Lebih dari 250 Ribu Orang Bakal Meninggal pada 2030 Karena Hal Ini

Itu artinya 11 tahun dari sekarang

Pada tahun 2014 silam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memprediksi bahwa akan ada sebanyak 250 ribu orang yang meninggal dunia sebagai akibat langsung dari perubahan iklim dalam beberapa dekade mendatang.

Terkait hal ini, terdapat studi terbaru yang dipublikasi dalam jurnal kesehatan internasional The New England Journal of Medicine (NJEM) bertajuk The Imperative for Climate Action to Protect Health, Kamis (17/1) waktu setempat.

Jurnal ilmiah itu justru menyebut bahwa klaim WHO tersebut masih terlampau dangkal. Soalnya, jumlah kematian akibat perubahan iklim masih bisa lebih banyak dari seperempat juta orang per tahun.

1. Faktor-faktor penyebab kematian versi WHO

Lebih dari 250 Ribu Orang Bakal Meninggal pada 2030 Karena Hal Initwitter.com/RwandaGender

Seperti yang dilaporkan Livescience (18/1), WHO memperkirakan bakal terdapat sekitar 250 ribu orang akan kehilangan nyawa per tahun karena kekurangan gizi, stres karena suhu panas dan penyakit malaria antara tahun 2030 hingga 2050. Jumlah yang luar biasa banyak tersebut jelas menimbulkan kekhawatiran global akan ancaman perubahan iklim yang sedang terjadi.

Hanya saja, prediksi jumlah kematian penduduk dunia versi WHO tersebut dinilai sebagai perkiraan kasar oleh ahli epidemiologi Inggris Dr. Andrew Haines yang juga salah seorang penulis The Imperative for Climate Action to Protect Health. Pria yang bekerja di London School of Hygiene ini menyebutnya dengan istilah conservative estimation.

2. Faktor-faktor penting yang luput dari perhitungan WHO

Lebih dari 250 Ribu Orang Bakal Meninggal pada 2030 Karena Hal IniBadai siklon di VanuatuYouTube.com/Democracy Now

Menurut Dr. Haines, prediksi WHO tersebut tidak mencantumkan faktor penyebab kematian akibat perubahan iklim lainnya, seperti meledaknya jumlah populasi, pemutusan hubungan kerja dan kurangnya penduduk petani.

Selain itu, sambung Dr. Haines, laporan WHO tersebut juga tidak memperkirakan jumlah kematian akibat gangguan layanan kesehatan yang disebabkan oleh perubahan cuaca ekstrem dan bencana.

Baca Juga: Wabah Ebola Kongo semakin Gawat, WHO Serukan Darurat Internasional

3. 529 ribu orang meninggal karena kurang pangan pada tahun 2050

Lebih dari 250 Ribu Orang Bakal Meninggal pada 2030 Karena Hal Iniun.org

Walau jurnal Dr. Haines dan kawan-kawan tidak menyebut dengan pasti jumlah angka perkiraan kematian, namun mereka mengutip sebuah penelitan pada tahun 2016 yang menyebut, sebanyak 529 ribu orang dewasa akan meninggal pada tahun 2050 hanya karena kurangnya produksi pangan.

Selain itu, jurnal ilmiah tersebut juga mengutip perkiraan Bank Dunia yang melaporkan, bahwa akan ada lebih dari 100 juta orang yang akan jatuh miskin karena perubahan iklim. Mereka yang miskin, bakal lebih rentan terhadap dampak kesehatan.

Dari beberapa faktor yang luput dari perhatian WHO itulah, Dr. Haines dan kawan-kawan dalam jurnal mereka menyebut, jumlah kematian akibat perubahan iklim masih bisa lebih besar.

4. Perlu kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim dengan segera

Lebih dari 250 Ribu Orang Bakal Meninggal pada 2030 Karena Hal Initheconversation.com

Kesimpulan dari jurnal para peneliti adalah, perlunya dibuat kebijakan sekaligus investasi demi mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, perlu juga untuk mempromosikan cara-cara untuk mengurangi dampak kesehatan dari perubahan iklim yang sedang terjadi.

"Perubahan iklim ini menyebabkan cedera, penyakit dan kematian, dengan risiko yang bisa meningkat secara substansial. Dengan dampak tambahan, perubahan iklim ini mengancam kesehatan jutaan orang," cetus Haines kepada CNN.

"Ancaman luas terhadap kesehatan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim ini menuntut tindakan tegas dari para profesional kesehatan dan pemerintah untuk melindungi kesehatan generasi sekarang dan mendatang."

Baca Juga: Gawat! Es di Antartika Kini Mencair 6 Kali Lebih Cepat dari Sebelumnya

Rangga Putra Photo Verified Writer Rangga Putra

Lahir di Kota Pahlawan Surabaya dan besar di Kota Santri Gresik. Suka Bismillah dan Alhamdulillah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya