5 Fakta Tentang Permukaan Bulan yang Punya Area Gelap dan Terang

Terbentuk karena tumbukan meteorit

Bulan merupakan salah satu benda langit yang paling mudah diamati di sistem tata surya. Satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi ini tampak tersusun oleh bintik terang dan gelap di bagian permukaannya jika dilihat dengan mata telanjang.

Pada kenyataannya, bagian tersebut tak sesederhana itu jika diamati menggunakan teleskop. Permukaan bulan yang dikira memiliki lautan ternyata dipenuhi oleh banyak kawah-kawah dengan diameter bermacam-macam. Telah terbentuk sejak miliar tahun yang lalu, berikut lima fakta menarik tentang permukaan bulan yang bisa kamu ketahui, dilansir Popular Science, Serious Science, dan Space Place NASA.

Baca Juga: Rumus Luas Permukaan Bola: Cara Menghitung dan Contoh Soal

1. Secara umum bentuk permukaan bulan terbagi menjadi dua daerah yaitu Mare dan Terra

5 Fakta Tentang Permukaan Bulan yang Punya Area Gelap dan TerangBulan (unsplash.com/@gferla)

Saat mengamati bentuk permukaan bulan, kamu dapat melihat ada bagian yang berwarna terang dan bagian lainnya memiliki warna yang lebih gelap. Dua bagian ini disebut dengan istilah Mare dan Terra

Mare adalah daerah berwarna gelap dengan usia bahan penyusunnya berkisar antara 3 — 4.2 Ga dengan rata-rata 3 — 3.5 Ga (1 Ga = 1 miliar tahun). Meskipun dapat terlihat dengan jelas karena sebagian besar menghadap ke arah bumi, daerah ini hanya memiliki sekitar 17 persen dari total permukaan bulan.

Berbeda dari Mare, Terra adalah daerah berwarna terang yang berupa dataran tinggi berbukit dan bergunung di permukaan bulan. Daerah ini berusia lebih tua dan memiliki lebih banyak kawah daripada daerah Mare.

2. Permukaan bulan memiliki komposisi bahan penyusun yang tidak seragam

5 Fakta Tentang Permukaan Bulan yang Punya Area Gelap dan TerangBulan (unsplash.com/@gferla)

Mare dan Terra memiliki perbedaan dalam hal materi yang menyusun daerahnya. Daerah Mare tersusun oleh batuan basalt yang berasal dari pembekuan lava di kerak bulan. Batuan ini berbutir halus serta kaya akan magnesium dan besi yang menyebabkan daerah Mare tampak terlihat gelap.

Berbeda dari Mare, di daerah Terra tersusun oleh anortosit, batuan berpori yang didominasi oleh plagioklas feldspar. Selain itu juga ada batuan breksi yang terbentuk dari kumpulan pecahan batuan yang memadat karena panas dan tekanan tinggi akibat benturan meteorit.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Sumber Air Permukaan di Tabanan Keruh

3. Proses geologis yang paling berperan dalam pembentukan kawah adalah jatuhnya benda langit ke permukaan bulan

5 Fakta Tentang Permukaan Bulan yang Punya Area Gelap dan Terangkawah di bulan (nasa.gov)

Banyaknya kawah di permukaan bulan muncul karena bombardemen meteorit yang jatuh ke permukaannya. Benda langit ini menumbuk dengan kecepatan rata-rata 17 km/detik dan menimbulkan gelombang yang bergerak radial dari titik tumbuk.

Hal ini mengakibatkan materi yang dilemparkan oleh tumbukan menjadi terlempar jauh dan memicu pantulan yang memunculkan suatu puncak di dasar kawah. Berbeda dari bumi, bulan hampir tidak mengalami erosi karena tidak memiliki atmosfer. Sehingga hampir tidak ada yang mampu menghilangkan bekas tumbukan tersebut.

4. Umur kawah di permukaan bulan dapat ditentukan dengan pancaran garis-garis dari pusat kawah

5 Fakta Tentang Permukaan Bulan yang Punya Area Gelap dan TerangBulan (unsplash.com/@nasa)

Saat melakukan pengamatan bulan purnama menggunakan teleskop, beberapa kawah tampak memancarkan garis-garis yang berasal dari pusatnya. Garis-garis ini terbentuk dari hamburan partikel yang terlempar saat pembentukan kawah yang disebabkan oleh tumbukan meteorit ke permukaan bulan.

Pancaran garis ini dapat digunakan sebagai ukuran umur suatu kawah. Sebuah kawah yang umurnya relatif masih muda akan memiliki pancaran yang terlihat dengan jelas dan berjumlah banyak.

5. Penamaan kawah di permukaan bulan terinspirasi dari para tokoh yang berjasa di dunia astronomi

5 Fakta Tentang Permukaan Bulan yang Punya Area Gelap dan Terangkawah-kawah di bulan (unsplash.com/@nasa)

Beberapa nama kawah di Bulan di antaranya adalah Aristarchus, Copernicus dan Kepler.

  • Aristarchus: Kawah berdiameter 40 km yang berada di Ocean of Storms. Kawah ini merupakan salah satu formasi paling terang di permukaan bulan. Namanya terinspirasi dari Aristarchus of Samos, seorang astronom Yunani yang pertama kali mengusulkan konsep heliosentris pada sistem tata surya.
  • Copernicus: Kawah berdiameter 93 km dan salah satu yang mudah ditemukan karena tampak lebih terang dari lanskap di sekitarnya. Nama kawah ini terinspirasi dari Nicolaus Copernicus, astronom Polandia yang mengembangkan konsep heliosentris pada sistem tata surya.
  • Kepler: Kawah berdiameter 32 km yang paling jelas terlihat saat bulan purnama. Namanya terinspirasi dari Johanes Kepler, seorang astronom Jerman yang dikenal menyusun hukum gerak planet.

Telah melalui banyak proses geologi, kawah-kawah ini menjadi bukti nyata serangkaian tumbukan meteorit yang terjadi sejak fase awal hingga bulan memiliki bentuk permukaan seperti saat ini. 

Ria Agustiana P Photo Verified Writer Ria Agustiana P

This too, shall pass.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya