Ini 5 Penemuan Manusia yang Terinspirasi dan Meniru dari Alam  

Alam menyediakan model yang bisa ditiru manusia.  

Selama ratusan juta tahun, alam telah memberikan banyak sumber daya untuk manusia. Alam seakan telah menjadi ruang kelas bagi kita, manusia, yang memberikan pengetahuan, solusi, dan inspirasi. Tak heran, jika akhirnya manusia melakukan apa yang disebut biomimikri.

Biomimikri sendiri adalah pendekatan inovasi yang terinspirasi dari alam. Artinya, manusia menciptakan sesuatu dengan meniru sesuatu yang ada di alam, seperti pesawat terbang yang terinspirasi dari burung. Tapi, gak hanya pesawat terbang aja lho. Berikut  5 penemuan manusia yang terinspirasi dari alam.

1. Perekat terinspirasi dari tanaman Arctium.

Ini 5 Penemuan Manusia yang Terinspirasi dan Meniru dari Alam  potret Arctium yang menjadi inspirasi perekat (unsplash.com/ Truly Joy)

Jika kamu pernah bertemu tanaman yang satu ini, setidaknya pasti kamu pernah menemukan bunga Arctium yang menempel di celana atau bajumu dan membuatmu kesal. Hal itu juga yang dirasakan oleh George de Mestral, si penemu perekat.

Dilansir dari Velcro, awal mula ditemukannya perekat sendiri terjadi saat de Mestral sedang berburu dan menemukan ada banyak bunga Arctium yang melekat di celananya. Penasaran dengan bunga tersebut, de Mestral meneliti bagaimana bunga tersebut bisa melekat sedemikian rupa di celananya.

Setelah menemukan cara kerjanya. George de Mestral membuat benda sedemikian rupa yang diberi nama velcro. Dengan cepat, velcro menjadi cara baru untuk melekatkan atau mengencangkan sesuatu dengan mudah.

2. Burung raja udang menginspirasi bentuk kereta peluru atau shinkansen.  

Ini 5 Penemuan Manusia yang Terinspirasi dan Meniru dari Alam  potret burung raja udang (unsplash.com/ Sreenivas)

Kereta peluru atau shinkansen dapat melaju dengan kecepatan 300 kilometer per jam. Namun, pada awalnya, kecepatan shinkansen ini juga menimbulkan suara yang sangat amat keras. Sehingga orang-orang di sekitar rel kereta dapat terbangun.

Hingga salah satu insinyur menemukan solusinya dan solusinya berada di burung raja udang atau kingfisher. Dilansir dari Earth Sky, saat itu seorang insinyur melihat seekor burung raja udang yang melaju cepat untuk memangsa ikan di air namun menghasilkan sangat sedikit percikan di air.

Berangkat dari kejadian itu, sang insinyur menyadari kalau bentuk paruh burung raja udang yang panjang dan pipih adalah kuncinya. Penemuan tersebut diterapkan ke bentuk kereta peluru dan hasilnya? Kereta peluru tidak menimbulkan bunyi yang keras dan bahkan 15% lebih hemat energi.

3. Lumba-lumba dan kelelawar sebagai inspirasi untuk meningkatkan kemampuan SONAR.  

Ini 5 Penemuan Manusia yang Terinspirasi dan Meniru dari Alam  potret lumba-lumba (unsplash.com/ Fabrizio Frigeni)

SONAR (Sound Navigation and Ranging) adalah alat yang menggunakan suara untuk melacak benda di dalam laut atau mengukur jarak. Dilansir dari Science Daily, SONAR sendiri terinspirasi dari ekolokasi yang dilakukan hewan. Dimana mereka menggunakan gelombang suara sebagai alat komunikasi dan navigasi mereka.

Namun, dilansir dari Phys, SONAR buatan manusia saat ini sendiri memiliki keterbatasan untuk mengeluarkan dan menerima gelombang suara. Dan keterbatasan itu tidak ditemukan di lumba-lumba dan kelelawar. Maka dari itu, ilmuwan berniat untuk meneliti dan meniru sistem ekolokasi lumba-lumba dan kelelawar untuk meningkatkan kemampuan SONAR manusia.

4. Tanaman dan kupu-kupu membantu menginspirasi dan mengembangkan panel surya.

Ini 5 Penemuan Manusia yang Terinspirasi dan Meniru dari Alam  potret kupu-kupu dan daun (unsplash.com/ Sian Cooper)

Dilansir dari Yale Scientific, cara kerja panel surya sendiri mengambil contoh dari tanaman. Tanaman menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan energi yang bisa ia gunakan. Begitu juga dengan panel surya yang menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan energi, dalam hal ini listrik.

Bahkan tak berhenti di tanaman saja, dilansir dari The Verge, ilmuwan juga mengembangkan struktur panel surya baru yang terinspirasi dari struktur nano sayap kupu-kupu. Struktur nano sayap kupu-kupu ini membantu meningkatkan efektifitas panel surya hingga dua kali! Menarik bukan?

5. Self Cooled Building yang terinspirasi dari sarang rayap.

Ini 5 Penemuan Manusia yang Terinspirasi dan Meniru dari Alam  potret sarang rayap (unsplash.com/ Jeremy Bezanger)

Di tengah suhu lingkungan yang semakin panas dan biaya AC yang meningkat, pastinya kita memerlukan cara kreatif agar temperatur udara di dalam rumah kita bisa tetap adem. Hal tersebutlah yang sedang dicari oleh para arsitek, mendesain bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalamnya tanpa bantuan alat atau self cooled building.

Dilansir dari Grist, seorang arsitek Zimbabwe bernama Mick Pearce menemukan solusinya dan solusinya terdapat pada sarang rayap! Yaps sarang rayap. Menurut pengamatannya, sarang rayap memiliki sistem ventilasi, sirkulasi udara, dan pengaturan suhu yang optimal. Dimana udara dingin masuk dari bawah dan mendorong udara panas keluar dari cerobong.

Oleh karena itu, ia dan timnya mencoba untuk mendesain bangunan dengan mengaplikasikan model sarang rayap. Hasilnya, suhu dalam bangunan tetap sejuk dan lebih hemat energi.

Alam memang menyimpan beragam hal menarik untuk dipelajari dan ditiru. Pastinya, masih banyak hal menarik di alam yang akan menjadi inspirasi untuk kita di masa depan. Kalau kamu, inspirasi apa yang pernah kamu dapatkan dari alam?

Baca Juga: 5 Fakta Pusat Alam Semesta, Situs dengan Efek Akustik Misterius

Pradhipta Oktavianto Photo Verified Writer Pradhipta Oktavianto

Seorang penulis random yang hobi mengembara dan mencintai alam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya