Astronot Temukan 62 Bulan Baru di Sekitar Saturnus

Temuan ini diklasifikasikan dalam bulan yang tidak beraturan

Para astronaut baru saja menemukan 62 bulan baru yang mengorbit planet Saturnus. Dengan temuan terbaru ini, planet bercincin ini dinobatkan sebagai planet dengan bulan terbanyak di Tata Surya kita. 

Sebelumnya, Saturnus memiliki bulan sebanyak 83 yang telah diakui oleh International Astronomical Union. Dengan temuan terbaru ini, Saturnus memiliki total bulan sebanyak 145.

1. Diklasifikasikan dalam bulan yang tidak beraturan

Astronot Temukan 62 Bulan Baru di Sekitar Saturnusilustrasi planet Saturnus (unsplash.com/@nasa)

Dilansir rilis resmi dalam laman The University of British Columbia, Bulan Saturnus yang baru ditemukan diklasifikasikan sebagai "bulan tidak beraturan". Istilah ini mengacu pada objek yang diyakini telah ditangkap oleh pengaruh gravitasi planet dan akhirnya mengorbitnya di jalur besar, datar, atau "elips".

Saturnus sekarang memiliki 121 bulan tidak beraturan bersama dengan 24 bulan regulernya. Bulan-bulan tidak beraturan seperti bulan-bulan baru ini cenderung mengelompok tergantung pada kemiringan orbitnya.

2. Saturnus memiliki 3 pengelompokan bulan

Saat ini, Saturnus memiliki 3 pengelompokan bulan, yaitu kelompok Inuit, kelompok Gallic, dan kelompok Norse yang berpenduduk padat.

Semua bulan Saturnus yang baru ditemukan termasuk dalam salah satu dari tiga pengelompokan yang ada saat ini. Tiga dari bulan baru termasuk dalam kelompok Inuit, tetapi sebagian besar masuk dalam kelompok Norse.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan 'Harta Karun Terkubur' di gambar Teleskop Webb NASA

3. Membantu astronom memahami sistem gas raksasa

Astronot Temukan 62 Bulan Baru di Sekitar Saturnusilustrasi Carina Nebula (webbtelescope.org)

Bulan-bulan dalam ketiga kelompok ini diyakini telah tercipta ketika bulan-bulan yang lebih besar di sekitar Saturnus tercipta. Bulan-bulan besar tersebut "tertangkap" oleh gas raksasa, bertabrakan menjadi satu, dan terfragmentasi.

Para peneliti percaya dengan menyelidiki orbit bulan tidak beraturan Saturnus dapat membantu para astronom lebih memahami sejarah tabrakan semacam itu dalam sistem  gas raksasa.

"Ketika seseorang mendorong ke batas teleskop modern, kami menemukan semakin banyak bukti bahwa bulan berukuran sedang yang mengorbit mundur di sekitar Saturnus telah hancur berkeping-keping sekitar 100 juta tahun yang lalu," kata Brett Gladman, anggota tim dan astronom University of British Columbia dalam sebuah rilis.

 

Saat ini, Saturnus memiliki total 145 bulan dan menjadikannya sebagai planet dengan bulan terbanyak. Temuan ini tentunya menjadi langkah positif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap Tata Surya kita. 

Baca Juga: Ini Sosok Astronaut Perempuan NASA Pertama yang Akan Mengorbit Bulan 

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya