6 Perempuan Paling Berpengaruh pada Masa Romawi Kuno, Panutan!

Mereka adalah role model perempuan hebat Romawi Kuno

Peradaban Romawi Kuno terkenal karena kebengisan para diktatornya. Mereka akan menghalalkan segala cara demi meraup keuntungan pribadi masing-masing. Akan tetapi, di balik kerasnya para penguasa Romawi Kuno, selalu ada sosok perempuan lemah lembut yang memiliki peran penting di hidup mereka.

Perempuan tersebut bisa jadi seorang ibu atau istri yang memberikan berbagai macam pengaruh kepada para penguasa Romawi Kuno. Selain sosok ibu dan istri, ada pula beberapa perempuan yang berhasil mengambil peran dan sangat berpengaruh di pemerintahan Romawi Kuno pada masanya. Siapa saja mereka? Yuk, simak uraiannya berikut ini.

1. Aurelia Cotta

6 Perempuan Paling Berpengaruh pada Masa Romawi Kuno, Panutan!romeandart.eu

Aurelia Cotta adalah ibu dari Gaius Julius Caesar. Ia lahir di Roma pada tahun 120 sebelum masehi dan tumbuh bersama keluarga yang paling disegani seantero Republik Romawi Kuno kala itu. Ayahnya, Lucius Aurelius Cotta adalah seorang konsultan pada tahun 119 sebelum masehi.

Aurelia Cotta terkenal karena kepiawaiannya dalam mendidik anak-anaknya, yaitu Julia Mayor, Julia Minor, dan sang diktator Romawi Kuno Gaius Julius Caesar. Menurut sejarawan Tacticus, Aurelia Cotta adalah sosok ibu yang paling ideal atau yang populer disebut 'Roman matron' pada era Romawi Kuno.

Begitu pula seorang penulis sejarah, Plutarch menuliskan bahwa Aurelia Cotta adalah seorang wanita yang bijaksana. Ia menjadi perempuan yang sangat dihormati pada era Romawi Kuno.

Aurelia Cotta bersama keluarganya sangat berpengaruh dalam mendidik dan melindungi anak-anaknya. Karena sang suami, Gaius Julius Caesar Mayor sering bepergian, ia jadi menanggung sebagian besar tugas orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. 

Peran Aurelia Cotta sebagai ibu terus ia emban sepanjang masa, bahkan ketika ketiga anaknya tumbuh dewasa dan berumah tangga. Seperti yang ia lakukan ketika Gaius Julius Caesar terlibat perseteruan dengan diktator Lucius Cornelius Sulla.

Caesar diperintahkan oleh Sulla untuk menceraikan istrinya, Cornelia Cinna, hanya karena perempuan itu merupakan anak dari rival Sulla. Caesar pun menolak dan itu artinya Caesar menempatkan dirinya dalam bahaya.

Akan tetapi, Aurelia Cotta datang dengan membawa seluruh orang terkemuka di Romawi Kuno untuk memenangkan petisi pengampunan Caesar, seperti yang ditulis oleh sejarawan Suetonius dalam bukunya yang berjudul 'On Grammanians'.

2. Cornelia Africana

6 Perempuan Paling Berpengaruh pada Masa Romawi Kuno, Panutan!museefabree.montpellier-agglo.com/French Painter

Cornelia Africana adalah anak dari seorang pahlawan Perang Punic Kedua, Scipio Africanus Mayor. Cornelia disebut-sebut sebagai contoh prototipe perempuan Romawi Kuno kala itu. Ia juga mendapat gelar 'Roman matron' karena kepiawaiannya dalam mendidik anak-anaknya.

Berbeda dengan kebanyakan perempuan bangsawan lain, Cornelia lebih memilih menghabiskan waktunya untuk menekuni bidang sastra dan tulisan. Ia juga memiliki andil besar dalam investasi karier anak-anaknya di masa depan. Seperti pencapaian dua putranya, Tiberius dan Gaius Gracchus dalam karir politik mereka di pemerintahan Republik Romawi Kuno.

Melansir Heritage History, Gracchus bersaudara berhasil memasuki pemerintahan Republik Romawi Kuno. Hal tersebut tak lain berkat peran dan dukungan Cornelia di belakang layar. Gracchuss bersaudara memiliki rencana yang mulia untuk memerjuangkan hak-hak rakyat golongan kelas bawah di Roma.

Rencana tersebut ditempuh keduanya dengan mengupayakan reformasi pada bidang agraria. Namun, banyak pihak di dalam senat yang tak menyukai rencana tersebut. Hingga pada akhirnya, Tiberius dan Gaius Gracchus dibunuh oleh musuh-musuh mereka yang menentang reformasi agraria.

Lalu bagaimana reaksi Cornelia saat mengetahui kedua putranya terbunuh? Cornelia menerima kabar kematian putra-putranya dengan sangat terhormat. Ia tahu bahwa kedua putranya sedang memerjuangkan reformasi agraria yang mulia dan itu artinya baik Tiberius maupun Gaius Gracchus meninggal dalam keadaan terhormat.

Cornelia sangat dikagumi dan dipuji-puji oleh khalayak luas karena kecerdasan dan kebajikan semasa hidupnya. Oleh karena itu, orang-orang di Roma mendirikan sebuah patung untuk menghormati Cornelia setelah ia meninggal.

3. Fulvia

6 Perempuan Paling Berpengaruh pada Masa Romawi Kuno, Panutan!wikimedia.org/Svedomsky

Fulvia adalah seorang politisi perempuan pada masa Romawi Kuno. Ia terlahir dari keluarga politisi yang memiliki hubungan baik dengan pemerintah Republik Romawi Kuno. Tidak hanya di dunia politik, Fulvia juga terlibat dalam dunia militer Republik Romawi Kuno pada saat itu.

Peranan Fulvia di dunia politik dan militer Republik Romawi Kuno sangat terkenal, terutama ketika ia menikah dengan seorang triumvir, Antony Marcus. Seorang penulis sejarah, Plutarch dalam bukunya menuliskan bahwa Fulvia adalah seorang perempuan yang tak memikirkan pekerjaan rumah. Ia lebih senang menemani Antony kemana pun, bahkan ke tempat kamp para pasukan militer.

Keunggulan Fulvia dalam politik dan militer Romawi Kuno sudah tidak diragukan lagi. Fulvia kerap kali menjadi orang di balik layar kesuksesan karier politik Anthony Marcus. Fulvia juga terkenal karena kepiawannya dalam memengaruhi para penguasa Romawi Kuno dengan taktik politik dan militer yang ia miliki. 

Namun sayangnya, kisah cinta Fulvia dan Anthony tidak semulus karier keduanya dalam dunia politik. Anthony lebih memilih menetap di Egypt bersama Cleopatra dibandingkan pulang ke Roma untuk Fulvia. Bahkan di hari sebelum kematian Fulvia, Anthony tetap tidak menemui Fulvia hingga maut benar-benar menjemput Fulvia dengan damai.

Baca Juga: 7 Fakta Terselubung tentang Romawi Kuno, Jarang Diketahui!

4. Livia Drusilla

6 Perempuan Paling Berpengaruh pada Masa Romawi Kuno, Panutan!wikimedia.com/George E. Koronaius

Livia Drusilla adalah istri dari kaisar Romawi Augustus. Tidak hanya berperan sebagai istri, ia juga merupakan penasihat dan orang kepercayaan kekaisaran suaminya. Livia dan Augustus menjalani rumah tangga yang harmonis selama 51 tahun.

Meskipun tidak dikaruniai seorang anak dari pernikahannya dengan Augustus, Livia berhasil mendidik anak dari pernikahan sebelumnya menjadi seorang kaisar Romawi selanjutnya, yakni Kaisar Tiberius.

Livia merupakan prototipe matron para bangsawan Romawi kuno pada saat itu. Meskipun bergelimang harta, ia bersama Augustus memilih untuk hidup dalam kesederhanaan di Bukit Palatium. Penampilan Livia pun jauh dari kata mewah, ia tidak suka memakai pakaian dan perhiasan yang berlebihan.

Livia juga terkenal karena kesetiaannya pada Augustus. Ia selalu berada di samping Augustus untuk mendukung segala bentuk kebijakan reformasinya. Sungguh sebuah contoh rumah tangga Romawi Kuno yang harmonis, bukan? 

World History Encyclopedia dalam lamannya menuliskan bahwa Augustus selalu menghargai pendapat Livia. Oleh sebab itu, peran Livia diakui oleh banyak orang di kekaisaran sebagai seseorang yang memiliki pengaruh signifikan terhadap urusan administrasi kekaisaran suaminya. Livia juga dikenal sebagai sosok yang dermawan dan selalu menasihati August untuk menjadi sosok yang murah hati kepada para musuh politiknya.

Setelah Augustus meninggal, Livia diberi gelar kehotmatan 'Augusta' oleh Augustus. Livia kemudian melanjutkan pemerintahan kekaisaran Romawi dengan nama baru, Julia Augusta.

5. Hortensia

6 Perempuan Paling Berpengaruh pada Masa Romawi Kuno, Panutan!haikudeck.com

Hortensia adalah seorang orator ulung pada era Republik Romawi Kuno. Salah-satu orasinya yang terkenal dan berpengaruh adalah orasi yang menentang usulan perpajakan Triumvirat.

Pada masa itu, tiga orang triumvir, Antony Marcus, Octavian, dan Lepidus memiliki usul untuk mengumpulkan dana perang dengan mewajibkan pajak 1.400 properti perempuan ningrat di Romawi Kuno. Usulan itu ditentang keras oleh Hortensia dalam orasinya di Forum Romawi. 

Melansir Britannica, Hortensia menyatakan bahwa para kaum perempuan ningrat tidak akan memberikan dana untuk kepentingan perang yang mereka sendiri tak terlibat di dalamnya. Kemudian, ia melanjutkan jika perempuan ningrat akan ikut andil dalam menentang musuh tapi tidak dengan membayar perang.

Orasi Hortensia tersebut sontak membuat tiga triumvir terkejut dan marah. Namun, Hortensia tetap pada pendiriannya untuk menentang usulan perpajakan yang ia rasa sangat merugikan kaum perempuan ningrat. Alhasil, setelah melalui perdebatan panjang, para triumvir memberi keringanan dengan menurunkan harga pajak dan menerapkannya juga pada laki-laki.

6. Helena

6 Perempuan Paling Berpengaruh pada Masa Romawi Kuno, Panutan!m.wikimedia.com

Helena adalah seseorang yang berpengaruh dalam sejarah kepercayaan Kristen pada era Romawi Kuno. Helena menikah dengan Konstantinus Klorus yang kemudian ditunjuk sebagai kaisar Romawi kala itu. Namun, Helena diceraikan setelah Klorus naik takhta dengan alasan politis agar Klorus dapat menikahi anak kaisar terdahulu, seperti yang ditulis oleh penulis sejarah Bernadette McCarver Snyder.

Dari pernikahannya dengan Kaisar Konstantinus Klorus, ia melahirkan seorang anak yang bernama Konstantinus Agung, calon kaisar Romawi Kuno selanjutnya. Tiga belas tahun kemudian, Konstantinus Agung resmi menjadi kaisar menggantikan ayahnya. 

Karena Konstantinus Agung sangat menyayangi ibunya, ia mengeluarkan ultimatum bagi seluruh orang di Romawi Kuno untuk menghormati Helena. Tidak hanya itu, wajah Helena pun tercetak pada koin mata uang Romawi Kuno pada masa itu.

Helena terkenal karena ketaatannya pada kepercayaan Kristen setelah Kaisar Konstantinus mengakui agama Kristen di seluruh penjuru Romawi. Kemudian Helena mengabdi kepada gereja dan membangun banyak gereja di daerah-daerah seperti Palestina. Helena juga dikagumi dan dipuji-puji banyak orang karena sifat ramah-tamahnya kepada para tawanan, tentara, dan kaum miskin.

Itulah beberapa perempuan yang memiliki pengaruh besar pada masa Peradaban Romawi Kuno. Peran perempuan bukanlah suatu hal yang boleh diremehkan, apalagi pada zaman sekarang yang sudah modern. Tidak ada lagi istilah patriarki yang membatasi perempuan untuk terus berkarya.

Baca Juga: 8 Penemuan Bangsa Romawi Kuno yang Masih Digunakan hingga Kini  

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya