Gurun Sahara dan 6 Penemuan Menakjubkan yang Ada di Dalamnya

Ternyata area tandus ini menyimpan misteri #IDNTimesScience

Gurun Sahara atau dikenal juga sebagai The Greatest Desert adalah gurun pasir besar terletak di Benua Afrika. Wilayah tersebut memiliki luas 9.2 juta kilometer persegi dan menjadi gurun terluas ketiga di dunia, setelah Gurun Arktik dan Antartika.

Selain itu, Sahara juga memegang predikat sebagai gurun terpanas dan terkering di dunia dengan suhu rata-rata 38 derajat Celcius dan curah hujan rata-rata 76 milimeter per tahun. Itulah kenapa wilayah ini terdengar sebagai tempat yang mengerikan untuk dihuni. Apalagi jika kita lihat, Gurun Sahara tampak seperti hamparan pasir panas tanpa kehidupan.

Namun, sebenarnya di balik itu, Gurun Sahara menyimpan beragam hal menakjubkan, lho. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.

1. The Eye of Sahara, "mata" di gurun tersebut yang masih jadi misteri

Gurun Sahara dan 6 Penemuan Menakjubkan yang Ada di Dalamnyailustrasi mata raksasa Sahara (unsplash.com/USGS)

The Eye of Sahara atau dikenal juga dengan Struktur Richat adalah situs geologi di gurun sahara yang berbentuk seperti mata raksasa dan membentang sepanjang 40 kilometer. Hal yang menarik dari area ini bukan hanya wujudnya, melainkan juga proses pembentukannya yang masih menjadi misteri.

Dilansir Earth Starts Beating, beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa struktur mata raksasa ini disebabkan oleh hantaman meteor ribuan tahun lalu. Ditambah, pola struktur ini mirip dengan bekas hantaman meteor. Akan tetapi, hingga hari ini, ilmuwan tidak bisa membuktikan asumsi tersebut.

Ketiadaan bukti itu membuat beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa struktur mata raksasa ini terbentuk akibat proses tektonis, vulkanis, dan erosi yang terjadi 100 juta lalu. Diperkirakan, aktivitas tektonik dan vulkanik membuat struktur mata raksasa ini terbentuk.

Kemudian, wujudnya disempurnakan oleh erosi angin dan air sehingga terbentuk struktur mata raksasa seperti sekarang. Namun, dugaan tersebut masih sebatas hipotesis dan tak ada yang tau pasti bagaimana struktur mata raksasa sahara ini terbentuk.

2. Walau terlihat tandus, sebenarnya terdapat 1,8 miliar pohon di Gurun Sahara

Gurun Sahara dan 6 Penemuan Menakjubkan yang Ada di Dalamnyailustrasi pohon-pohon di Sahara (unsplash.com/Andreas Selter)

Sejauh mata memandang, Gurun Sahara memang terlihat seperti padang pasir tandus yang tak subur. Namun tahukah kamu, bahwa sebenarnya Gurun Sahara juga ditumbuhi oleh miliaran pohon?

Menurut artikel dari jurnalis sains Maria Hornbek di We Forum, kurang lebih terdapat 1,8 miliar pohon dan semak belukar yang tumbuh di Gurun Sahara. Vegetasi-vegetasi ini tumbuh di area seluas 1,3 juta kilometer persegi.

Area yang ditumbuhi vegetasi tersebut mencakup bagian barat Gurun Sahara, Sahel, dan zona sub-lembap di Afrika Barat. Tentunya, pohon-pohon sudah beradaptasi sehingga dapat bertahan hidup di kondisi ekstrem Gurun Sahara.

3. Puluhan ribu tahun silam, Gurun Sahara adalah hutan hujan tropis yang hijau dan lebat

Gurun Sahara dan 6 Penemuan Menakjubkan yang Ada di Dalamnyailustrasi hutan (unsplash.com/Kal Visuals)

Sebelum menjadi gurun pasir yang kering dan tandus, dulunya Gurun Sahara adalah tanah subur yang dipenuhi oleh pepohonan hijau dan lebat. Dilansir Smithsonian Magazine, kurang lebih 11 ribu tahun lalu, area tersebut adalah hamparan hutan hujan tropis yang penuh dengan pohon, rumput, danau, dan sungai yang mengalir di atasnya. Berkat kesuburannya, banyak orang yang memanfaatkan Sahara untuk berladang dan berternak. 

Namun, sekitar 8 ribu hingga 4.500 tahun lalu, sudut kemiringan rotasi Bumi mengalami perubahan. Hal ini menyebabkan perubahan iklim di Sahara. Yang tadinya lembap menjadi kering. Alhasil, ekosistem hijau di area tersebut tidak bisa bertahan dan menjadi lahan kering dan gersang seperti hari ini.

Baca Juga: Menakjubkan! 10 Tumbuhan ini Mampu Hidup di Tengah Panasnya Gurun

4. Terdapat jejak sungai dan danau purba yang terkubur di bawah lapisan pasir Sahara

Gurun Sahara dan 6 Penemuan Menakjubkan yang Ada di Dalamnyailustrasi danau purba (pexels.com/Maria Camila Castano)

Dulunya, terdapat pula sungai dan danau besar yang kini sudah mengering dan tertimbun di bawah pasir Sahara. Dilansir The Guardian, salah satunya adalah sungai purba bernama Sungai Tamanrasset membentang sepanjang 500 kilometer di bagian barat gurun tersebut. Diperkirakan sungai ini mengalir selama 245 ribu tahun lamanya, sebelum mengering 5 ribu tahun lalu. 

Selain sungai purba, dilansir Daily Mail, dulunya di Sahara juga terdapat danau purba bernama Danau Mega-Chad. Luasnya sekitar 360 ribu kilometer persegi, lho. Danau ini kemudian mengering sekitar 5 ribu sampai seribu tahun lalu. Sisa keberadaannya dapat dilihat di Danau Chad yang berada di Afrika Tengah.

5. Lembah Paus Sahara, tempat fosil-fosil paus dan binatang laut berada

Gurun Sahara dan 6 Penemuan Menakjubkan yang Ada di Dalamnyailustrasi fosil paus (pexels.com/Rachel)

Salah satu hal paling menarik di Sahara adalah kita dapat melihat fosil paus dan binatang laut lainnya, tepatnya di sebuah tempat bernama Wadi Al Hitan atau Lembah Para Paus. Dilansir International Union for Conservation of Nature (IUCN), di Wadi Al Hitan terdapat fosil paus purba yakni Basilosaurus yang hidup sekitar 40 juta hingga 36 juta tahun lalu.

Penemuan fosil ini juga mengungkap misteri bagaimana paus berevolusi dari mamalia darat menjadi mamalia laut seperti yang kita kenal hari ini. Selain itu, di Wadi Al Hitan juga ditemukan fosil hewan laut lainnya seperti hiu, penyu, dan sapi laut.

Keberadaan fosil paus dan binatang laut ini juga mengungkap keberadaan Samudra Tethys. Ini merupakan samudra kuno yang ada pada zaman Mesozoikum.

6. Peninggalan peradaban kuno berupa benteng-benteng berpasir

Gurun Sahara dan 6 Penemuan Menakjubkan yang Ada di Dalamnyailustrasi benteng kuno di Sahara (Unsplash.com/Jeremy Zero)

Salah satu penemuan yang tak kalah menarik di Gurun Sahara adalah keberadaan benteng-benteng dari peradaban manusia kuno. Dilansir National Geographic, pada 2010, ditemukan kurang lebih 100 benteng yang terdapat barat daya Libya.

Benteng tersebut dibangun oleh suku Garamantes. Mereka merupakan suku yang menghuni Gurun Sahara sekitar abad ke-2 SM hingga abad ke-7 M. 

Hal yang menarik dari suku Garamantes dan bentengnya adalah mereka mampu mengembangkan sistem irigasi bawah tanah. Hal ini membantu mengembangkan sistem pertanian dan bertahan hidup di kondisi Sahara yang panas dan gersang.

Selain sistem irigasi, suku ini juga diketahui memahami metalurgi dan sistem penulisan yang maju. Itulah kenapa Garamantes tergolong sebagai kelompok masyarakat peradaban kuno yang terorganisasi dan cerdas.

Penemuan-penemuan ini memberikan gambaran tentang sejarah dan kondisi Gurun Sahara di masa lalu. Mereka juga menjadi bukti bahwa gurun tersebut bukan hanya sekadar padang pasir yang panas, tetapi sebuah wilayah yang penuh dengan sejarah dan pengetahuan.

Baca Juga: 12 Sejarah Gulag, Sistem Kamp Kerja Paksa Diktator Rusia

Pradhipta Oktavianto Photo Verified Writer Pradhipta Oktavianto

Seorang penulis random yang hobi mengembara dan mencintai alam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya