Sadis, 6 Bayi Hewan Ini Suka Membunuh Saudaranya Sendiri

Meski kejam, namun itu diperlukan untuk bertahan hidup

Setiap jenis hewan di dunia ini perlu berupaya untuk bertahan hidup. Ada banyak ancaman yang bisa membuat hewan kehilangan nyawanya, mulai dari hewan predator, keadaan alam yang ekstrem, penyakit, maupun kegiatan manusia. Bahkan, terkadang hewan harus berupaya bertahan hidup dari ancaman sesama spesiesnya sendiri.

Beberapa jenis hewan sudah harus menghadapi ancaman dari spesiesnya sendiri sejak bayi. Mereka harus bertarung dengan sesama saudaranya supaya bisa bertahan hidup. Hanya yang kuat yang bisa bertahan, sementara yang lemah bakal kalah dan mati. Inilah contoh 6 hewan yang sejak bayi sudah harus saling bunuh dengan saudaranya supaya bisa bertahan hidup.

1. Elang emas 

Sadis, 6 Bayi Hewan Ini Suka Membunuh Saudaranya Sendiribirdguides.com

Pertama ada elang emas (Aquila chrysaetos), elang yang persebarannya mencakup Eurasia, Afrika, serta Amerika Utara. Menurut laman Animal Diversity, induk elang emas umumnya menghasilkan 2 telur, dengan jarak antar telur 3-4 hari. Setelah dierami, kedua telur akan menetas dengan jarak beberapa hari pula.

Bayi elang yang lahir lebih dulu umumnya berukuran jauh lebih besar dan lebih kuat daripada yang kedua. Maka biasanya bayi yang pertama akan membunuh adiknya supaya bisa mendominasi makanan yang dibawakan oleh induknya. Hal itu terutama sering terjadi apabila makanan sedang sulit didapat.

2. Hiena 

Sadis, 6 Bayi Hewan Ini Suka Membunuh Saudaranya Sendiriphys.org

Saling bunuh antar saudara kandung juga bisa terjadi pada mamalia. Salah satunya adalah hiena. Laman New Scientist menyebut bahwa bayi hiena tutul (Crocuta crocuta) secara alami memiliki naluri untuk menyerang saudaranya sendiri. Itu terbukti dimana bayi hiena biasanya akan menyerang adiknya hanya beberapa menit setelah dilahirkan!

Terkadang, bayi hiena bahkan akan menyerang saudaranya yang masih terbungkus kantung ketuban. Jika saudaranya selamat pun, persaingan akan terus berlanjut. Biasanya hiena yang lebih tua akan menjadi lebih dominan, termasuk dalam memperebutkan susu induknya. Hal ini kadang menyebabkan adiknya tidak mendapat cukup nutrisi dan akhirnya mati.

3. Hiu macan pasir 

Sadis, 6 Bayi Hewan Ini Suka Membunuh Saudaranya Sendirismithsonianmag.com

Persaingan antar saudara pada hiu macan pasir (Carcharias taurus) malah terbilang lebih parah lagi. Bayi-bayi hiu ini gak hanya sekadar menyerang dan membunuh saudaranya, tapi juga memakannya! Bahkan, kekejaman itu berlangsung bukan pada saat mereka sudah lahir, tapi terjadi di dalam rahim induknya!

Hiu macan pasir berkembang biak secara ovovivipar, yang artinya mereka menghasilkan telur, tapi telurnya menetas di dalam rahim induknya. Nah, embrio yang menetas pertama kali tentu akan bertumbuh lebih besar dari saudara-saudaranya. Maka saat embrio tersebut mencapai ukuran sekitar 10 cm, ia akan memangsa saudara-saudaranya.

Hiu macan pasir betina memiliki 2 rahim, maka biasanya induk hiu ini akan melahirkan 2 bayi yang mendominasi masing-masing rahim. Pada saat keluar dari rahim, bayi hiu macan pasir sudah berukuran 90-125 cm, jauh lebih besar dari ukuran yang bisa mereka capai seandainya tidak memangsa saudara-saudaranya.

Baca Juga: 6 Satwa Endemik Australia Ini Jauh Menggemaskan dari Koala

4. Tawon  

Sadis, 6 Bayi Hewan Ini Suka Membunuh Saudaranya Sendiriharvesttotable.com

Tak hanya hiu, tawon juga punya kebiasaan memakan saudaranya saat masih larva. Laman NBC News menjelaskan bahwa induk tawon dari genus Copidosoma menghasilkan dua telur, satu jantan dan satu betina, yang ia suntikkan ke dalam tubuh seekor inang, misalnya ulat. Lalu kedua telur tersebut masing-masing akan membelah dan menghasilkan ribuan larva.

Tubuh inangnya hanya cukup menyediakan sekitar setengah dari nutrisi yang dibutuhkan larva tawon. Maka larva betina yang secara alami berukuran lebih besar akan mulai memakan saudara-saudaranya sendiri yang jantan. Pada akhirnya, sekitar 80 persen larva tawon yang berhasil tumbuh hingga dewasa adalah betina.

5. Salamander harimau 

Sadis, 6 Bayi Hewan Ini Suka Membunuh Saudaranya Sendirichesapeakebay.net

Salamander harimau (Ambystoma tigrinum) juga bisa menjadi kanibal dan memangsa saudaranya sendiri. Tapi bisa dibilang mereka lebih 'baik' karena hanya akan memangsa saudaranya jika terpaksa. Laman Ask A Biologist menyebut bahwa saat berusia sekitar 4 minggu, salamander harimau akan mulai menjadikan sesama salamander sebagai mangsa.

Uniknya, salamander harimau lebih memilih memangsa salamander yang bukan merupakan saudaranya. Mereka hanya akan memangsa saudaranya sendiri jika benar-benar kekurangan makanan. Malah, dengan memangsa salamander yang bukan saudaranya, mereka sebenarnya membantu saudaranya dengan menyingkirkan pesaing dalam mencari makanan.

6. Burung cuckoo 

Sadis, 6 Bayi Hewan Ini Suka Membunuh Saudaranya Sendiribto.org

Burung cuckoo (famili Cuculidae) juga punya kebiasaan membunuh saudaranya sendiri. Tapi berbeda dengan hewan-hewan lain, burung cuckoo tidak membunuh saudara kandungnya, melainkan saudara tirinya! Kok bisa?

Induk burung cuckoo bisa dibilang adalah salah satu induk hewan paling licik di dunia. Induk burung ini tidak bertelur di sarangnya sendiri, melainkan di sarang burung lain. Tujuannya supaya burung lain itu yang akan memberi makan dan membesarkan anaknya! Biasanya burung cuckoo akan 'menitipkan' telurnya di sarang burung pipit, robin, atau warbler.

Telur burung cuckoo biasanya akan menetas sebelum telur-telur burung lain, sehingga bayi burung cuckoo pun akan berukuran lebih besar daripada saudara-saudara tirinya. Bayi burung cuckoo juga bisa bersuara keras dan menuntut induk angkatnya untuk memberinya makan.

Hal ini biasanya berakibat burung cuckoo mendapat semua makanan dari induk angkatnya, sedangkan saudara-saudara tirinya kekurangan makanan. Terkadang bahkan bayi burung cuckoo akan menyingkirkan telur atau saudara tirinya keluar sarang. Wah, licik banget ya!

Itulah 6 contoh hewan yang kerap membunuh saudaranya saat masih bayi. Meski tampak kejam dan mengerikan, sebenarnya itu semua adalah fenomena alamiah yang penting untuk bertahan hidup. Tanpa melakukan itu, hewan-hewan tersebut bisa jadi justru bakal tumbuh dengan berkekurangan sehingga tidak bisa bertahan hidup dan tidak bisa melestarikan spesiesnya.

Baca Juga: Satwa Purba dari 40 Juta Tahun Lalu, Ini Sejarah Panjang Komodo

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya