Wow! Astronom Temukan Bulan Baru yang Mengorbit di Sekitar Neptunus

Bulan baru yang seharusnya tidak tercipta

Neptunus merupakan salah satu planet dalam galaksi Bimasakti yang paling misterius. Ia adalah planet raksasa di tata surya yang masih menyimpan banyak rahasia. Namun, baru-baru ini, para astronom menemukan satu objek kecil yang mengorbit di sekitar Neptunus.

Sebelumnya, Neptunus sendiri diketahui memiliki enam satelit alami (inner natural satelittes). Satelit alami ini biasa disebut dengan istilah bulan. Dengan temuan teranyar, planet terbesar ke-4 di galaksi Bimasakti ini sekarang memiliki tujuh buah bulan.

Satelit alami sendiri adalah objek angkasa yang berotasi searah, sekaligus berjarak cukup dekat dengan objek pusatnya. Sementara, satelit luar (outer irregular satelitte) adalah objek angkasa yang mengorbit jauh dan berotasi melawan arah rotasi objek pusatnya.

1. Dinamai Hippocamp, makhluk mitologi Yunani setengah ikan setengah kuda

Wow! Astronom Temukan Bulan Baru yang Mengorbit di Sekitar Neptunuswikipedia.org

Science Alert (21/2) melaporkan, temuan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature ini tentu menarik bagi kalangan astronom. Soalnya, selama berpuluh tahun mengamati planet Neptunus, objek yang mengorbit tersebut tidak terdeteksi.

Para astronom penemu satelit Neptunus tersebut lantas menamainya dengan Hippocamp. Hippocamp sendiri merupakan makhluk mitologi Yunani Hippocampus yang berwujud setengah ikan setengah kuda. Nama itu dipilih karena sesuai dengan tema kelautan Neptunus sebagai dewa air dan laut.

2. Satelit terkecil di antara enam satelit lainnya

Wow! Astronom Temukan Bulan Baru yang Mengorbit di Sekitar Neptunusskyandtelescope.com

Hippocamp sendiri merupakan yang terkecil di antara enam satelit lainnya. Soalnya, ia hanya memiliki diameter sepanjang 34 kilometer. Selain itu, ditemukannya Hippocamp membuat Neptunus secara resmi memiliki total 14 satelit (baik inner maupun outer).

Temuan ini jelas merupakan buah dari kegigihan para astronom. Soalnya, jarak antara Neptunus dan matahari adalah 4,5 miliar kilometer atau lebih dari 30 kali jarak antara matahari dan bumi. Kesuksesan menemukan objek kecil ini tentu adalah hasil dari kerja keras.

"Masalah dengan bulan ini adalah terlalu kecil untuk dilihat dalam satu eksposur teleskop, bahkan setelah 5 menit," cetus astronom planet Mark Showalter dari SETI Institute kepada Science Alert.

"Namun, itu juga bergerak cukup cepat sehingga kita tidak dapat menggabungkan beberapa gambar, karena bulan itu menghilang juga."

Baca Juga: Inilah 10 Penemuan Hewan Baru Paling Unik dan Liar Sepanjang 2018!

3. Tidak sengaja menemukan Hippocamp

Wow! Astronom Temukan Bulan Baru yang Mengorbit di Sekitar Neptunusfacebook.com/SETIInstitute

Mula-mula, Showalter dan timnya tidak sedang mencari bulan di Neptunus. Sebelumnya, tepatnya pada 2004, mereka menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk mempelajari evolusi busur Neptunus, cincin tidak lengkap yang pertama kali dicitrakan oleh Misi Voyager pada 1989. Namun, busur itu sulit dilihat dengan jelas, sehingga tim perlu menjadi kreatif.

"Kami datang dengan teknik untuk mengubah setiap gambar secara berurutan berdasarkan pengetahuan kami tentang gerakan orbital. Ini memungkinkan kami untuk 'menghentikan' (citra) pergerakan sistem Neptunus dan memungkinkan kami untuk menggabungkan delapan eksposur lima menit menjadi satu eksposur 40 menit," Kata Showalter.

Ketika sebuah citra yang dinanti-nantikan telah diperoleh, tim menemukan ada sesuatu yang aneh di lingkungan Neptunus. Terdapat titik (dot) ekstra yang muncul dalam gambar. Ternyata, itu adalah Hippocamp.

"Dengan menemukan titik yang sama di gambar lain, dan dengan menunjukkan bahwa semua titik cocok dengan satu orbit, kami mengkonfirmasi penemuan itu," ungkap Showalter.

4. Hippocamp seharusnya tidak tercipta

https://www.youtube.com/embed/nX3SCxp6Ww0

Sementara itu, NASA melalui situs hubblesite.org menambahkan, ada yang menarik dari hipotesis para astronom mengenai Hippocamp. Mereka menilai bahwa bulan anyar Neptunus itu seharusnya tidak ada. Soalnya, pada Misi Voyager pada tahun 1989 itu, Hippocamp tidak tertangkap kamera.

Oleh sebab itu, para astronom menilai bahwa Hippocamp merupakan bulan yang tercipta dari bulan yang ukurannya lebih besar. Hippocamp sendiri diketahui mengorbit dekat dengan bulan Neptunus yang lain, yaitu Proteus yang memiliki diameter 420 kilometer. Proteus sendiri diketahui memiliki bekas luka berbentuk kawah besar yang disebut Pharos akibat sering ditumbuk komet.

Nah, puing-puing dari yang berhamburan akibat tumbukan komet tersebut lantas terlepas ke angkasa dan mengorbit di sekitar Neptunus. Seiring waktu, puing-puing tersebut bergabung menjadi satu dan terciptalah Hippocamp.

Walau begitu, para astronom masih terbuka dengan adanya skenario terwujudnya Hippocamp lainnya. Namun untuk saat ini, para astronom berpendapat bahwa skenario mereka merupakan yang paling mungkin terjadi.

5. Hippocamp jadi batu loncatan untuk penemuan menarik lainnya

Wow! Astronom Temukan Bulan Baru yang Mengorbit di Sekitar Neptunuscare2.com

Sementara itu, walau Hippocamp merupakan bulan berukuran kecil, para astronom memandangnya sebagai temuan yang menarik. Soalnya, mereka berpendapat temuan Hippocamp bisa memberi petunjuk untuk menjelaskan bagaimana terbentuknya cincin, busur dan bulan di Neptunus.

Lebih-lebih, teknik menggabungkan beberapa eksposur citra menjadi satu bisa membawa para astronom untuk menemukan rahasia-rahasia lain dari alam semesta. Mark Showalter sendiri berharap ada kejutan yang lebih menarik dalam tata surya kita.

"Sejujurnya adalah bahwa saya hampir melewatkan yang ini. Jika saya tidak menemukan cara baru untuk memproses data, kita mungkin tidak akan pernah melihat Hippocamp," tutur Showalter kepada Science Alert.

"Kita tahu bahwa (misi pesawat ulang alik) Cassini bisa menemukan enam bulan Saturnus yang terlalu kecil untuk dilihat Voyager. Saya yakin akan ada bulan yang lebih kecil di Uranus dan Neptunus, serta sejumlah kejutan lainnya yang muncul ketika NASA dan ESA mengirim pengorbit ke Uranus dan Neptunus. "

Penemuan yang sangat unik dan penting untuk diketahui, terutama buat kamu yang suka astronomi. Semoga, di masa depan akan ada lebih banyak penemuan-penemuan penting seperti ini.

Baca Juga: Patut Didukung, 5 Penemuan Ini Jadi Solusi Atasi Limbah Plastik

Rangga Putra Photo Verified Writer Rangga Putra

Lahir di Kota Pahlawan Surabaya dan besar di Kota Santri Gresik. Suka Bismillah dan Alhamdulillah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya