5 Negara dengan Krisis Kemanusiaan Terparah di Dunia

Yaman mengalami krisis kemanusiaan paling terparah

Saat ini banyak negara di dunia sedang mengalami situasi politik dan ekonomi yang tidak stabil. Dari sini konflik dan perang lahir dan menghasilkan runtutan peristiwa yang dapat mengancam eksistensi komunitas manusia di suatu wilayah.

Selain itu, beberapa negara juga menghadapi bencana alam yang tidak mampu diatasi oleh pemerintahannya. Kedua masalah ini telah menjadi potensi utama lahirnya krisis kemanusiaan yang dapat mengancam hidup orang banyak.

Entah itu ancaman keselamatan, ketidakmampuan menopang hidup hingga masalah kesehatan dan kelaparan. Berikut 5 negara dengan krisis kemanusian terparah di dunia.

1. Venezuela

5 Negara dengan Krisis Kemanusiaan Terparah di DuniaReuters/Luisa Gonzalez

Venezuela telah dilanda krisis sejak tahun 2014 akibat penerapan kebijakan ekonomi yang tidak tepat oleh Presiden terdahulu Hugo Chavez dan disusul oleh berbagai isu korupsi, tata kelola yang buruk serta tuduhan kecurangan pemilu oleh Presiden saat ini, Nicolas Maduro.

Situasi tersebut telah memicu inflasi yang tidak terkendali di negara itu. Belum lagi keberadaan pihak oposisi yang dipimpin Juan Guaido telah mendapat dukungan dari berbagai negara terutama AS yang segera memberikan sanksi terhadap pemerintahan Maduro.

Menurut PBB, diperkirakan ada sekitar 7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dimana diantaranya terdapat 3,2 juta anak-anak, 2,3 juta orang dewasa, dan 1,5 juta orang lanjut usia. Lebih dari 4 juta atau sekitar 10 persen dari total populasi Venezuela memilih untuk mengungsi dan berimigrasi.

Kolombia tercatat sebagai negara dengan jumlah pendatang Venezuela terbanyak mencapai 1 juta lebih orang. Data statistik menunjukkan hampir 90 persen rakyat Venezuela berada dibawah garis kemiskinan dengan lebih dari setengahnya tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok. Venezuela kini disebut sebagai negara dengan krisis kemanusiaan terparah di belahan barat dunia.

2. Sudan Selatan

5 Negara dengan Krisis Kemanusiaan Terparah di DuniaUNHCR/David Azia

Sudan selatan telah mengalami kompleksitas krisis selama bertahun-tahun antara konflik bersenjata, bencana alam dan juga krisis ekonomi. Dipicu oleh ketegangan politik pada tahun 2013 (dua tahun sejak Sudan Selatan merdeka) yang terjadi antara kelompok pro Presiden Salva Kiir Mayardit dengan kelompok oposisi dibawah pimpinan mantan wakil presiden Riek Machar.

Hingga Maret 2019, menurut PBB, ada 7,1 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dimana diantaranya 4,4 juta adalah anak-anak. Lebih dari 54 persen penduduk atau 6,35 juta orang mengalami kelaparan dan kerawanan pangan.

Diperkirakan 1,3 juta anak-anak menderita kekurangan gizi akut. Secara internal, di Sudan Selatan terdapat 1,8 juta orang mengungsi dan 2,3 juta memilih hengkang dari negara itu.

Baca Juga: 10 Negara dengan Populasi Paling Sedikit, Gak Ada Macet atau Polusi

3. Suriah

5 Negara dengan Krisis Kemanusiaan Terparah di DuniaReuters/Ali Hashisho

Saat ini Suriah telah dilanda konflik saudara selama 8 tahun. Dari data PBB, 11,7 juta orang Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan dan lebih dari 5,6 juta orang telah mengungsi ke berbagai negara.

Dari total pengungsi, diperkirakan 2,7 juta merupakan anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun. Suriah telah menjadi negara dengan total pengungsi terbesar di dunia di bawah mandat PBB.

Selain itu, 6,2 juta orang membutuhkan bantuan air bersih, dan 13,2 juta orang membutuhkan bantuan kesehatan. Diperkirakan 85 persen warga dari total populasi Suriah berada di ambang kemiskinan dengan 69 persennya mengalami kemiskinan ekstrem.

4. Republik Demokratik Kongo

5 Negara dengan Krisis Kemanusiaan Terparah di Duniacrisisrelief.un.org

Republik Demokratik Kongo selama puluhan tahun mengalami konflik etnis dan ketidakstabilan politik. Dilaporkan pada akhir tahun 2018, sebanyak 12,8 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan di mana 1,3 juta adalah balita.

Masyarakat sipil di Kongo mengalami dampak krisis yang kompleks mulai dari pelanggaran HAM, malnutrisi kronis, dan penyakit epidemik seperti kolera, campak, dan virus Ebola. Saat ini, Kongo telah menjadi lokasi wabah Ebola paling mematikan kedua dalam sejarah. Hingga September 2019 ada lebih dari dua ribu orang meninggal akibat wabah tersebut.

Kondisi ini telah memaksa ratusan ribu orang keluar dari negara itu. Menurut UNHCR, ada lebih dari 850 ribu pengungsi Kongo yang berusaha mencari perlindungan di negara-negara tetangga seperti Ugada, Tanzania, Namibia dan Malawi.

Meskipun demikian, secara internal Kongo telah menampung 4,5 juta orang warganya yang terpaksa meninggalkan rumah akibat konflik etnis yang meluas dan juga terdapat 500 ribu lebih pengungsi dari negara lain terutama dari Rwanda.

5. Yaman

5 Negara dengan Krisis Kemanusiaan Terparah di Duniaunicef.org.uk

Dilanda konflik sejak 2015, Yaman menjadi negara dengan krisis kemanusiaan terparah sepanjang sejarah dunia. Menurut laporan PBB, hingga awal tahun 2019 tercatat 24 juta orang atau hampir 80 persen dari total populasi Yaman membutuhkan bantuan dan perlindungan dari ancaman konflik.

Pemerintahan Yaman yang dibantu oleh Koalisi Arab (Arab Saudi dan Uni Emirat Arab) harus menghadapi pemberontak Houthi di utara dan Gerakan Separatis Yaman di Selatan. Selain itu, juga terdapat perlawanan dari kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab serta ISIS yang menguasai beberapa wilayah pedalaman dan sekitar garis pantai. Kompleksitas konflik Yaman telah menyebabkan bantuan kemanusiaan sulit untuk masuk ke negara itu.

Skala konflik yang semakin besar telah mengakibatkan 20 juta orang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok mereka. Lebih lanjut PBB mengatakan bahwa 17,8 juta orang kekurangan persediaan air bersih dan 19,7 juta orang mengalami masalah kesehatan.

Tahun lalu misalnya, wabah kolera telah menyebar di negara itu dengan 100 ribu orang terjangkit terutama anak-anak. Saat ini, diperkirakan terdapat 3,3 juta orang yang masih mengungsi. Jumlah ini naik dari 2,2 juta orang tahun lalu.

Baca Juga: 5 Fenomena Sosial yang Cukup Memprihatinkan di Negara-negara Maju

Revi Jeane Photo Verified Writer Revi Jeane

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya