SpaceX Milik Elon Musk Sukses Kirim Astronot Lagi 

Elon Musk hanya bisa memantau dari jauh 

New York, IDN Times – Perusahaan SpaceX milik miliarder Elon Musk kembali membawa astronot menuju luar angkasa. Kru yang dibawa adalah milik NASA. Peluncuran tersebut dilakukan pada hari Minggu malam hari, 15 November 2020 dari Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat.

Tepuk tangan terdengar meriah di SpaceX Mission Control yang terletak di Hawthorne, California, usai kapsul yang membawa empat kru astronot mencapai orbit dan pendorong pertama roket mendarat di Atlantik.

Ini adalah kedua kalinya SpaceX membawa kru ke luar angkasa dan pertama kalinya membawa kru NASA. Sebelumnya, perusahaan roket Elon Musk telah sukses melakukan ujicoba meluncurkan kru milik mereka sendiri.

1. Peluncuran sempat tertunda

SpaceX Milik Elon Musk Sukses Kirim Astronot Lagi Peluncuran sempat tertunda karena dampak badai Eta yang mengamuk di Amerika Tengah. Ilustrasi (unsplash.com/SpaceX)

 

NASA bekerja sama dengan SpaceX dengan nilai kontrak sebanyak 3 miliar dolar AS atau lebih dari 40 triliun rupiah. Kerjasama tersebut membuat SpaceX menjadi salah satu perusahaan swasta pertama kalinya yang mengirim kru astronot NASA menuju luar angkasa.

Pada hari Jum’at, 13 November 2020, NASA dan SpaceX mengumumkan penundaan peluncuran. Penundaan tersebut, melansir dari laporan kantor berita Reuters, karena gangguan cuaca. Penundaan berlangsung selama setidaknya 24 jam (14/11).

Angin kencang akibat badai Eta yang telah memporak-porandakan Amerika Tengah, turut memiliki dampak terhadap peluncuran roket SpaceX yang membawa kru NASA. Namun pelucuran tersebut akhirnya berhasil dilakukan pada Minggu malam.

2. Elon Musk hanya bisa memantau dari jauh karena terinfeksi virus corona

SpaceX Milik Elon Musk Sukses Kirim Astronot Lagi Elon Musk tidak bisa menyaksikan peluncuran Falcon 9 dari dekat karena terinfeksi virus corona. Ilustrasi (instagram.com/elonmusk_official_

Semakin banyak orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan eksplorasi luar angkasa, akan semakin banyak penelitian sains ilmu pengetahuan yang dikembangkan. SpaceX menjadi salah satu perusahaan pioner dalam pengembangan teknologi tingkat tinggi, yang dapat menjadi bahu sandaran bagi NASA karena badan antariksa AS itu telah lama “mengeluh” karena biaya penelitian luar angkasa terlalu mahal jika dilakukan oleh pemerintah sendirian.

Namun dalam peluncuran roket Falcon 9 milik SpaceX yang sempat tertunda karena dampak badai Eta, CEO Elon Musk juga hanya bisa memantau dari kejauhan. Pasalnya, Elon rupanya diketahui positif terinfeksi virus corona. NASA memiliki kebijakan yang tak mengzinkan orang yang terinfeksi virus corona untuk memasuki wilayah peluncuran pesawat luar angkasanya.

Laman berita Time menginformasikan bahwa pemilik perusahaan mobil listrik Tesla tersebut telah melakukan tes sebanyak empat kali. Dua dari empat tes menunjukkan bahwa Elon Musk positif terinfeksi (13/11). Meskipun Elon Musk mengatakan bahwa infeksinya “moderat” akan tetapi dia tetap hanya bisa memantau peluncuran tersebut dari kejauhan.

Baca Juga: Aneh, Bos Tesla Elon Musk Tes Virus Corona 4 Kali Hasilnya Beda-beda

3. Empat astronot, tiga Amerika Serikat dan satu dari Jepang

SpaceX Milik Elon Musk Sukses Kirim Astronot Lagi Empat kru astronot yang terbang dengan SpaceX. (instagram.com/SpaceX)

Peluncuran pesawat luar angkasa Falcon 9 dengan kapsul Crew Dragon rancangan SpaceX membawa serta empat astronot. Dari empat astronot tersebut, tiga berasal dari Amerika Serikat sedangkan satunya berasal dari Jepang.

Tiga astronot yang berasal dari Amerika Serikat bernama Victor Glover, Shannon Walker sekaligus komandan misi, dan Mike Hopkins, seorang kolonel AU Amerika Serikat yang masih muda. Sedangkan satu astronot yang berasal dari Jepang adalah Soichi Noguchi. 

Melansir dari laman BBC, Soichi adalah astronot yang terbang ke luar angkasa dengan tiga pesawat yang berbeda (16/11). Soichi sudah pernah terbang dengan pesawat luar angkasa NASA pada tahun 2005. Pada tahun 2009, Soichi terbang dengan pesawat Rusia yang bernama Soyuz. Penerbangan kali ini dia bersama dengan SpaceX yang dimiliki oleh Elon Musk.

Mereka ber-empat akan bergabung dengan tiga astronot lain di ISS (International Space Center). Tiga orang yang saat ini berada di ISS adalah Kate Rubins dari NASA dan Sergey Ryzhikov dan Sergey Kud-Sverchkov dari Roscosmos, Rusia. Total ISS nanti akan diisi dengan tujuh astronot ketika tim yang dibawa SpaceX tiba.

4. Crew Dragon sampai ke International Space Station (ISS)

SpaceX Milik Elon Musk Sukses Kirim Astronot Lagi Kapsul Crew Dragon sedang proses melakukan "docking" dengan ISS. (instagram.com/SpaceX)

Perjalanan Falcon 9 milik SpaceX yang membawa Crew Dragon akhirnya mampu mencapai ISS. Empat astronot yang berada di dalam kapsul pembawa melakukan “docking”, dan bersatu dengan tempat berlabuh di ISS. Mereka sampai di ISS pada Senin malam.

Ketika kontak radio antara Mike Hopkin yang berada di Crew Dragon dan Kate Rubins yang berada di ISS, Kate Rubins mengatakan “Oh, suara yang bagus untuk didengar” ujarnya seperti dikutip dari laman Associated Press (17/11). Mereka melakukan perjalanan dari bumi ke ISS selama 27 jam dan telah berhasil melakukan kontak dengan tempat tujuan.

5. Bisnis baru SpaceX

SpaceX Milik Elon Musk Sukses Kirim Astronot Lagi "Reusable" Falcon 9 milik SpaceX diyakini memiliki harga jasa antar yang lebih murah dibanding Soyuz milik Rusia. Ilustrasi. (instagram.com/SpaceX)

Penerbangan ke luar angkasa kali ini adalah bisnis baru SpaceX. SpaceX menjadi perusahaan yang menerima bayaran dari pekerjaan untuk mengantar astronot. Selain itu, ini juga adalah pengalaman yang baru bagi NASA. NASA sebenarnya telah keberatan jika melakukan eksplorasi luar angkasa sendirian dengan dana pemerintah yang terlalu mahal.

Dengan adanya SpaceX, kini perjalanan untuk mengantar astronot ke luar angkasa menjadi lebih mudah karena perusahaan tersebut berbasis di Amerika Serikat. Sebelumnya, NASA harus membayar lebih mahal jika menitipkan astronotnya ke luar angkasa karena menggunakan Soyuz milik Rusia. 

NASA menurut BBC, sedang memiliki ikhtiar baru untuk mencari perusahaan yang mampu mengantarkan astronot ke bulan dan membawa astronot tersebut kembali lagi ke bumi (17/11). Selama lebih dari 50 tahun, Orbit Bumi didominasi oleh pemerintah. Kali ini swasta turut ikut dalam pengembangan dan yang pertama adalah SpaceX. Harapanya, tahun depan Starliner dari Boeing akan menyusul ke luar angkasa.

Baca Juga: Punya Harta Rp1.453 Triliun, Elon Musk Masuk Jajaran Orang Kaya Dunia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya