5 Satelit Alami Planet Jovian yang Miliki Keunikan Tersendiri

Salah satunya merupakan satelit terbesar di Tata Surya

Planet Jovian adalah sebutan untuk planet - planet yang menyerupai Jupiter. Planet ini juga disebut sebagai "Planet Gas Raksasa" karena ukurannya yang sangat besar dan penyusunnya didominasi oleh gas.

Selain itu, Planet Jovian juga diketahui memiliki lebih banyak satelit daripada Planet Terrestrial. Dari banyaknya satelit yang mengorbit Planet Jovian, berikut adalah lima satelit yang memiliki keunikan tersendiri.Simak ulasannya di bawah ini, yuk!

1. Ganymede: satelit terbesar di Tata Surya

5 Satelit Alami Planet Jovian yang Miliki Keunikan Tersendiripotret Satelit Ganymede (svs.gsfc.nasa.gov)

Ganymede adalah salah satu satelit alami yang dimiliki oleh Planet Jupiter. Berdiameter 5.262 km, Ganymede menjadi satelit paling besar di Tata Surya. Ukurannya bahkan melebihi ukuran Planet Merkurius dan Pluto.

Selain itu, Ganymede juga menjadi satu-satunya satelit yang memiliki magnetosfer sendiri. Hal ini berhasil dideteksi oleh pesawat antariksa Galileo yang dikirim NASA pada 1996. Medan magnet tersebut menyebabkan munculnya aurora di area Kutub Utara dan Selatan di Ganymede.

Satelit ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu besi sulfida sebagai inti, lapisan batuan silikat yang menyelubungi inti, dan lapisan es di bagian terluar. Ganymede memiliki atmosfer berupa oksigen tipis yang diduga berasal dari lapisan es di permukaannya. Berdasarkan pengamatan terbaru dari data Hubble Space Telescope, uap air juga ditemukan di atmosfer Ganymede.

Menurut Lorenz Roth, ilmuwan KTH Royal Institute of Technology, alasan utama tak ditemukannya uap air pada pengamatan pertama adalah karena kuatnya sinyal ultraviolet dari molekul oksigen sehingga sulit mendeteksi sinyal lain.

2. Io: satelit dengan aktivitas vulkanik yang paling aktif di Tata Surya

5 Satelit Alami Planet Jovian yang Miliki Keunikan Tersendiripotret Satelit Io yang dipotret dari Galileo spacecraft (NASA/JPL/University of Arizona)

Sama seperti Ganymede, Io adalah satelit alami yang dimiliki oleh Jupiter. Satelit ini memiliki ratusan gunung berapi sehingga dikenal sebagai satelit dengan aktivitas vulkanik yang paling aktif di Tata Surya. Berdiameter 3.642 km, belerang mendominasi permukaan Io sehingga tampak berwarna jingga kekuningan.

Berbeda dari kebanyakan satelit lainnya yang terbentuk akibat tumbukan meteorit, permukaan Io dibentuk oleh aktivitas vulkanik. Saat terjadi letusan, materi kaldera yang terlempar jauh ke angkasa akan menyebar menjadi awan debu dan kembali jatuh ke permukaan karena Io hanya memiliki lapisan atmosfer yang sangat tipis.

Aktivitas vulkanik di Io pertama kali ditemukan pada 1979 oleh misi Voyager 1. Menurut NASA, aktivitas vulkanik ini diduga disebabkan oleh gaya pasang surut antara Jupiter dengan satelit-satelitnya (Ganymede dan Europa). Terperangkap dalam interaksi tarik-menarik ini mengakibatkan Io secara terus-menerus menghasilkan panas yang berperan dalam aktivitas vulkanik. 

Baca Juga: 5 Fakta Ariane 5, Roket Kelas Berat dari Eropa yang Mampu Bawa Satelit

3. Europa: satelit Jupiter yang paling menarik perhatian para astronom

5 Satelit Alami Planet Jovian yang Miliki Keunikan Tersendiripotret Satelit Europa yang dipotret dari Galileo spacecraft (NASA/JPL-Caltech/SETI Institute)

Dalam misi mencari tempat yang layak huni di luar Bumi, Europa menjadi salah satu satelit yang paling menarik perhatian para astronom untuk diteliti lebih lanjut. Berdiameter 3.100 km, satelit alami dari Planet Jupiter ini memiliki tampilan mirip seperti jaringan yang sebenarnya adalah patahan-patahan dari lapisan es yang saling berpotongan.

Satelit Europa diduga memiliki lapisan besi sebagai inti dan mantel batuan silikat yang mirip seperti planet kebumian. Di bawah lapisan kerak yang berupa es setebal 15 - 25 km, para ilmuwan menduga terdapat lautan yang memiliki kedalaman 60 - 150 km.

Dugaan ini tampaknya dapat dikonfirmasi kebenarannya beberapa tahun ke depan. Pada Oktober 2024, NASA akan meluncurkan satu wahana baru yang diberi nama Europa Clipper. Pesawat tanpa awak ini akan mengorbit Jupiter dan beberapa kali terbang dalam lintasan yang dekat dengan Europa untuk mengumpulkan data atmosfer, permukaan, hingga bagian dalam satelit ini. Pesawat Europa Clipper nantinya akan tiba di sistem Jupiter pada April 2030.

4. Titan: satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer tebal

5 Satelit Alami Planet Jovian yang Miliki Keunikan Tersendiripotret Satelit Titan yang dipotret dari Cassini spacecraft (NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute)

Titan memiliki diameter 5.150 km dan menjadikannya sebagai satelit terbesar yang dimiliki Planet Saturnus. Berdasarkan data pengamatan dari misi Cassini - Hyugens, Titan memiliki lima lapisan utama yaitu batuan silikat sebagai inti, lapisan es yang hanya ditemukan pada tekanan yang sangat tinggi, lapisan air asin, lapisan es sebagai kerak, dan atmosfer padat.

Berbeda dari satelit lain, Titan menjadi satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer tebal. Dilansir NASA, atmosfer ini terdiri dari nitrogen, metana, dan dalam jumlah kecil senyawa karbon lainnya. Atmosfer Titan mirip seperti atmosfer Bumi saat baru terbentuk. Selain atmosfer, Titan juga memiliki kesamaan dengan bumi dalam hal cuaca. Jika di Bumi ada hujan air, di Titan ada hujan metana yang menghasilkan danau-danau metana di permukaannya. 

5. Triton: satelit terbesar Neptunus yang memiliki arah orbit retrograde

5 Satelit Alami Planet Jovian yang Miliki Keunikan Tersendiripotret Satelit Triton yang dipotret oleh Voyager 2 (NASA/JPL/USGS)

Triton adalah satelit terbesar yang dimiliki planet Neptunus sekaligus satu-satunya satelit raksasa yang mengorbit berlawanan arah dengan rotasi planetnya (orbit retrograde). Satelit ini berdiameter 2.700 km dan tersusun atas inti berupa batuan dan logam, lapisan mantel berupa es, dan kerak nitrogen yang membeku. 

Dalam prosesnya menjadi satelit, Triton mengalami gaya pasang surut dari Neptunus. Gaya ini mengakibatkan gerakan tektonik di dalam Triton yang kemudian melelehkan bagian intinya hingga bergerak ke permukaan. Voyager 2 (satu-satunya pesawat luar angkasa yang berhasil mencapai Neptunus dan Triton) terbang melintasi satelit ini pada 1989 dan menemukan geiser yang diduga masih aktif hingga sekarang.

Keunikan masing-masing satelit ini menjadikannya memiliki daya tarik tersendiri. Misteri yang belum terungkap pun juga menjadi bahasan yang menarik bagi para ilmuwan. 

Baca Juga: 7 Fenomena Langit Mei 2022, Ramai Planet dan Hujan Meteor

Ria Agustiana P Photo Verified Writer Ria Agustiana P

This too, shall pass.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya