Ketahui 5 Fakta Pyometra pada Kucing, Jumlah Kasus Tinggi!

Pet lovers harus perhatikan! Jangan sampai kucingmu terkena

Masalah reproduksi adalah salah satu gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh seekor kucing. Di antara berbagai masalah reproduksi tersebut, pyometra menjadi salah satu kasus yang paling banyak dijumpai.

Animal Medical Center of Southern California mengabarkan, kasus pyometra ditemukan pada 25 persen dari kucing dan anjing yang belum dioperasi steril. Celakanya, pyometra merupakan penyakit yang dapat mengancam nyawa kucing penderita.

Lalu, bagaimana cara mencegah terjadinya pyometra? Yuk, simak fakta-fakta di bawah ini!

1. Apakah yang disebut dengan pyometra?

Ketahui 5 Fakta Pyometra pada Kucing, Jumlah Kasus Tinggi!ilustrasi mengelus kucing (unsplash.com/Paul Hanaoka)

Pyometra didefinisikan sebagai infeksi pada rahim. Pyometra umumnya merupakan infeksi sekunder akibat perubahan hormon reproduksi betina.

Setelah masa birahi, hormon progesterone bekerja untuk menebalkan dinding rahim dalam rangka persiapan apabila terjadi kebuntingan. Dilansir VCA Hospitals, jika setelah beberapa siklus birahi kebuntingan tidak juga terjadi padahal dinding rahim sudah menebal, maka kondisi ini akan menyebabkan terbentuknya kista atau disebut dengan cystic endometrial hyperplasia (CEH).

MSD Vet mengatakan bahwa adanya CEH ditambah dengan sekret dari dinding rahim menjadi lingkungan yang sempurna bagi perkembangan bakteri. Biasanya, bakteri tersebut banyak berasal dari flora normal vagina atau saluran kencing.

2. Pyometra juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu

Ketahui 5 Fakta Pyometra pada Kucing, Jumlah Kasus Tinggi!ilustrasi vial obat (pexels.com/Thirdman)

VCA Hospitals melaporkan, penggunaan obat-obatan yang mengandung preparat hormon progesterone dapat memicu terjadinya pyometra karena efeknya menyebabkan perubahan pada rahim seperti yang disebabkan oleh siklus birahi. Jika tidak diberikan dengan tepat, obat-obatan tersebut malah dapat menyebabkan pyometra.

Cat owner patut waspada karena banyak obat-obatan anti birahi yang dijual bebas di petshop. Obat-obatan tersebut mengandung hormon progesterone yang bisa berbahaya jika pemakaiannya tidak tepat. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter hewan sebelum memberikan pengobatan pada kucing kesayangan.

Baca Juga: 5 Manfaat Sterilisasi pada Kucing, Bikin Kucing Hidup Sejahtera!

3. Gejala klinis pyometra bervariasi

Ketahui 5 Fakta Pyometra pada Kucing, Jumlah Kasus Tinggi!ilustrasi kucing sedang minum air (unsplash.com/Dorothea OLDANI)

Menurut MSD Vet Manual, gejala klinis pyometra yang umum biasanya tidak spesifik, seperti lemah, nafsu makan turun, sering minum, sering kencing, dan muntah.

Pada pyometra terbuka, cervix atau leher rahim terbuka, sehingga kucing akan mengeluarkan leleran vulva berupa nanah yang terkadang bercampur dengan darah. Jika leher rahim tertutup, maka nanah yang diproduksi tidak dapat mengalir keluar, sehingga akan terakumulasi di dalam rahim dan perut akan membesar. Kejadian pyometra tertutup jauh lebih berbahaya karena jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan shock dan kematian.

4. Steril menjadi terapi terbaik untuk pyometra

Ketahui 5 Fakta Pyometra pada Kucing, Jumlah Kasus Tinggi!ilustrasi prosedur operasi (pexels.com/Anna Shvets)

MSD Vet Manual melaporkan, ovariohysterectomy atau operasi steril adalah terapi terbaik untuk kasus pyometra. Steril menjadi pilihan terbaik karena dapat menghilangkan organ yang sakit tanpa sisa.

Namun, jika cat owner ingin mengawinkan kucing tersebut, pertimbangan terapi dengan obat-obatan tertentu masih dimungkinkan, tergantung keparahan kondisi. Meski begitu tetap konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya!

5. Steril dapat mencegah terjadinya pyometra

Ketahui 5 Fakta Pyometra pada Kucing, Jumlah Kasus Tinggi!ilustrasi kucing tidur (unsplash.com/Amy Chen)

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa terapi terbaik untuk pyometra adalah dengan steril. Hal ini terutama ditujukan kepada cat owner yang memiliki kucing betina, tetapi tidak ingin kucingnya dikawinkan.

Jadi, daripada menimbulkan penyakit yang serius, sebaiknya lakukan pencegahan dengan prosedur steril. Hasilnya akan lebih aman dan cat owner pun tenang.

Para cat owner harus lebih paham dengan masalah reproduksi kucing yang satu ini, ya. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

Baca Juga: 10 Momen Absurd Kucing saat Berada di Dekat Litter Box, Eksis Abis!

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya