7 Fakta Sejarah Air di Alam Semesta, Bermula dari Big Bang!

Tahukah kamu jika lautan di Bumi berasal dari asteroid?

Air merupakan komponen yang paling penting untuk menunjang kehidupan seluruh makhluk hidup. Itulah mengapa sebanyak 70 persen permukaan Bumi ditutupi oleh air.

Molekul-molekul air terbentuk sekitar miliaran tahun lalu, tepatnya setelah peristiwa Big Bang terjadi. Ini tentu menyisakan tanya, dari mana asal air yang berada di Bumi? Apakah dari luar angkasa? Cari tahu jawabannya di bawah ini, yuk!

1. Hidrogen dan oksigen terbentuk setelah Big Bang

7 Fakta Sejarah Air di Alam Semesta, Bermula dari Big Bang!ilustrasi garis waktu peristiwa Big Bang (dok. NASA)

Hidrogen dan oksigen adalah dua senyawa yang membentuk molekul air. Dilansir ALMA Observartory, keduanya terbentuk setelah peristiwa ledakan dahsyat yang disebut sebagai Big Bang.

Akan tetapi, dua senyawa ini harus menunggu sekitar ribuan hingga jutaan tahun lagi untuk terbentuk dengan sempurna. Tepatnya 380 ribu tahun untuk hidrogen dan 600 juta tahun untuk oksigen. 

Ini karena alam semesta masih terlalu panas dan kompleks untuk membentuk suatu senyawa. Jadi, harus menunggu hingga temperaturnya mendingin terlebih dahulu.

2. Sumber molekul air terbesar ada pada bintang yang sudah mati

7 Fakta Sejarah Air di Alam Semesta, Bermula dari Big Bang!citra nebula Orion (dok. NASA/ESA/Hubble)

Jika kamu berpikir bahwa Bumi adalah tempat yang kaya akan oksigen, maka kamu keliru. Faktanya, bintang mati lah yang menyimpan kekayaan itu. Ya, oksigen yang tersebar ke seluruh alam semesta yakni berasal dari bintang mati. Oksigen ini akan bertemu hidrogen di atmosfer lalu membentuk molekul uap air yang melimpah.

Seperti data yang diperoleh Teleskop Hubble dari pengamatan nebula Orion dan Helix. Di sana terdapat kelimpahan molekul air, baik dalam bentuk gas maupun cair, yang masih terbentuk hingga saat ini.

3. Waduk terbesar ada di kuasar yang berjarak 12 miliar tahun cahaya

7 Fakta Sejarah Air di Alam Semesta, Bermula dari Big Bang!Ilustrasi kuasar penyimpan cadangan air (dok. NASA)

Dua tim astronom NASA menemukan waduk atau penyimpanan cadangan air terbesar di alam semesta berasal dari kuasar (galaksi aktif yang kuat) yang berjarak 12 miliar tahun cahaya dari Bumi. Jumlah airnya setara dengan 140 triliun kali lipat keseluruhan air di muka bumi.

Matt Bradford, ilmuwan dari NASA's Jet Propulsion Laboratory menyebutkan bahwa lingkungan di sekitar kuasar sangat unik, sehingga bisa memproduksi air dalam jumlah yang sangat besar. Penelitian tentang kuasar ini telah dipublikasi dalam Astrophysical Journal Letters.

Baca Juga: Prediksi Ilmuwan, 5 Penyebab Kerusakan dan Kematian Bumi di Masa Depan

4. Lautan di Bumi berasal dari asteroid

7 Fakta Sejarah Air di Alam Semesta, Bermula dari Big Bang!Ilustrasi asteroid menabrak Bumi (dok. NASA/Don Davis)

Miliaran tahun lalu, asteroid yang tak terhitung jumlahnya menghujani Bumi secara terus menerus. Dilansir Astronomy, benda langit ini membawa air dalam jumlah besar di intinya. Dari tabrakan tersebut, terbentuklah lautan di Bumi. 

Para ilmuwan menyatakan jika sebagian besar susunan kimia lautan Bumi berasal dari asteroid. Seiring berjalannya waktu, lautan tersebut berevolusi menjadi lautan yang kita kenal saat ini.

5. Venus diduga sebagai planet lautan pertama di tata surya

7 Fakta Sejarah Air di Alam Semesta, Bermula dari Big Bang!ilustrasi Venus dulu (kanan) dan sekarang (kiri) (dok. NASA)

Venus adalah planet kedua di tata surya, tepatnya bersebelahan dengan Bumi. Pada miliaran tahun lalu, Venus diyakini memiliki kandungan air yang sangat melimpah.

Menurut NASA, Venus bisa jadi merupakan planet pertama yang memiliki lautan di tata surya. Ini berdasar pada keberadaan air di Venus yang diperkirakan muncul sejak awal pembentukannya. 

Kelimpahan air tersebut sempat menjadikan Venus sebagai planet layak huni hingga dua miliar tahun mendatang. Namun, saat ini planet tersebut telah berevolusi menjadi sangat panas nan mematikan.

6. Mars kehilangan 87 persen kandungan airnya

7 Fakta Sejarah Air di Alam Semesta, Bermula dari Big Bang!ilustrasi Mars miliaran tahun lalu (dok. NASA/GSFC)

Sama seperti Venus, Mars dulunya memiliki air yang sangat melimpah. Namun sayangnya sekitar tiga atau empat miliar tahun lalu, si planet merah harus kehilangan sebagian besar jumlah airnya.

Bencana bermula dari melemahnya medan magnet di Mars yang menyebabkan tak terkendalinya radiasi sinar ultraviolet. Akibatnya, elemen-elemen penunjang kehidupan di Mars terlontar jauh ke luar atmosfer.

NASA mengungkap jika sekitar 87 persen air di Mars menghilang. Sedangkan, sisanya terperangkap di dalam permukaan dan kadang terlihat mengalir dari pegunungan ke wilayah yang lebih landai.

7. Kelimpahan air di bulan-bulan tata surya

7 Fakta Sejarah Air di Alam Semesta, Bermula dari Big Bang!ilustrasi uap air di Europa, satelit Jupiter (earthsky.org)

Molekul air tak hanya ditemukan di planet, komet, dan asteroid saja, melainkan ada pada bulan-bulan yang mengorbit planet tata surya. Dilansir NASA, berikut daftar bulan yang diduga memiliki air dan lautan bawah permukaannya.

  • Europa, Jupiter;
  • Ganymede, Jupiter;
  • Calisto, Jupiter;
  • Enceladus, Saturnus;
  • Titan, Saturnus;
  • Mimas, Saturnus;
  • Triton, Neptunus.

Perjalanan air dari Big Bang hingga ke seluruh alam semesta ternyata sangatlah panjang. Untuk itu, sudah sepatutnya kita bersyukur akan kelimpahan air di Bumi kita ini. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuanmu, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Europa, Salah Satu Bulan yang Mengorbit Planet Jupiter

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya