6 Fakta Kanguru Pohon Mantel Emas, Maskot PON Papua 2021

#IDNTimesScience Sudah pernah mendengar hewan yang satu ini?

Negeri Kanguru amat lekat dengan Australia. Meski demikian, Indonesia juga punya kanguru, dan itu khas alias tidak sama dengan kanguru Australia. Kanguru di Indonesia memiliki nama ilmiah Dendrolagus pulcherrimus dan habitatnya berada di Papua.

Informasi tentang kanguru yang ada di Papua tersebut sampai saat ini masih jarang terpublikasi. Itu karena kanguru yang juga dijuluki 'mantel emas' tersebut adalah binatang langka dengan habitat yang sangat terpencil di Pegunungan Torricelli Papua Nugini dan Pegunungan Foja di Papua.

Berikut ini adalah fakta-fakta tentang Dendrolagus pulcherrimus, kanguru khas Indonesia yang juga disebut sebagai kanguru pohon mantel emas. Simak sampai tuntas artikelnya agar kita semakin mengenal hewan khas Indonesia satu ini.

1. Baru diketahui sekitar 30 tahun yang lalu, tapi sudah diambang kepunahan

6 Fakta Kanguru Pohon Mantel Emas, Maskot PON Papua 2021kanguru pohon mantel emas (boredpanda.com)

Perkenalan publik dengan Dendrolagus pulcherrimus terhitung masih muda. Menurut Mongabay, penemuannya terjadi pada tahun 1990 oleh Pavel German di Gunung Sapau, Pegunungan Torricelli, Papua Nugini.

Pendapat lain dikemukakan oleh Tenkile Conservation Alliance, salah satu lembaga non-profit konservasi satwa liar di Papua Nugini (PNG). Dalam wawancara dengan IUCN, mereka menceritakan kanguru pohon mantel emas mulai diketahui pada pertengahan tahun 1980an.

Prof. Tim Frannery, seorang ahli mamalia dari Australia, pada tahun 1980an telah melakukan banyak ekspedisi ke Pegunungan Torricelli untuk mengumpulkan dan mendeskripsikan mamalia. Dia ingin memberitahukan kepada dunia bahwa spesies kanguru pohon (termasuk mantel emas) berada di ambang kepunahan.

2. Hanya ditemukan di dua tempat di Papua

6 Fakta Kanguru Pohon Mantel Emas, Maskot PON Papua 2021ilustrasi habitat kanguru pohon mantel emas (Pixabay.com/Free-Photos)

Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pulau itu terbagi menjadi dua, di bagian barat milik Indonesia dan di bagian timur milik PNG. Habitat kanguru pohon mantel emas hanya ada di dua tempat dan itu berada di dua negara ini. 

Tempat pertama berada di Pegunungan Torricelli, di PNG. Tempat kedua ditemukan di Pegunungan Foja di kabupaten Membramo, Papua Barat. Pegunungan Foja, sampai tahun 2005 lalu, masih dianggap sebagai pegunungan dengan hutan yang tak terjamah.

12 ilmuwan dari AS, Australia dan Indonesia pernah melakukan ekspedisi di Pegunungan Foja pada tahun 2005 dan mereka menemukan populasi kanguru mantel emas di hutan tersebut. National Geographic mendokumentasikan perjalanan mereka dan menerbitkannya pada tahun 2006.

Pada tahun 2010, ekspedisi lain juga dilakukan salah satunya oleh Henk Van Mastrigt, seorang bruder yang bertugas di Papua. Dia bersama timnya juga kembali menemukan 'harta karun' yakni kanguru pohon mantel emas.

3. Panjang tangan dan kakinya sama

Ciri khas yang membuat beda kanguru pohon mantel emas dengan kanguru Australia yang sudah terlanjur terkenal itu, adalah bagian tangan dan kaki. Kanguru Australia, tangannya lebih pendek dari kaki. Sedangkan kanguru pohon mantel emas, ukuran tangan dan kakinya sama panjang.

Mereka menggunakan bagian tubuhnya tersebut untuk memanjat dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di dahan dan ranting pepohonan di dalam hutan. Sesekali, kanguru pohon mantel emas akan turun ke tanah untuk mencari minum.

Menurut World Wild Life, kanguru pohon mewakili perbedaan menarik dalam evolusi Makropoda yang merupakan hewan marsupial atau memiliki kantung, mencakup kanguru dan walabi.

Menurutnya, makropoda adalah penghuni pohon. Selama jutaan tahun mereka turun dari pohon dan hidup di tanah. Nenek moyang kanguru pohon akhirnya kembali lagi ke dedaunan dan jadi binatang mamalia penghuni pohon.

Baca Juga: 5 Venue yang Siap Digunakan untuk PON Papua 2021

4. Memiliki dua garis berwarna cokelat emas di punggungnya

Secara umum, gambaran Dendrolagus pulcherrimus memiliki bulu halus dan didominasi berwarna cokelat tua dan cokelat muda. Di bagian leher, dada, perut dan tangan bagian bawahnya, memiliki warna cokelat terang keemasan.

Untuk bagian bahunya berwarna cokelat tua kehitaman. Bulu di punggungnya berwana cokelat tua, dan memiliki dua garis berwarna cokelat muda keemasan, dari mulai belakang lehernya, sampai bagian belakang tubuhnya di dekat pangkal ekor.

Ekornya panjang mencapai sekitar 80 sentimeter, dan memiliki lingkaran-lingkaran yang berwarna cukup terang sehingga terlihat seperti cincin. Meski dengan ekor panjang dan hidup di pepohonan, dia tidak mempunyai kemampuan prehensil.

Prehensil adalah kemampuan bagian tubuh hewan yang bisa memegang suatu benda. Jika kalian pernah lihat monyet yang ekornya bisa berpegangan pada dahan pohon, itu adalah ekor prehensil. Sedangkan kanguru pohon mantel emas, meski ekornya panjang tapi tidak punya kemampuan tersebut.

5. Sering diburu untuk dikonsumsi dagingnya

Spesies Dendrolagus pulcherrimus pada tahun 2015 lalu, diklasifikasikan oleh The International Union for Conservation of Nature (IUCN) dalam kategori Kritis (Critically Endangered/CR).

Populasinya terus menurun di alam liar karena diakibatkan oleh kerusakan hutan dan perburuan manusia. Masyarakat pedalaman Papua menangkap kanguru pohon emas untuk dikonsumsi dagingnya.

Perlu diketahui, kanguru satu ini bisa mencapai berat maksimal sampai 14 kilogram. Jadi dapat diperkirakan daging yang menempel di tubuhnya bisa dibilang cukup banyak.

Ada satu kisah menarik ketika Amar Ondikeleuw, Koordinator Masyarakat Mitra Polhut dan Ranger di Cagar Alam Cyclops Papua, sedang berpatroli dan bertemu dengan warga lokal yang membawa kanguru pohon mantel emas hasil buruannya.

Dilansir Mongabay, Amar berhenti untuk memberi penjelasan kepada warga lokal tersebut. "Waktu itu, saya berikan penjelasan bahwa hewan itu langka dan tidak untuk diburu. Seketika itu juga, orang tersebut menangis dan menyesal karena baru mengetahui."

6. Menjadi maskot PON Papua

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun ini akan dilaksanakan di Papua. Berbagai kelengkapan acara telah mulai dibuat oleh panitia penyelenggara, seperti misalnya maskot utama.

Mereka membuat dua maskot, yang pertama adalah Kangpho dan kedua adalah Drawa. Dilansir Kominfo, kedua maskot tersebut terinspirasi dari binatang khas Papua yang terancam punah.

Maskot yang bernama Kangpho dibuat berdasarkan kanguru pohon mantel emas, sedangkan Drawa adalah maskot yang terinspirasi dari burung cenderawasih. Keduanya memiliki rumbai di pinggang, yang oleh Gubernur Lukas Enembe dijelaskan, "rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua," jelasnya.

Nah, sudah tahu, kan, sekarang tentang kanguru pohon mantel emas? Ternyata selama ini Indonesia memiliki kanguru asli, ya. Berbanggalah dan jangan lupa untuk turut melestarikan hewan yang satu ini. 

Baca Juga: Kirab Api PON Papua 2021 Digelar Virtual

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya