Menakjubkan, 5 Fakta Reproduksi Gajah Asia yang Perlu Kamu Ketahui

Masa kebuntingan mencapai dua tahun lamanya

Gajah adalah mamalia darat terbesar di dunia. Dikenal sebagai salah satu hewan dengan tingkat inteligensi tinggi, mereka memiliki peran penting untuk keberlangsungan ekosistem sekitarnya.

Saat ini, hanya tersisa dua genus gajah yang masih hidup, yaitu gajah Asia (Elephas) dan gajah Afrika (Loxodonta). Keduanya memiliki beberapa perbedaan yang menjadikannya unik. Namun, kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang gajah Asia.

Salah satu keunikannya terletak pada proses reproduksinya. Mereka memerlukan waktu yang lama untuk melahirkan seekor bayi gajah. Namun, hal menarik tentang proses perkembangbiakan gajah tidak hanya itu. Supaya lebih paham, yuk simak fakta-fakta menarik seputar reproduksi gajah Asia di bawah ini!

1. Kematangan seksual dicapai pada usia belasan tahun

Menakjubkan, 5 Fakta Reproduksi Gajah Asia yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi gajah Asia (unsplash.com/Marc Bombenon)

San Diego Zoo Wildlife Alliance Library melaporkan, gajah Asia jantan maupun betina mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 14 hingga 15 tahun. Namun, pada kondisi tertentu, kematangan seksual bisa dicapai lebih cepat atau jauh lebih lambat.

Lebih lanjut, dilansir Animal Diversity, sebagian gajah betina yang hidup di kebun binatang dan mengalami obesitas bisa matang secara seksual pada usia 7 tahun. Sementara itu, mereka yang dimanfaatkan untuk melakukan kerja berat dan mengalami stres baru akan mencapainya di umur 22 tahun.

2. Gajah jantan mengalami fase musth

Menakjubkan, 5 Fakta Reproduksi Gajah Asia yang Perlu Kamu KetahuiGajah Asia jantan bernama Hawk yang mengenakan alat activity tracker di kaki depan. (scitechdaily.com/Columbus Zoo and Aquarium USA)

Menjelang masa reproduksi, gajah jantan akan mengalami fase yang disebut dengan musth. Ini merupakan saat di mana gajah menjadi sangat agresif dan keinginan untuk kawin meningkat.

Animal Diversity melaporkan, saat musth, kelenjar temporal dan testis akan membesar. Akibatnya, terjadi peningkatan berbagai hormon, terutama testosteron yang berperan untuk reproduksi.

Gajah betina yang sedang dalam masa estrus atau birahi hanya akan menerima gajah jantan yang sedang mengalami musth dan menolak mereka yang tidak sedang berada di fase tersebut. Tidak heran, ketika musth terjadi, gajah jantan rela berkelahi hingga mati demi mendapatkan betina incarannya.

Baca Juga: Seperti Fantasi, 7 Hewan Unik Ini Ternyata Ada di Dunia Nyata 

3. Masa kebuntingan hampir 2 tahun

Menakjubkan, 5 Fakta Reproduksi Gajah Asia yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi gajah Asia (unsplash.com/Paweldotio)

Selain dinobatkan sebagai mamalia terbesar yang hidup di darat, gajah juga mengalami masa kebuntingan yang paling lama dibanding mamalia lainnya. San Diego Zoo Wildlife Alliance Library melansir, periode gestasi berlangsung sekitar 18 hingga 22 bulan alias hampir 2 tahun lamanya.

Masih dari referensi yang sama, disebutkan bahwa biasanya gajah betina akan melahirkan pertama kali pada usia sekitar 16 tahun. Litter size atau jumlah anak per kelahiran umumnya satu ekor, tetapi pada kondisi yang sangat jarang bisa lahir anak gajah kembar.

4. Berat anak yang baru lahir bisa mencapai 115 kilogram

Menakjubkan, 5 Fakta Reproduksi Gajah Asia yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi bayi gajah (unsplash.com/Dušan Veverkolog)

Anak yang dilahirkan oleh induk yang besar, tentu juga memiliki berat lahir yang fantastis. Dilansir San Diego Zoo Wildlife Alliance Library, berat anak gajah yang baru lahir berkisar antara 75 hingga 115 kilogram dan tinggi badan 75 hingga 100 sentimeter.

Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute juga melaporkan bahwa bayi gajah mulai memakan tumbuhan mulai usia 6 bulan. Selain itu, kotoran induk juga menjadi salah satu sumber makanan karena mengandung nutrisi dan bakteri baik yang membantu mencerna selulosa.

5. Jarak antar kelahiran cukup lama

Menakjubkan, 5 Fakta Reproduksi Gajah Asia yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi gajah Asia di kebun binatang (unsplash.com/Waldemar Brandt)

Tidak hanya masa kebuntingan yang lama, calving interval atau jarak kelahiran antar anak juga lama. Dilaporkan oleh San Diego Zoo Wildlife Alliance Library, calving interval yang optimal berlangsung selama 2,5 hingga 4 tahun. Jika kondisinya tidak terlalu baik, jarak bisa bertambah menjadi 5 hingga 8 tahun.

Jarak kelahiran yang lama disebabkan oleh anak menyusu secara intens selama 2 tahun. Periode ini masih berlanjut dengan intensitas yang lebih rendah hingga usia 4 tahun.

Setelah membaca dan memahami fakta di atas, kita jadi paham tentang reproduksi gajah, terutama gajah Asia. Lamanya proses reproduksi membuat gajah sulit untuk berkembang biak dengan cepat. Oleh karena itu, bersama kita harus melindungi populasi mamalia raksasa ini agar kehidupannya tetap lestari hingga nanti.

Baca Juga: Unik, 6 Hewan Ini Tampak Seperti Gabungan Dua Jenis Hewan Berbeda

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya