Tanpa Tanah, Ini 7 Perbedaan Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponik

Ketahui perbedaan ketiga sistem budidaya ini!

Sistem budidaya hidroponik saat ini cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Bertani dengan sistem hidroponik tidak membutuhkan lahan yang banyak dan bersih tanpa harus berkotor-kotor seperti menggunakan media tanam tanah.

Dapat menghemat uang dan menghemat air, karena air yang digunakan sebagai media tanam dapat digunakan kembali, pemberian nutrisi dapat disesuaikan dengan jenis tanaman, sehingga biaya pupuk menjadi berkurang. Hasil yang diperoleh cukup tinggi dan stabil, membuat semakin banyak yang tertarik untuk mecobanya.

Selain hidroponik, ada juga sistem budidaya lain yang serupa seperti aquaponik dan aeroponik. Meskipun sama-sama memiliki akhiran "ponik", sistem budidaya hidroponik, aquaponik, dan aeroponik ternayat berbeda.

Secara umum perbedaannya terletak pada proses  pemberian nutrisi ke perakaran tanamannya. Tidak hanya itu, ternyata terdapat perbedaan lain yang lebih mendetail, yuk ketahui apa saja perbedaannya.

1. Pengertian hidroponik, aquaponik, dan aeroponik

Tanpa Tanah, Ini 7 Perbedaan Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponikilustrasi tanaman dengan sistem hidroponik (pixabay.com/sippakorn)

Hidroponik merupakan budidaya tanaman dengan menggunakan bahan kimia terlarut sebagai sumber nutrisi dengan memperhatikan faktor kondisi lingkungan, pH air, dan kandungan oksige terlarut di dalam air. Biasanya media tanam yang digunakan adalah rockwool, hidroton, perlit, batu apung, dan lainnya.

Sedangkan aquaponik merupakan kombinasi anatara sistem aquakultur dan hidroponik yang mampu mendaur ulang air bernutrisi untuk memelihara ikan dan tanaman secara terpadu. Lebih sederhananya, sistem ini adalah sistem mina padi, budidaya ikan dan padi di satu tempat yang sama.

Dalam sistem budidaya tanaman aeroponik, akar terpapar nutirisi di udara murni. Tdak ada media di sekitar akar. Tidak ada tanah, tidak ada bahan komposit, dan jelas tidak ada air. Semua nutrisi dalam bentuk cair dan terukur disemprotkan atau secara berkala disemprotkan ke akar tanaman secara berkala menggunakan timer atau alat kontrol kelembaban.

2. Pertumbuhan dan nutrisi

Tanpa Tanah, Ini 7 Perbedaan Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponiktanaman selada dengan sistem hidroponik (pexels.com/Jatuphon Buraphon)

Pada sistem hidroponik, air digunakan untuk mengangkut nutrisi karena tidak memerlukan tanah untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sumber nutrisi disuplai oleh air ke sistem perakaran. Untuk menanam tanaman, dapat menggunakan rockwool, hidroton, dan batu apung.

Aquaponik memanfaatkan budidaya ikan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Hal ini menjadikan hidroponi sebagai  ekosistem yang seimbang dan terkendali yang saling menguntungkan bagi ikan dan tanaman.

Meskipun aeroponik termask bagian dari hidroponik, namun pemberian nutrisi pada aeroponikmenggunakan lingkungan udara atau kabut untuk menumbuhkan tanaman. Tanaman ditanam tanpa tanah dilingkungan yang lembab. Pada dasarnya, aeroponik memuliakan tanaman di lingkunag semi-tertutup atau tertutup dan menyemprotkan air yang kaya nutrisi ke akar tanaman.

3. Hama dan penyakit

Tanpa Tanah, Ini 7 Perbedaan Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponiktanaman dengan rockwool penuh lumut (pixabay.com/iamareri )

Perbedaan lain antara hidroponik, aquaponik, dan aeroponik adalah pengaturan lingkungannya. Pada aeroponik, tanaman tumbuh melalui area semi tertutup atau tertutup, sedangkan tanaman pada sistem hidroponik dikulturkan ke area tertutup. Dalam aquaponik, tanaman ditanam di tangki pengendapan tempat ikan dibiakkan.

Area yang tertutup pada sistem hidroponik, membuat tanaman yang di budidaya dengan sistem ini jarang terkena hama dan penyakit. Berbanding terbalik dengan sistem aquaponik yang menggunakan sistem semi-tertutup (lingkungan yang tidak terbatas) membuat tanaman yang dibudidaya dengan sistem ini rentan terkena hama dan penyakit. Kehadiran ikan atau hewan air lainnya juga ikut andil dalam peningkatan hama dan penyakitnya.

4. Nutrisi

Tanpa Tanah, Ini 7 Perbedaan Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponikilustrasi tanaman hidroponik dengan gizi yang cukup (pixabay.com/Rubymew)

Dalam budidaya sistem hidroponik, karbon dioksida dan oksigen dipasok ke larutan nutrisi untuk meningkatkan penyerapan nutrisi oleh sistem perakaran. Hal ini mendorong pertumbuhan tanaman yang sehat dan lebih cepat.

Berbeda dengan cara bercocok tanam konvensional, sistem perakaran tanaman hidroponik dan aeroponik tidak harus mencari mineral dan unsur hara di dalam tanah. Semua mineral dan nutrisi yang dibutuhkan sudah tersedia untuk dpasok ke sistem perakaran. Namun, persediaan air harus dilengkapi dengan pupuk cair dalam jumlah yang tepat untuk memberi makan tanaman secara hati-hati dan teratur.

Pada sistem budidaya aquaponik, pemberian makan ikan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum ikan menghasilkan limbah untuk menjadi makan tanaman. Inilah salah satu masalah terbesar dalam sistem aquaponik, limbah ikan yang tidak digunakan tanaman harus dibersihkan, karena jika tidak, hal ini akan menjadi rumah bagi hama dan penyakit.

5. Kelebihan dan kekurangan hidroponik

Tanpa Tanah, Ini 7 Perbedaan Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponikilustrasi sistem hidroponik NFT (hightechgardening.com)

Salah satu keuntungan yang diperoleh dari budidaya tanaman secara hidroponik adalah diperolehnya tanaman yang bersih. Selain itu, hidroponik dapat diletakkan di dalam ruangan seperti greenhouse sehingga budidaya ini tidak dibatasi oleh musim dan cuaca.

Menggunakan sistem budidaya hidroponik mampu membuat tanaman tumbuh lebih cepat 30%-50% dibandingkan dengan cara bertanam konvensional, semua nutrisi yang diberikan tidak ada yang terbuang percuma, tanaman lebih terjaga dari serangan hama sehingga meminimalkan pemggunakan pestisida, penggunaan air menjadi lebih efektif, gulma tidak bisa tumbuh di sekitar tanaman, sayuran bisa dipanen sepanjang tahun, tidak menyababkan erosi, dan dapat dilakukan untuk skala kecil.

Mahalnya pembuatan instalasi sistem hidroponik termasuk kelemahan sistem ini. Untuk menekan biaya, dapat disiasati dengan memanfaatkan bahan bekas.

6. Kelebihan dan kekurangan aquaponik

Tanpa Tanah, Ini 7 Perbedaan Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponikilustrasi sistem aquaponik (hightechgardening.com)

Keuntungan yang diperoleh dari sistem ini adalah dapat memanen sayur dan ikan dalam satu waktu. Hasil sayur dan ikan yang diperoleh menjadi organik karena tidak menggunakan pakan buatan pabrik atau pupuk kimia yang membahayakan ikan.

Namunn, dibalik kelebihan tentuknya ada kelemahan. Sama dengan sistem hidroponik, sistem ini harus dirancang dengan benar agar dapat beroperasi dengan baik. Biaya yang dikeluarkan pun bisa cukup mahal dalam perancangan hingga menghasilkan sistem yang baik tersebut.

7. Kelebihan dan kekurangan aeroponik

Tanpa Tanah, Ini 7 Perbedaan Hidroponik, Aquaponik, dan Aeroponikilustrasi sistem aquaponik (hightechgardening.com)

Salah satu kelebihan sistem ini adalah sangat efisien dari penggunaan air dan biaya air, karena air yang digunakan sangat terukur. Pertumbuhan tanaman pada sistem ini pun sangat cepat dan ekstensif.

Namun, dibalik kelebihannya sistem aeroponik juga memiliki kekurangan. Teknologi yang digunakan pada sistem ini seperti timer, sakelar, kontrol otomatis, dan lainnya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ketika terjadi kerusakan pada sistem kontrol, tanaman dapat mati mendadak.

Itulah 7 perbedaan sistem budidaya hidroponik, aquaponik, dan aeroponik. Sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan sebaiknya tentukan dahulu sistem budidaya mana yang ingin kamu terapkan di rumah.

Baca Juga: 5 Jenis Sayuran Hidroponik Mudah Ditanam, Pemula Wajib Tahu

Regina Amalia Photo Verified Writer Regina Amalia

@reginaamalia.ra

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya