6 Produk Ramah Lingkungan Ini Ternyata Gak Ramah-ramah Amat Lho

#SainSeru Setiap hal pasti punya sisi baik dan buruk

Kita sering banget dengar yang namanya 'green product' atau produk yang ramah lingkungan. Tapi ada beberapa dari produk ramah lingkungan ini justru dapat menyebabkan kerusakan lingkungan lho meskipun dampak negatifnya secara tidak langsung.

Simak nih, 6 produk hijau yang ternyata memiliki efek buruk bagi lingkungan.

1. Hand Dryers

6 Produk Ramah Lingkungan Ini Ternyata Gak Ramah-ramah Amat Lhoair-cleaner.co.uk

Hampir di setiap toilet di mall memiliki hand dryers untuk mengeringkan tangan kita sebelum meninggalkan toilet. Pada awalnya hand dryers dipasarkan dengan slogan 'green and saving trees', tetapi penggunaan hand dryers justru sangat boros energi (listrik). Rata-rata untuk mengeringkan tangan dibutuhkan waktu sekitar 40 detik sampai tangan betul-betul kering. Coba bandingkan dengan tisu biasa, mungkin hanya beberapa detik tangan kita kembali kering seperti semula.

2. Mobil listrik

6 Produk Ramah Lingkungan Ini Ternyata Gak Ramah-ramah Amat Lhoqzprod.files.wordpress.com

Mungkin ini sangat mengejutkan, mengingat mobil listrik tidak menimbulkan polusi, baik udara maupun suara. Tetapi pada produksi baterai ion-lithium yang akan digunakan pada mobil listrik ini, dilepaskan emisi karbon yang cukup besar.

Sebagai contoh Mobil Tesla model S dengan baterai 100 kilowatt hours menghasilkan sekitar 15 sampai 20 ton karbon dioksida pada proses produksinya. Tentu konsep mobil listrik merupakan ide yang baik, akan tetapi hingga ditemukan produksi baterai yang lebih efisien, dampak terhadap lingkungan tentu masih dipertanyakan.

3. Panel surya

6 Produk Ramah Lingkungan Ini Ternyata Gak Ramah-ramah Amat Lhosolarcity.com

Agak mirip dengan sebelumnya, panel surya memiliki masalah pada proses produksinya. Produksi panel surya membutuhkan bahan korosif seperti sodium hydroxide dan hydrofluoric acid, belum lagi dengan konsumsi listrik dan air yang besar. Selain itu proses produksi panel surya juga menghasilkan limbah yang cukup berbahaya. Ya, mungkin secara fungsional panel surya merupakan teknologi ramah lingkungan tapi tidak diproses produksinya.

4. Produk organik

6 Produk Ramah Lingkungan Ini Ternyata Gak Ramah-ramah Amat Lhoorganicshop.in

Untuk memproduksi produk organik dibutuhkan sekitar 40 persen lahan yang lebih banyak dari lahan pertanian biasa, tentu hal ini dapat membuat produksi menjadi sedikit sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas untuk mengejar target produksi.

Selain itu, produk-produk tanaman organik ini diharuskan bebas dari pestisida dan insektisida kimia sintetis dengan menggunakan pestisida dari bahan organik. Faktanya penelitian menunjukkan bahwa beberapa pestisida organik lebih beracun dibandingkan pestisida sintetis biasa.

5. Lampu hemat energi

6 Produk Ramah Lingkungan Ini Ternyata Gak Ramah-ramah Amat LhoPexels/Wilson Ardila

Siapa sih yang tidak ingin tagihan listriknya menjadi lebih irit, mungkin jika kamu ingin lebih berhemat kamu bisa mulai munggunakan lampu hemat energi. Di balik sisi positifnya, Lampu hemat energi bertipe Compact fluorescent light bulbs (CFLs) memiliki zat merkuri lho.

Rata-rata dalam satu lampu terkandung 4 miligram merkuri. Untuk kamu ketahui, batasan kandungan merkuri pada ikan untuk konsumsi tidak boleh lebih dari 4.2 mikrogram (0.0042 miligram). Jadi jangan pernah deh buang lampu sembarangan, apalagi ke sungai ya.

6. Bahan bakar ethanol dari jagung

6 Produk Ramah Lingkungan Ini Ternyata Gak Ramah-ramah Amat Lhoethanolproducer.com

Di zaman dengan penggunaan bahan bakar fosil yang cukup tinggi ini, kita membutuhkan berbagai bahan bakar alternatif yang bisa didaur ulang dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah Ethanol yang berbahan dasar jagung, mungkin ini bisa menjadi alternatif pengganti bahan bakar fosil ketika sudah habis kelak.

Tetapi menurut penelitian Univesitas Nebraska, Biofuel dari jagung ini mengahasilkan lebih banyak gas rumah kaca dibandingkan dengan bensin, selain itu tumbuhan jagung memerlukan banyak pupuk dan pestisida pada saat proses tanam. Tentu masalah biofuel ini merupakan tantangan tersendiri bagi para ilmuwan.

Reza Ermawan Photo Writer Reza Ermawan

Exhausted Engineer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya