Bukan Film, Ini 6 Fakta Pencapaian Penting Teknologi Antariksa India

Berhasil mengirim satelit ke Bulan dan Mars

Indian Space and Research organisation atau ISRO adalah salah satu lembaga antariksa terkemuka di dunia. ISRO yang didirikan oleh India pada tahun 1969, telah memposisikan diri bersama lembaga antariksa lain seperti NASA, ROSCOSMOS, JAXA dan ESA.

Penelitian dan pengembangan teknologi antariksa India, telah mengantarkan negara itu ikut memiliki peran penting dalam teknologi yang mahal tersebut. India memiliki roket peluncur sendiri, membangun dengan sukses wahana ruang angkasa yang mengelilingi bulan, dan bahkan memiliki misi peluncuran wahana ke orbit planet Mars.

Negara yang terkenal dengan industri film Bollywood-nya tersebut telah menorehkan sejarah sebagai salah satu negara yang penting dalam teknologi dan industri antariksa. Berikut ini adalah enam pencapaian penting yang dilakukan oleh India lewat ISRO mereka.

1. Membuat satelit sendiri bernama Aryabhata

Bukan Film, Ini 6 Fakta Pencapaian Penting Teknologi Antariksa Indiailustrasi satelit (Pixabay.com/PIRO4D)

India membentuk ISRO pada tahun 1969. Lembaga itu memiliki tugas yang berbasis ruang angkasa, eksplorasi ruang angkasa dan pengembangan serta penelitian teknologi ruang angkasa. Pertama kali ISRO dipimpin oleh seorang fisikawan India bernama Vikram Sarabhai.

Markas utama ISRO berada di Bengaluru, negara bagian Karnataka di pantai barat India. Selama bertahun-tahun berdiri, ISRO telah menempatkan dirinya menjadi salah satu dari enam lembaga antariksa terbesar di dunia.

India mulai membangun proyek ambisius pertamanya adalah pembuatan satelit yang bernama Aryabhata. Itu merupakan satelit Bumi tak berawak pertama India, dirakit di Peenya, dekat dengan Bengaluru.

Dikutip dari The Interpreter, pada tahun 1975, dengan bantuan Uni Soviet, Aryabhata yang memiliki berat 360 kilogram diluncurkan dengan roket Soviet. Satelit itu bertugas mengeksplorasi kondisi ionosfer Bumi, mengukur neutron dan sinar gamma Matahari.

Aryabhata berhasil mencapai orbit bumi dan berkeliling selama lima hari. Tapi setelah itu, satelit mengalami kegagalan sistem tenaga listrik. Meski begitu, selama lima hari mengorbit, data-data yang berhasil dikumpulkan akan menjadi berguna di masa depannya.

2. Satelit komunikasi canggih INSAT-1B

Bukan Film, Ini 6 Fakta Pencapaian Penting Teknologi Antariksa IndiaIlustrasi (Pexels.com/Pixabay)

Ambisi India dalam eksplorasi ruang angkasa terus melaju setelah keberhasilan satelit Aryabhata yang tidak terlalu menyenangkan. India kemudian meluncurkan program bernama INSAT atau Indian National Satellite System.

Satelit pertama bernama INSAT-1A berhasil dibuat tapi mengalami kegagalan. Kemudian INSAT-1B dibangun dengan kerja sama perusahaan Amerika Serikat (AS) Ford Aerospace and Communications Corporation, diluncurkan pada tahun 1983 Kennedy Space Center, AS.

INSAT-1B diakui oleh NASA sebagai satu-satunya satelit non-militer yang paling canggih pada saat itu. Bentuknya dinilai aneh atau unik karena asimetris. Satelit ini memiliki kemampuan untuk mengirimkan sinyal televisi ke seluruh India.

Selain itu, INSAT-1B juga membuat India memiliki layanana telepon, faksimili, telegraf dan teks video serta komunikasi lainnya di antara wilayah metropolitan. Kemampuan lain yang dimiliki INSAT-1B adalah penginderaan jarak jauh untuk menyurvei sumber daya alam. Terakhir, INSAT-1B memiliki kemampuan pembacaan meteorologi yang bisa mentransmisikan gambar serta mengumpulkan informasi cuaca.

Baca Juga: Korut Bakal Luncurkan Satelit Pengintai, Pantau AS dan Sekutunya

3. India membuat roket sendiri

Bukan Film, Ini 6 Fakta Pencapaian Penting Teknologi Antariksa Indiailustrasi roket PSLV milik ISRO, India (Twitter.com/ISRO)

Mimpi India untuk menjadi negara yang tergabung dengan negara-negara maju lain dalam hal teknologi luar angkasa tak pernah padam. ISRO milik India terus menjalankan tugasnya, melakukan penelitian dan pengembangan, termasuk menciptakan roketnya sendiri.

Proyek pembuatan roket sendiri India telah dimulai sejak akhir tahun 1970-an. Tapi pada puncaknya, India dengan sukses menciptakan Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV) yang melakukan penerbangan pertama pada tahun 1993 dan mencapai keberhasilan pada tahun 1994. Ini merupakan roket generasi ketiga India.

Dikutip dari laman resmi ISRO, PSLV adalah roket peluncur empat tahap. Roket ini memiliki tinggi 44 meter dengan diameter 2,8 meter. Roket tersebut memiliki kemampuan meluncurkan satelit ke Orbit Rendah Bumi, dapat juga meluncurkan satelit ke Orbit Geostasioner, juga meluncurkan satelit ke Orbit Sinkron Matahari.

PSLV juga menjadi sumber pemasukan India dengan melayani peluncuran satelit dari negara lain. Satelit Lapan-A2 milik Indonesia yang berbobot 76 kilogram, juga menumpang roket India tersebut.

Dikutip dari Aerospace Technology, PSLV memiliki beberapa varian roket yang dapat mengantarkan satelit dari mulai berobot 600 kilogram, hingga satelit jumbo yang berbobot 1.900 kilogram.

4. India To the Moon

Bukan Film, Ini 6 Fakta Pencapaian Penting Teknologi Antariksa Indiailustrasi Bulan (Unsplash.com/NASA)

Ambisi India untuk mengembangkan teknologi ruang angkasa sepertinya tak pernah padam. Pemerintahan negeri Hindustan itu terus menggelontotkan dana untuk melakukan penelitian guna mencapai keberhasilan mewujudkan mimpi-mimpinya.

Salah satu proyek yang kemudian membuat teknologi ruang angkasa India menghentak dunia adalah wahana antariksa Chandrayaan-1. Ini adalah proyek wahana antariksa pertama India yang memiliki misi mengorbit dan menabrak Bulan. Selain itu, peluncuran Chandrayaan-1 juga menjadi misi luar angkasa pertama India.

Chandrayaan-1, menurut ISRO, diluncurkan pada 22 Oktober 2008 dari Sriharikota, India. Pesawat itu dengan sukses sampai ke orbit Bulan dan mulai menjalankan misi untuk pemetaan kimia, meneralogi serta foto geologi Bulan.

Ada belasan intrumen ilmiah yang dibawa, termasuk instrumen buatan AS, Inggris, Jerman, Swedia dan Bulgaria. Chandrayan-1 kehilangan kontak dengan pusat kontrol Bumi pada 29 Agustus. 2009.

Temuan penting dari Chandrayaan-1 adalah kemungkinan keberadaan air di Bulan. Menurut NASA, instrumen M3 buatan AS yang ada di wahana itu telah mendeteksi molekul hidroksil atau air. Bukti molekul air yang terkunci dalam butiran permukaan Bulan adalah air magmatik atau air yang berasal dari dalam interior Bulan.

5. Misi Mars pertama India, Mangalyaan

Bukan Film, Ini 6 Fakta Pencapaian Penting Teknologi Antariksa Indiailustrasi planet Mars (Unsplash.com/NASA)

Setelah kesuksesan Chandrayaan-1, India kembali mengukir sejarah dengan menjadi negara keempat di dunia yang berhasil mengirim wahana ke orbit Mars. Sebelum India, sudah ada AS, Uni Soviet, dan ESA, badan antariksa Eropa.

Wahana antariksa Mangalyaan diluncurkan pada 5 November 2013. Mangalyaan dibangun untuk mempelajari Planet Mars dan menguji teknologi utama yang diperlukan untuk menjelajahi tata surya bagian dalam. Pembangunannya didasarkan atas kesuksesan wahana antariksa Chandrayaan-1.

Dilansir Planetary, wahana antariksa Mangalyaan berhasil memasuki orbit Mars pada 23 September 2014. Kesuksesan misi tersebut telah membuat masyarakat India memiliki kebanggaan terhadap hasil kerja keras para ilmuwannya. Bahkan misi itu juga menginspirasi pembuatan beberapa film Bollywood.

China, negara tetangga India, sekaligus pesaing utama, juga pernah meluncurkan misi ke Mars yang disebut Yinghuo-1 pada tahun 2011, dikutip BBC. Tapi misi itu mengalami kegagalan. Jauh sebelum itu, Jepang juga pernah mengirim misi Mars pada tahun 1998 dan mengalami kegagalan. Kesuksesan misi Mangalyaan telah membuat India mendapatkan pujian dari komunitas ilmuwan internasional.

6. India berhasrat mendarat di Bulan

Bukan Film, Ini 6 Fakta Pencapaian Penting Teknologi Antariksa Indiailustrasi (instagram.com/isro.in)

Usai Chandrayaan-1 dan Mangalyaan meraih kesuksesan, hasrat India masih terus menyala untuk mewujudkan ambisi lainnya, yakni mendaratkan wahana antariksa di permukaan bulan. Chandrayaan-2 akhirnya dibangun untuk mewujudkan hal itu.

Chandrayaan-2 setidaknya dibangun dengan tiga bagian utama. Pertama adalah wahana pengorbit dan yang kedua adalah wahana pendarat bernama Vikram dan ketiga adalah wahana penjelajah yang bernama Pragyan.

Misi pendaratan di Bulan tersebut dimulai pada 22 Juli 2019, ketika roket meluncur dari pusat peluncuran di Andhra Pradesh. Pada ada 20 Agustus 2019, wahana Chandrayaan-2 berhasil bermanuver di posisi orbit untuk melepaskan pendarat Vikram.

Tapi Vikram kemudian kehilangan kontak ketika mendarat. Menurut Reuters, pada bulan September 2019, ISRO mengonfirmasi hal itu. Vikram seharusnya mendarat di Kutub selatan Bulan, tempat ketika Chandrayaan-1 menemukan citra molekul air. Vikram akan bertugas untuk mengonfirmasi hal itu.

Pada akhirnya, ada kesedihan akan kegagalan tersebut. Tapi India masih tak menyerah. Dikutip dari Space, ISRO kembali membangun Chandrayaan-3. Misi ini akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2022.

Lokasi pendaratan Chandrayaan-3 adalah wilayah sama seperti yang diinginkan pada misi sebelumnya. Jika misi ini nanti berjalan lancar dan berhasil, India akan mengukirkan namanya menjadi negara keempat yang berhasil mendarat di bulan setelah AS, Soviet dan China.

Selama beberapa dekade, India yang lebih terkenal dengan produksi film Bollywoodnya, memiliki sisi menakjubkan dalam pengembangan teknologi eksplorasi antariksa. ISRO saat ini diakui sebagai salah satu dari sedikit lembaga antariksa yang canggih di dunia.

Baca Juga: 5 Fakta Peluncuran Wahana ke Mars, Bukan Hanya Monopoli NASA

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya