Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkini

Bisa memodifikasi embrio!

Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2012, CRISPR untuk rekayasa genetika telah menjadi topik hangat di dunia sains. Penemuan metode CRISPR dianggap sebagai salah satu penemuan paling signifikan dalam sejarah biologi. Di sisi lain, tak sedikit juga yang menganggap bahwa penemuan ini melanggar kode etik dan bisa membawa dampak negatif untuk manusia.

Walaupun rekayasa genetik sudah bisa dilakukan sejak tahun 1980an, metode-metode sebelumnya bisa terbilang kurang efisien dan tidak bisa diimplementasikan ke skala yang lebih besar. Dengan metode CRISPR, rekayasa genetika menjadi lebih mudah dilakukan, lebih murah, dan lebih efektif.

Jadi, apa sebenarnya CRISPR? Bagaimana asal-usulnya? Produk apa saja yang sudah dihasilkan dengan metode CRISPR? Simak baik-baik penjelasan di bawah ini.

1. Apa itu CRISPR?

Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkiniilustrasi CRISPR (unsplash.com/National Cancer Institute)

Melansir The Jackson Library, CRISPR merupakan singkatan dari Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats. Metode ini memungkinkan ilmuwan untuk menyalin, memotong, ataupun mengubah urutan DNA pada makhluk hidup mana pun, termasuk manusia. CRISPR dapat mengedit DNA dengan sangat detail sehingga bisa menyembuhkan kelainan genetika, memodifikasi organisme, ataupun menghilangkan gen yang tidak diinginkan.

Teknologi ini juga bisa digunakan untuk membuat jenis obat-obatan baru, meningkatkan kualitas produk agrikultur, serta mengontrol patogen dan hama. Sejumlah peneliti di Indonesia pun telah menjalin kerja sama riset dengan Jepang terkait penggunaan CRISPR pada tanaman.

2. Siapa yang menemukan CRISPR?

Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkinipotret Jennifer Doudna & Emmanuelle Charpentier (youtube.com/WebsEdgeMedicine)

CRISPR ditemukan oleh Dr. Jennifer Doudna and Dr. Emmanuel Charpentier. Kedua ilmuwan tersebut mempublikasikan hasil temuan mereka di jurnal sains pada tahun 2012. Lewat jurnal tersebut, disebutkan bahwa CRISPR-Cas9 bisa digunakan dengan RNA untuk mengedit DNA.

Pada tahun 2020, Dr. Jennifer Doudna and Dr. Emmanuel Charpentier mendapatkan penghargaan Nobel di bidang kimia atas temuan mereka. Ini menjadikan mereka sebagai tim perempuan pertama yang memenangkan penghargaan tersebut.

Ilmuwan lain yang juga ikut serta berkontribusi dalam pengembangan awal CRISPR adalah Feng Zhang, George Church, dan Virginijus Siksnys.

Baca Juga: 6 Ilmuwan Dunia yang Berpengaruh dalam Sejarah Biologi dan Genetika

3. Penggunaan teknologi CRISPR

Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkiniilustrasi agrikultur (unsplash.com/Julia Zolotova)

Hingga saat ini, teknologi CRISPR telah digunakan dalam berbagai bidang. Melansir AAMC,  beberapa penggunaan CRISPR ada di bidang terapi gen dan sel, diagnosis penyakit, agrikultur, serta bioenergi. CRISPR bahkan digunakan sebagai alat diagnosis dan terapi untuk coronavirus saat pandemi COVID-19 terjadi. Penggunaan dan pengembangan CRISPR terus dilakukan hingga saat ini.

Salah satu contoh penggunaan CRISPR yang signifikan terjadi di bidang agrikultur. Menurut Synthego, para pakar ilmuwan berpendapat bahwa makanan hasil modifikasi CRISPR akan tersedia dalam 5-10 tahun mendatang. Hal itu dinyatakan karena teknologi ini bisa menghasilkan tanaman yang imun dari penyakit dan kekeringan.

4. Pro dan kontra CRISPR

Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkiniilustrasi modifikasi embrio (unsplash.com/Omar Lopez)

Kekhawatiran CRISPR datang terkait dengan kode etik untuk memodifikasi sel manusia. Terlepas dari penggunannya untuk menyembuhkan penyakit, ada kemungkinan besar teknologi ini digunakan untuk memodifikasi embrio dan menciptakan individu dengan hasil campur tangan manusia. Hal ini tentunya bertentangan dengan moral, serta mempunyai implikasi sosial yang sangat besar.

Dengan alasan ini, Akademis Sains, Teknik dan Kedokteran Nasional Amerika Serikat menetapkan bahwa rekayasa genetika hanya diperbolehkan untuk menyembuhkan penyakit dan penelitian laboratorium saja. Hal tersebut diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan teknologi CRISPR pada manusia.

5. Masa depan CRISPR

Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkiniilustrasi pengembangan sains (unsplash.com/ThisisEngineering RAEng)

Seperti yang sudah dijelaskan, CRISPR telah membawa dampak yang sangat besar untuk dunia. Mulai dari terapi sel, agrikultur, hingga ke bioenergi. CRISPR telah membuka jalan bagi para ilmuwan untuk membawa hal-hal baru bagi dunia, khususnya di bidang biologi.

Saat ini, sudah banyak perusahaan biotech startup yang sedang mengembangkan teknologi rekayasa genetika untuk mengatasi masalah yang ada di dunia. Para ilmuwan berharap CRISPR bisa menjadi alat untuk mengatasi kanker, penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dan menjaga spesies hewan langka.

Itulah sekilas informasi tentang CRISPR yang telah mempunyai kontribusi besar dalam dunia sains. Penemuan ini tentunya diharapkan bisa membawa hal yang positif serta dapat menjadikan dunia kita menjadi lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Neuralink, Menanam Cip ke Otak Manusia 

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya