Memiliki Cara Berpikir yang Unik, Ini 5 Fakta Ilmiah Seputar Introver

Ketahui lebih dalam tentang introver!

Menurut Dr. Marti Olsen Laney, introver dan ekstrover bukanlah sebuah kondisi yang hitam putih, melainkan kedua kecenderungan ini pada dasarnya ada dalam diri tiap orang, hanya saja intensitasnya berbeda-beda. Carl G. Jung menggunakan istilah introver untuk orang-orang yang menikmati inner world atau dunia dalam dirinya sendiri.

Yaitu dunia intrapersonal, dunia ide dan dunia imajinasi. Pusat energi orang dengan kecenderungan introver ada pada dunia di dalam dirinya. Berikut lima fakta ilmiah mengenai tipe kepribadian introver.

1. Introver berbeda dengan pemalu

Memiliki Cara Berpikir yang Unik, Ini 5 Fakta Ilmiah Seputar Introverpexels.com/@divinetechygirl

Dilansir dari artikel Susan Cain yang berjudul "Are You Shy, Introverted, Both, or Neither (and Why Does It Matter)?", introver berbeda dengan pemalu. Pemalu adalah orang yang takut dinilai negatif oleh orang lain, sedangkan introver adalah orang yang cenderung menghindari stimulus dari lingkungan karena dapat membuat energinya terkuras.

Jika digambarkan, spektrum ekstrover-introver diibaratkan sebagai garis horizontal dengan ekstrover berada di kanan dan introver berada di kiri, sedangkan spektrum pencemas-tenang diibaratkan sebagai garis vertikal dengan spektrum pencemas berada di bawah dan spektrum tenang berada di atas.

2. Lebih peka terhadap senyawa dopamin

Memiliki Cara Berpikir yang Unik, Ini 5 Fakta Ilmiah Seputar Introverpexels.com/@zenzazione

Introver dapat lebih mudah menemukan hal-hal yang membuatnya bahagia. Hal-hal sederhana itu diantaranya bisa membaca buku di rumah ataupun mendekorasi ulang kamar tidur. Hal ini dipengaruhi oleh otak introver yang lebih peka terhadap senyawa neurotransmitter yang disebut dopamin. Senyawa dopamin dihasilkan otak ketika manusia melakukan aktivitas tertentu. Itulah alasan mengapa beberapa contoh aktivitas-aktivitas di atas sudah cukup untuk membuat introver merasa nyaman.

Fakta lain dari peka terhadap dopamin adalah akan membuat otak kelelahan jika kelebihan senyawa pencetus kebahagiaan ini. Tak heran seorang introver akan merasa lemas setelah melakukan berbagai aktivitas-aktivitas "luar biasa" yang biasanya dilakukan ekstrover. Sebab stimulus yang berlebihan membuat dopamin dalam otak seorang introver menjadi terlalu banyak.

Baca Juga: 5 Hal Ini Konon Dapat Meningkatkan Kedekatanmu dengan Teman Introver

3. Memiliki gray matters yang lebih tebal

Memiliki Cara Berpikir yang Unik, Ini 5 Fakta Ilmiah Seputar Introverpexels.com/@olly

Seseorang dengan kecenderungan introver pasti sering merasa isi kepalanya penuh dengan hal-hal yang seakan tiada habisnya untuk dipikirkan. Ibarat sebuah browserinternet, dalam otak seorang introver seperti ada banyak tab yang terbuka secara bersamaan. Istilah "pemikir" seakan sudah melekat pada diri seorang introver.

Ternyata hal ini disebabkan oleh sebuah lapisan abu-abu yang terdapat dalam otak. Lapisan yang disebut dengan gray matters ini bertanggung jawab untuk aktivitas berpikir secara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian Randy L. Buckner menunjukkan bahwa otak seorang introver memiliki gray matters yang lebih tebal daripada esktrover. Perbedaan ketebalan itu yang membuat aktivitas di dalamnya menjadi lebih padat dan produktif dalam menghasilkan pikiran-pikiran serius.

4. Jalur berpikir yang lebih panjang

Memiliki Cara Berpikir yang Unik, Ini 5 Fakta Ilmiah Seputar Introverpexels.com/@olly

Menurut Marti Olsen Laney, selain karena memiliki gray matters yang lebih tebal, jalur berpikir seorang introver juga lebih panjang dari ekstrover. Jalur berpikir ini disebut dengan asetilkolin. Informasi yang diterima seorang introver akan melewati berbagai area di otak.

Area itu termasuk area yang mengurusi berbagai urusan emosi dan empati, lalu ke area Broca's yang bertanggung jawab terhadap produksi kata dan self-talk. Kemudian ke lobus depan dan kiri, tempat manusia merencanakan ide dan tindakan, lalu ke amigdala, pusat emosi manusia, dan terakhir area hippocampus kiri yang akan melabeli informasi sebagai sesuatu yang bersifat personal dan tempat menyimpan memori jangka panjang.

Jalur berpikir yang panjang inilah yang membuat introver memproses informasi menjadi lebih lama, mendalam dan membuat pikiran dengan mudahnya merambat ke mana-mana.

5. Cenderung lebih banyak menggunakan memori jangka panjang

Memiliki Cara Berpikir yang Unik, Ini 5 Fakta Ilmiah Seputar Introverpexels.com/@rica-naypa

Otak manusia memiliki dua jenis penyimpanan informasi. Pertama adalah penyimpanan jangka pendek (working memory) dan yang lainnya adalah penyimpanan jangka panjang (long-term memory). Sesuatu yang dipikirkan saat ini, akan disimpan di memori jangka pendek dan jika tidak disimpan di memori jangka panjang maka akan hilang dan terlupakan.

Sebaliknya, memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan informasi yang lebih lama dan untuk memproses ingatannya diperlukan waktu yang lebih panjang. Seorang introver seringkali memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memilih kosakata saat berbicara. Hal ini dipengaruhi oleh kecenderungan seorang introver yang menggunakan memori jangka panjang.

Memahami kekuatan dan kelemahan introver diperlukan agar kita tahu bahwa diri kita berharga dan di saat yang sama kita tahu bahwa kita tetap memerlukan orang lain.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Introver yang Disukai Banyak Orang

Ria Agustiana P Photo Verified Writer Ria Agustiana P

This too, shall pass.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya