5 Fakta Hairball pada Kucing, Bisa Sebabkan Obstruksi Saluran Cerna

Ketahui kapan harus khawatir dengan kondisi tersebut

Kucing adalah hewan yang rajin menjaga kebersihan diri melalui perilaku grooming. Rambut yang tidak sehat atau yang rontok alami dapat dihilangkan dari tubuh dengan bantuan lidah yang punya fungsi mirip seperti sisir.

Namun, sebagian rambut tersebut akan tertelan oleh kucing dan masuk ke saluran pencernaan. Jika tidak dapat keluar secara normal, maka dapat terakumulasi dan membentuk hairball atau dalam bahasa medis disebut dengan trichobezoar.

Apakah hal ini berbahaya? Yuk simak faktanya berikut ini!

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Kucing Busok, Kucing Endemik Pulau Raas Madura  

1. Hairball muncul sebagai konsekuensi dari perilaku grooming

5 Fakta Hairball pada Kucing, Bisa Sebabkan Obstruksi Saluran Cernailustrasi kucing sedang grooming (unsplash.com/Juan Gomez)

Kebiasaan grooming, terutama pada kucing, dapat memicu terbentuknya hairball. Permukaan lidah kucing memiliki papillae yang mirip dengan duri, sehingga rambut yang sudah tidak menancap kuat di akarnya dapat tercabut dan masuk ke dalam saluran pencernaan, seperti dilansir Cornell Feline Health Center.

Namun demikian, perlu dipahami bahwa produksi hairball yang terlalu sering ternyata menjadi tanda bahwa kucing melakukan grooming yang berlebihan. VCA Animal Hospitals melaporkan, frekuensi grooming yang meningkat ini mengindikasikan adanya gangguan kesehatan kulit atau saluran pencernaan pada kucing, sehingga perlu pemeriksaan oleh dokter hewan.

2. Sering dikeluarkan lewat peristiwa muntah

5 Fakta Hairball pada Kucing, Bisa Sebabkan Obstruksi Saluran Cernailustrasi seekor kucing (pexels.com/Pixabay)

Pemilik kucing terkadang menemukan sejenis kotoran yang tampak seperti gumpalan rambut dengan bentuk silinder memanjang. Inilah penampakan dari hairball yang dikeluarkan melalui peristiwa muntah.

Dilansir Purina, rambut yang terakumulasi di lambung dapat membentuk hairball yang mungkin sulit dikeluarkan bersama feses. Oleh sebab itu, kucing “memilih” untuk muntah guna mengeluarkan gumpalan rambut tersebut agar tidak menjadi sumbatan.

Frekuensi normal kucing mengalami muntah hairball adalah sekali dalam satu atau dua minggu, seperti dilaporkan oleh Cornell Feline Health Center. Jika peristiwa tersebut menjadi terlalu sering, maka sebaiknya pemilik segera memeriksakan hewan kesayangannya ke dokter hewan.

Baca Juga: 10 Potret Kocak Kucing Hitam, Gak Kalah Lincah dari Kucing Oren

3. Berpotensi menyebabkan terjadinya sumbatan di saluran pencernaan

5 Fakta Hairball pada Kucing, Bisa Sebabkan Obstruksi Saluran Cernailustrasi kucing yang dipelihara secara indoor (pexels.com/Arina Krasnikova)

Meskipun normal, tetapi hairball yang terlalu besar bisa menyebabkan dampak fatal. Cornell Feline Health Center melansir, rambut mengandung keratin, sebuah protein yang tidak dapat larut, sehingga berbahaya bila berada di saluran pencernaan.

Sebagian rambut secara normal akan keluar bersama dengan kotoran. Namun, ada kemungkinan bahwa sebagian yang lain tertinggal di dalam saluran cerna dan akan terakumulasi seiring dengan berjalannya waktu. Inilah yang pada akhirnya menjadi hairball dan dapat menjadi sumbatan berbahaya.

4. Terapi untuk kasus hairball tergantung dari tingkat keparahannya

5 Fakta Hairball pada Kucing, Bisa Sebabkan Obstruksi Saluran Cernailustrasi kucing yang sedang menjilati kaki (unsplash.com/Eric Han)

Pada umumnya, rambut dikeluarkan bersama feses atau via mekanisme muntah. Namun, tidak menutup kemungkinan, ukuran hairball terlalu besar dan menyumbat saluran cerna.

Dilansir Cornell Feline Health Center, terapi untuk kasus obstruksi hairball bisa menggunakan obat tertentu yang dapat mengeluarkan benda tersebut bersama dengan feses. Namun, jika tidak memungkinkan hanya dengan obat, maka tindakan operasi harus dilaksanakan untuk mencegah organ pencernaan mengalami kerusakan yang lebih parah.

5. Kondisi munculnya hairball yang parah dapat dicegah

5 Fakta Hairball pada Kucing, Bisa Sebabkan Obstruksi Saluran Cernailustrasi seseorang yang sedang menyisir rambut kucing (pexels.com/cottonbro studio)

Ada usaha yang dapat dilakukan oleh pemilik kucing untuk mencegah hewan kesayangannya terlalu sering memproduksi hairball. Dilansir PetMD, menyisir rambut kucing secara rutin dapat membantu menghilangkan rambut-rambut yang rontok.

Ketika rambut yang tidak sehat hanya tersisa sedikit, maka jumlah yang akan tertelan oleh kucing juga berkurang. Hasilnya, kejadian pembentukan hairball dapat ditekan.

Hairball adalah akumulasi rambut di dalam tubuh kucing yang masuk akibat proses grooming. Meskipun terkadang tidak berbahaya, tetapi pemilik tetap harus waspada karena pada kondisi tertentu, gumpalan rambut dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan di saluran cerna. Jika curiga kucing mengalami kondisi tersebut, segera periksakan ke dokter hewan, ya!

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Kucing Peliharaan, Bikin Terharu!

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya