Jangan Dikonsumsi Berlebihan, 9 Tumbuhan Ini Mengandung Sianida
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beberapa tumbuhan yang mengandung zat sianida. Sianida adalah senyawa yang sangat beracun bagi manusia. Sianida dalam bentuk anorganik biasa ditemukan dalam wujud gas seperti hidrogen sianida maupun kristal seperti natrium sianida. Akibat yang bisa ditimbulkan jika tidak sengaja menghirup atau menelan sianida yaitu mengalami kejang, sulit bernapas, hilang kesadaran, tekanan darah rendah, denyut jantung melambat, gagal jantung, hingga kematian lho.
Dosis sianida yang fatal bagi tubuh adalah 1,5 mg/kg. Artinya dengan berat badan 50 kg, ambang batas bahaya dosis sianida-nya adalah 75 mg/50 kg berat tubuh manusia. Wah, seram ya!
Nah, tahukah kamu kalau ternyata sianida ini bisa dijumpai pada bahan organik seperti tumbuhan? Berikut ini ada beberapa tumbuhan yang mengandung zat sianida lho! Yuk, simak biar gak penasaran.
1. Apel
Apel mengandung sianida, tepatnya pada bagian bijinya. Zat amygdalin yang terkandung dalam biji apel merupakan molekul berbasis sianida dan gula. Jika biji apel dikunyah atau dipecah, enzim manusia yang bersentuhan dengan amygdalin akan secara efektif memotong bagian gula dari molekul sehingga terurai menghasilkan gas beracun, yaitu hidrogen sianida.
Dalam biji apel terkandung kadar zat amygdalin sekitar 3 mg/g biji. Sementara, berat biji apel tiap bijinya kurang lebih 0,7 g. Namun, menelan satu atau dua biji apel ternyata tidak akan langsung meracuni. Setidaknya butuh 200 biji apel untuk mencapai dosis bahaya bagi tubuh. Jadi, kamu masih aman jika tidak sengaja menelan sesekali.
2. Aprikot
Aprikot mengandung sianida pada bagian kernel, yaitu biji. Sama seperti apel, kernel aprikot ini juga mengandung zat amygdalin. Setidaknya dalam kernel aprikot ini terkandung sekitar 0,05-4 mg/g amygdalin. Sedangkan berat kernel aprikot sendiri adalah 0,6 g. Tentunya kadar sianida ini tergantung dari spesies, kondisi pertumbuhan dan sebagainya.
Jika kamu memakan 30 biji aprikot mungkin tidak akan membunuhmu. Tetapi, kamu akan berada dalam kondisi yang sangat buruk di mana kemungkinan besar akan muntah, hiperventilasi, dan sakit perut yang akan membuatmu mati lemas! Semoga lebih berhati-hati ya saat mengolah buah yang satu ini.
3. Persik
Persik juga mengandung zat amygdalin di bijinya lho. Walaupun memiliki manfaat mulai dari mencegah kanker sampai menjaga kesehatan tubuh dan kulit, nyatanya biji persik ini cukup beracun. Kadar amygdalin pada biji persik yaitu 0,4-2,6 mg/g.
Satu ons biji persik setidaknya berisi 30 biji, mengandung sekitar 204 mg sianida. Hal tersebut melebihi batas aman sianida yang mampu ditoleransi tubuh lho!
4. Pir
Pir juga merupakan salah satu buah yang mengandung sianida. Zat amygdalin pada pir juga berada pada bijinya. Setidaknya kadar sianida-nya mencapai 1,3 mg/g biji.
Walaupun kadarnya lebih rendah dari apel, kamu tetap harus berhati-hati dengan bijinya saat membuat jus atau olahan lain ya. Wah, padahal buah pir dapat melancarkan pencernaan dan membantu menurunkan berat badan. Ternyata bijinya beracun ya!
Baca Juga: 7 Kombinasi Buah yang Berbahaya, Beracun Jika Dikonsumsi!
Editor’s picks
5. Ceri
Ceri mengandung sianida karena terdapat zat amygdalin pada bijinya juga lho! Biji ceri mengandung sekitar 3% amygdalin yang dapat menghasilkan 0,17% hidrogen sianida. Jika kamu memiliki 1 liter jus ceri yang terdiri dari 500 g biji ceri per liter, maka kadar sianida dalam minuman itu sekitar 500 x 0,17% hidrogen sianida sehingga menghasilkan 850 mg sianida per liter.
Ceri merah memiliki kandungan sianida lebih banyak sekitar 3,9 mg/g biji daripada ceri hitam yaitu sekitar 2,7 mg/g biji. Wah, tinggi juga ternyata kadarnya. Seperti yang telah dijelaskan di awal, sebenarnya amygdalin ada di bawah lapisan kulit biji. Jika biji tersebut tak hancur, maka biji hanya lewat di dalam tubuh. Lain halnya jika biji tersebut hancur saat digigit, sehingga perlu langsung dikeluarkan sebelum tertelan.
6. Kacang almond
Kacang almond juga mengandung sianida lho ternyata. Setidaknya kandungan sianida pada kacang almond ini mencapai sekitar 4-9 mg hidrogen sianida tiap almondnya.
Namun, kamu tidak perlu khawatir. Kalau mau memakan kacang almond, kamu bisa pilih almond yang manis. Sebab, kandungan sianida pada kacang almond manis 42 kali lebih sedikit dibanding almond yang rasanya pahit. Alternatif yang bagus kan buat kamu?
7. Singkong
Singkong merupakan tumbuhan selanjutnya yang mengandung sianida. Penelitian yang menggunakan produk olahan kripik singkong dari dua kota besar Australia yaitu Canberra dan Melbourne, mendeteksi adanya kadar sianida dalam singkong sekitar 91 mg/kg berat bersihnya.
Perhitungan berdasarkan pada sampel sianida yang sangat tinggi serta dengan memerhatikan ambang batas konsumsi sianida, menunjukkan bahwa seorang anak dengan berat badan 20 kg hanya perlu makan 40–270 g keripik ini untuk mencapai dosis yang mematikan! Wah, mulai sekarang harus hati-hati nih.
8. Daun pepaya
Daun pepaya ternyata juga mengandung sianida. Namun, tumbuhan ini mengandung kadar sianida yang sedikit sehingga masuk dalam kategori cyanogenesis lemah. Daun pepaya menghasilkan sejumlah kecil hidrogen sianida sekitar 0,02 mg tiap empat daunnya.
Jumlahnya akan menurun saat daun bertambah dewasa. Berdasarkan pada dosis ambang batas sianida yang membahayakan tubuh, seseorang dengan berat 60 kg membutuhkan 12.000 daun pepaya sekaligus untuk bisa mengalami keracunan lho.
9. Kentang
Kentang juga mengandung sianida lho. Zat solanin yang ada pada kentang merupakan sianida yang biasa diproduksi untuk mencegah serangga dan hewan lain yang merusak tanaman. Setidaknya terdapat 0,075 mg/g solanin dalam kentang, atau sekitar 0,18 mg/kg kentang. Zat solanin ini bisanya ditemukan pada kentang yang berwarna hijau maupun yang telah tumbuh tunas. Konsumsi solanin yang berlebihan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, radang tenggorokan, sakit kepala, pusing, hingga berhalusinasi. Wah, padahal kentang itu enak ya!
Nah, itu dia 9 tumbuhan yang mengandung sianida. Kamu bisa mengolahnya lebih dulu sebelum dikonsumsi agar racunnya bisa hilang ya!
Baca Juga: Makan Oyster di Tempat Terbuka? Hati-hati Beracun!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.