagai jenis alkali

Sebelum Mengenal Sabun, Inilah 5 Cara Mencuci Pakaian ala Romawi Kunopenelope.uchicago.edu/Miko Flohr

Jasa laundry pertama kali muncul pada era Romawi Kuno yang dikenal dengan sebutan fullones. Pada saat itu, para fullones menggunakan alkali untuk mencuci pakaian orang-orang Romawi Kuno. Hal tersebut terbukti ampuh karena alkali merupakan senyawa kimia yang dapat mengangkat noda darah, kotoran, dan minyak yang ada pada kain atau pakaian.

Pakaian bangsa Romawi Kuno kebanyakan berbahan dasar wol yang berwarna terang. Sebab itulah, noda sekecil apapun bisa terlihat menempel pada pakaian. Biasanya orang-orang Romawi Kuno akan memberikan pakaian kotor mereka kepada fullones. Kemudian para fullones akan mencuci pakaian mereka dengan teknik menginjak-injak pakaian di dalam sebuah bak.

2. Menggunakan lemak hewan yang dicampur dengan abu gunung

Sebelum Mengenal Sabun, Inilah 5 Cara Mencuci Pakaian ala Romawi Kunokimrendfeld.wordpress.com/Wold-Gang Adam

Pada era Romawi Kuno, terdapat sebuah legenda yang berkaitan dengan Gunung Sapo yang berdiri di hulu sungai Tiber. Gunung tersebut merupakan gunung fiksi yang seharusnya berada di daerah Roma, Italia sekarang. 

Dalam legenda, diceritakan bahwa bangsa Romawi Kuno biasa mengorbankan hewan di lereng gunung tersebut. Hewan dibiarkan membusuk hingga lemak dari hewan tersebut bercampur dengan abu gunung.

Kombinasi antara lemak hewan dan abu gunung menciptakan sebuah sabun primitif yang mengalir ke sungai tempat para perempuan Romawi Kuno mencuci pakaian. Siapa sangka, sabun primitif tersebut terbukti ampuh menghilangkan noda pada pakaian mereka.

Baca Juga: 8 Penemuan Bangsa Romawi Kuno yang Masih Digunakan hingga Kini  

3. Menggunakan urin manusia yang bercampur air

Sebelum Mengenal Sabun, Inilah 5 Cara Mencuci Pakaian ala Romawi Kunopenelope.uchicago.edu/Miko Flohr

Bangsa Romawi Kuno memiliki sebuah kamar kecil atau toilet yang sengaja dibuat untuk menampung urin manusia. Nantinya tampungan urin tersebut akan dikirim ke tempat fullones untuk mencuci pakaian. Urin menjadi alternatif pengganti sabun yang dinilai lebih efektif menghilangkan noda.

Sama halnya dengan alkali, tenik mencuci yang dilakukan fullones adalah dengan menginjak-injak pakaian yang telah disiram urin manusia dan air di dalam sebuah bak. Setidaknya ada empat orang laki-laki yang melakukan kegiatan mencuci ini.

4. Menggunakan nitrum

Sebelum Mengenal Sabun, Inilah 5 Cara Mencuci Pakaian ala Romawi Kunopenelope.uchicago.edu/Miko Flohr

Nitrum adalah bahasa latin dari nitrogen. Senyawa nitrogen yang bercampur dengan hidrogen di dalam air dikenal ampuh menghilangkan noda pada pakaian. Masih dengan menggunakan jasa fullones, pakaian akan direndam lalu di injak-injak bak sedang dicuci dalam mesin cuci.

Setelah di cuci, pakaian akan dijemur hingga kering. Kemudian pakaian yang kering akan di sikat dengan kulit landak agar bulu wolnya kembali lembut. Teknik ini selalu dilakukan oleh jasa laundry fullones.

5. Menggunakan tanah Sardinia

Sebelum Mengenal Sabun, Inilah 5 Cara Mencuci Pakaian ala Romawi Kunokimrenfeld.wordpress.com/Wold-Gang Adam

Sardinia merupakan sebuah daerah provinsi pada era Romawi Kuno. Saat ini Sardinia terletak diantara Italia, Spanyol, dan Tunisia. Seorang penulis sejarah, Plinius Muda menuliskan bahwa seharusnya pakaian dicuci dengan menggunakan tanah Sardinia.

Tanah Sardinia dicampurkan dengan air untuk mencuci pakaian. Entah apa alasannya. Mungkin karena tanah mengandung beberapa senyawa yang bisa digunakan untuk mengangkat noda asam, seperti natrium dan magnesium. Teknik mencucinya pun sama dengan teknik yang selalu dilakukan fullones

Itulah beberapa alternatif pengganti sabun pencuci pakaian yang marak digunakan pada era peradaban Romawi Kuno. Seiring perkembangan aman, cara-cara tersebut mulai ditinggalkan dan beralih ke sabun yang sesungguhnya.

Sabun-sabun sekarang pun tak lain merupakan perkembangan dari sabun-sabun primitif peradaban kuno terdahulu. Hal tersebut terbukti karena komposisi lemak hewani dan berbagai alkali ada di beberapa sabun pencuci pakaian modern saat ini.

Baca Juga: 5 Pelajaran Penting Stoisisme, Filsafat Romawi Kuno Berumur 2000 Tahun

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya